Sukses

Sering Dianggap Bermanfaat, 5 Kebiasaan Ini Justru Bisa Berdampak Buruk

Berikut deretan kebiasaan yang sering kita anggap bermanfaat namun ternyata malah dapat memberikan dampak buruk.

Liputan6.com, Jakarta Semua orang tentu memiliki kebiasaan yang dilakukan setiap hari. Tentunya kebiasaan tersebut sering dianggap bermanfaat dan membantu hidup lebih baik. Namun siapa sangka bahwa banyak orang yang terkecoh.

Ya, tak sedikit kebiasaan yang dianggap bermanfaat tersebut justru malah bisa memberikan dampak buruk tanpa kita sadari. Padahal banyak orang yang melakukannya karena dianggap baik untuk kesehatan.

Dikutip dari Brightside, berikut deretan kebiasaan yang sering kita anggap bermanfaat namun ternyata malah dapat memberikan dampak buruk.

Menggunakan Tabir Surya Setiap Hari

Di masa lalu, orang menggunakan tabir surya atau sunscreen hanya selama liburan tetapi saat ini banyak yang menggunakannya setiap hari bahkan sebelum mereka pergi keluar untuk waktu yang singkat.

Pada tahun 2019, FDA khawatir tentang fakta bahwa beberapa bahan kimia dalam krim tabir surya mungkin diserap oleh kulit dan mereka mulai melakukan penelitian. Hasilnya adalah pembaruan aturan 2011 menggunakan tabir surya.

Sampai saat itu, selama kami tidak memiliki perkiraan risiko yang tepat, para ahli merekomendasikan untuk menggunakan tabir surya berbasis mineral. Ini karena mineral seperti seng oksida dan titanium dioksida menciptakan penghalang fisik pada kulit yang memantulkan sinar matahari. Mereka tidak larut dan tidak terserap sehingga lebih aman dan efektif.

2 dari 5 halaman

2. Menyikat Gigi Setiap Habis Makan

Dokter gigi menganjurkan menyikat gigi dua kali sehari, setiap pagi dan sore. Namun ada beberapa orang yang terlalu sering melakukannya seperti setiap habis makan untuk mencoba menjaga kesehatan giginya.

Pikirkan tentang apa yang Anda makan. Jika Anda baru saja makan makanan asam, jangan langsung sikat gigi. Asam memiliki efek negatif pada email gigi dengan melemahkannya, dan menyikat gigi setelah makanan asam hanya akan mempermudah asam tersebut bekerja.

3 dari 5 halaman

3. Menggunakan Cotton Bud untuk Membersihkan Telinga

Anda mungkin terkejut, tetapi sebenarnya cotton swab tidak boleh digunakan untuk dimasukkan ke telinga Anda. Soalnya, saat membersihkan telinga menggunakan swab, sebenarnya kotoran telinga terdorong lebih dalam ke liang telinga. Selain itu, jika Anda mencoba terlalu keras, Anda dapat merusak gendang telinga.

4 dari 5 halaman

4. Menggunakan Hand Sanitizer Terlalu Sering

Sejak pandemi Covid-19 mencuci tangan menjadi hal yang sangat penting, itulah sebabnya semakin banyak orang menggunakan pembersih tangan. Tetapi CDC bersikeras bahwa tidak ada yang lebih baik melawan kuman daripada mencuci tangan dengan sabun.

Masalahnya, kombinasi sabun dan air menghilangkan semua jenis kuman sedangkan pembersih tangan seperti hand sanitizer hanya baik untuk beberapa waktu. Selain itu, produk semacam itu tidak dapat menghilangkan bahan kimia dan logam berbahaya. Tentu saja, pembersih tangan sangat bagus ketika Anda tidak bisa mencuci tangan, tetapi jika Anda bisa, lebih baik melakukannya dengan sabun dan air.

5 dari 5 halaman

5. Membersihkan Dapur dengan Handuk atau Spons Terlalu Sering

Tentu saja, membersihkan dapur merupakan hal yang penting dilakukan. Anda perlu membersihkan dapur secara teratur dan menyeluruh. Ini berlaku untuk permukaan meja, wastafel, dan permukaan lainnya. Kebanyakan orang membersihkannya dengan handuk dapur yang tidak dibuang setelahnya tetapi dibiarkan kering di dekat wastafel.

Sayangnya, permukaan yang basah dapat menyebarkan bakteri dan kuman di sekitar dapur. Untuk mencegah hal ini terjadi, gunakan trik ini. Masukkan spons basah dan handuk ke dalam oven microwave selama 60 detik untuk mengeringkannya dengan baik.