Sukses

11 Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Jika Muncul Tanda Ketidaksuburan

Infertilitas dapat terlihat ketika kamu dan pasangan sudah mencoba untuk hamil, namun nggak berhasil.

Liputan6.com, Jakarta Saat menikah, setiap pasangan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesuburan ke dokter kandungan. Tujuannya nggak lain untuk mengetahui kondisi organ reproduksimu secara keseluruhan. 

Biasanya mereka yang menikah lebih dari satu tahun, baru memeriksakan diri ke dokter kandungan. Padahal, lebih cepat akan lebih baik. Nah, saat berkonsultasi dan memeriksa kondisi ke dokter kandungan, kamu terdiagnosis mengalami infertilitas atau ketidaksuburan. 

Infertilitas dapat terlihat ketika kamu dan pasangan sudah mencoba untuk hamil, namun nggak berhasil. Kamu harus tahu bahwa ada beberapa tanda masalah kesuburan yang nggak terlihat dan umumnya 12 pertanyaan ini ditanyakan ke dokter kandungan, seperti dikutip laman Verywellfamily.com berikut ini: 

 

2 dari 12 halaman

Siklus Menstruasi

Menstruasi yang nggak teratur sebenarnya hal yang normal dan biasanya dimulai saat masa remaja. Namun siklus menstruasi yang nggak teratur juga bisa menjadi tanda bahaya dari ketidaksuburan. 

Menstruasi yang nggak teratur disebabkan karena beberapa hal, paling umum penyebabnya karena  sindrom ovarium polikistik (PCOS). Selain itu juga dapat disebabkan karena kelebihan atau kekurangan berat badan, olahraga berlebihan, cadangan ovarium rendah, hingga disfungsi tiroid. 

 

3 dari 12 halaman

Pendarahan Ringan, Berat, dan Kram

Pendarahan antara 3-7 hari dianggap normal. Namun menjadi nggak normal ketika terjadi pendarahan ringan hingga sangat berat dan intens. 

Pendarahan ini mengindikasikan adanya masalah kesuburan, seperti kram menstruasi yang parah hingga muncul bercak yang nggak biasa di antara siklus menstruasi. 

Ketika terjadi kram menstruasi yang hebat hingga mengganggu keseharian, bisa jadi merupakan gejala endometriosis. Jika dibiarkan akan menjadi penyakit radang panggul dan dapat menjadi buruk kondisinya dari waktu ke waktu. 

4 dari 12 halaman

Faktor Usia Wanita

Kesuburan wanita menurun seiring bertambahnya usia. Risiko infertilitas meningkat pada wanita usia 35 tahun dan terus bertambah seiring berjalannya waktu. 

Pada wanita usia 30 tahun masih memiliki peluang 20% untuk hamil pada bulan tertentu. Sementara pada wanita usia 40 tahun, peluang kehamilannya 5%. Untuk wanita di atas 35 tahun jauh lebih mungkin mengalami keguguran dan memiliki anak dengan penyakit bawaan. Lalu untuk pria, kesuburan juga dapat dipengaruhi oleh usia. 

 

5 dari 12 halaman

Infertilitas Pria

Jika bicara kesuburan pada pria, faktor risikonya nggak terlalu 'parah' dengan wanita. Meski demikian, pria juga bisa mengalami infertilitas, salah satu dampaknya adalah jumlah sperma yang rendah atau mobilitas sperma yang terhambat. 

 

6 dari 12 halaman

Berat Badan

Kamu harus tahu bahwa berat badan memainkan peran utama dalam kesuburan. Kelebihan atau kekurangan berat badan, dapat menyebabkan seseorang sulit untuk hamil. 

Faktanya, obesitas diyakini sebagai salah satu penyebab paling umum dari subfertilitas yang sebenarnya dapat dicegah. Sebuah penelitian menemukan, menurunkan berat badan 5-10% dari berat badan, dapat memicu ovulasi wanita dengan obesitas. 

 

7 dari 12 halaman

Keguguran Berulang

Infertilitas biasanya dikaitkan dengan ketidakmampuan untuk hamil. Namun seseorang dengan riwayat pernah mengalami keguguran berulang, juga mungkin membutuhkan bantuan untuk hamil. 

Kondisi ini memang nggak umum terjadi, hanya 1% dari wanita yang mengalami keguguran selama tiga kali berturut-turut. Jika sudah dua kali mengalami keguguran berturut-turut ada baiknya segera konsultasi ke dokter. 

8 dari 12 halaman

Penyakit Kronis

Diabetes, hipotiroidisme adalah dua penyakit yang dapat meningkatkan risiko infertilitas. Namun terkadang, pengobatan penyakit kronis dapat berdampak negatif pada kesuburan. 

Itu karena insulin, antidepresan, dan hormon tiroid dapat menyebabkan siklus menstruasi jadi nggak teratur. Bagi pria, hipertensi juga dapat menyebabkan infertilitas yang menyebabkan masalah pada produksi sperma dan kemampuannya untuk membuahi sel telur. 

 

9 dari 12 halaman

Riwayat Kanker

Beberapa pengobatan kanker dapat menyebabkan masalah kesuburan. Jika kamu atau pasangan menjalani perawatan kanker (terutama terapi radiasi yang berada di dekat organ reproduksi). Mulailah untuk bicarakan dengan dokter tentang potensi efek perawatan ini terhadap kesuburan. 

 

10 dari 12 halaman

Riwayat IMS

Infeksi menular seksual (IMS) juga dapat menyebabkan kemandulan. Infeksi dan peradangan dari klamidia atau gonore dapat menyebabkan penyumbatan saluran tuba. Jika nggak diobati, klamidia dan gonore dapat menyebabkan kondisi yang disebut penyakit radang panggul. 

 

11 dari 12 halaman

Rokok dan Alkohol

Sementara kebanyakan orang menyadari risiko merokok dan alkohol saat hamil, kedua hal itu dapat berdampak negatif. Mulai dari jumlah sperma, bentuk sperma, dan pergerakan sperma yang semuanya menjadi faktor penting untuk pembuahan.

Merokok juga kerap dikaitkan dengan disfungsi ereksi. Pada wanita, merokok dapat mempercepat proses penuaan ovarium yang menyebabkan menopause dini. Sementara jika mengonsumsi alkohol, dikaitkan dengan kualitas sperma dan menyebabkan kerusakan sistem reproduksi. 

 

12 dari 12 halaman

Pengaruh dari Aktivitas

Kamu mungkin nggak menyadari kalau aktivitas harian dapat memengaruhi kesuburan, terutama bagi pria yang mengganggu kesehatan sperma. Aktivitas tersebut mulai dari terlalu lama duduk (saat kerja atau berkendara jarak jauh), memangku laptop, berendam air hangat. 

Nah, buat kamu yang ingin merencanakan kehamilan, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter kandungan. Pilihlah rumah sakit yang menawarkan program edukasi untuk pasangan menikah. 

Selain itu, pilihlah dokter berpengalaman dan berasal dari rumah sakit yang memiliki dukungan fasilitas medis lengkap dan terkini, serta memberikan pelayanan terpadu, untuk perawatan kesehatanmu.

Dengan memilih dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang tepat, kamu sebagai pasien dapat melakukan perencanaan kehamilan dengan lancar. Termasuk dalam memilih proses persalinan dan perawatan pasca persalinan yang nyaman.

 

(*)