Sukses

Niat Puasa Rajab Lengkap dengan Ketentuan dan Keutamaannya

Berikut ini adalah niat puasa Rajab lengkap dengan ketentuannya yang wajib diketahui para muslim.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu puasa sunah yang bisa dilakukan umat muslim dan dimuliakan Allah SWT adalah puasa Rajab. Itu mengapa banyak umat muslim yang lantas berusaha untuk menjalankan puasa di bulan Rajab, agar mendapatkan keutamaan dan pahala di bulan tersebut.

Bulan Rajab sendiri merupakan bulan ke-7 hijriah yang datang setelah bulan Jumadil Akhir. Kemudian setelah bulan Rajab, masuk bulan ke-8 dan ke-9 hijriah, yakni bulan Sya'ban dan bulan Ramadhan (bulan Puasa).

Melansir dari NU Online, Senin (23/1/2023), melaksanakan puasa di bulan Rajab ini dianjurkan atau sunah. Hal ini didasarkan pada penjelasan Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu’in. 

Ia menulis, bahwa bulan paling utama untuk ibadah puasa setelah Ramadhan ialah bulan-bulan yang dimuliakan Allah dan Rasulnya. Yang paling utama ialah Muharram, kemudian Rajab, lalu Dzulhijjah, terus Dzulqa‘dah, terakhir bulan Sya‘ban. 

Selain itu, Rasulullah SAW juga pernah melaksanakan puasa di bulan Rajab. Hal ini didasarkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim. Hadits ini merupakan dialog tanya jawab dari Utsman bin Hakim al-Anshari kepada Sa’id bin Jubair. 

“Saya bertanya kepada Sa’id Bin Jubair tentang puasa Rajab, beliau menjawab berdasarkan kisah dari Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah SAW senantiasa berpuasa sampai kami berkata nampaknya beliau akan berpuasa seluruh bulan. Namun, suatu saat beliau tidak berpuasa sampai kami berkata, nampaknya beliau tidak akan puasa sebulan penuh.” (HR: Muslim)

2 dari 4 halaman

Ketentuan Puasa Rajab

Menurut Imam al-Ghazali (w. 1111 M), kesunahan berpuasa lebih ditekankan pada hari-hari yang memiliki kemuliaan. Momen memperoleh kemuliaan tersebut adakalanya dalam setiap tahun, setiap bulan, bahkan setiap minggu. 

Dalam kategori tahunan terdapat pada bulan Dzulhijjah, Muharram, Rajab, dan Sya’ban (Imam al-Ghazali, Ihyâ ‘Ulumiddîn, juz 3, h. 431). Sementara itu, pelaksanaan puasa Rajab dilakukan hanya beberapa hari saja dan tidak boleh selama satu bulan penuh. 

Dikatakan oleh al-Ghazali, sebagian sahabat Nabi Muhammad SAW memakruhkan puasa Rajab selama satu bulan penuh karena dianggap menyerupai puasa bulan Ramadhan. 

Sebagai saran, puasa Rajab sebaiknya dilakukan saat bertepatan hari-hari utama agar pahalanya lebih besar. Seperti pada ayyâmul bidh (tanggal 13, 14, dan 15), hari Senin, hari Kamis, dan hari Jumat (al-Ghazali, Ihyâ ‘Ulumiddîn, juz 3, h. 432).

3 dari 4 halaman

Niat Puasa Rajab

Mengutip NU Online, orang yang akan menjalankan ibadah puasa di bulan Rajab, dianjurkan untuk melafalkan niat puasa di malam hari. Berikut ini adalah bacaan niat puasa Rajab pada malam hari:

NAWAITU SHOUMA GHADIN AN ADA-I SUNNATI ROJABA LILLAHI TAALA

Arti bacaan niat puasa Rajab di malam hari:

"Aku berniat puasa sunah Rajab besok hari karena Allah Taala."

Pertanyaannya, bagaimana jika lupa membacakan niat di malam hari? Bagi kalian yang ingin puasa sunah Rajab tetapi tidak sempat membacakan niat dan berniat puasa di malam harinya, boleh menyusul pelafalan niat dan mengucapkan niat sunah puasa Rajab seketika itu juga.

Yakni dari pagi sampai sebelum tergelincirnya matahari atau waktu dzuhur. Namun, dengan ketentuan bahwa orang tersebut belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti halnya makan atau minum.

Berikut ini bacaan niat puasa sunah Rajab di siang hari:

NAWAITU SHOUMA HAZAL YAUMI AN ADA-I SUNNATI ROJABA LILLAHI TAALA

Arti bacaan niat puasa Rajab di siang hari:

"Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah Taala."

4 dari 4 halaman

Keutamaan Puasa Rajab

Yang perlu diketahui selanjutnya ialah keutamaan menjalankan puasa Rajab selain mendapatkan pahala Allah SWT. 

Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan. Bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu neraka jahanam. Bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga. Dan apabila puasa 10 hari maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya." (HR. At-Thabrani).

Berdasarkan hadist di atas diketahui bahwa bila dikerjakan selama 7 hari maka seorang muslim akan terbebas dari neraka jahanam. Sementara itu, bila dilaksanakan selama 8 hari, maka umat Islam tersebut akan dibukakan 8 pintu surga, dan bila dilaksanakan 10 hari, maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya.

Selain itu, keutamaan puasa Rajab juga dapat kamu lihat dalam kitab Imam Al-Ghazali, Ihya ‘Ulumuddin via NU Online.

"Sehari hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Sehari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram."