Liputan6.com, Jakarta - Saat mengalami batuk, banyak individu bertanya-tanya mengapa batuk tak kunjung sembuh meski sudah minum obat.
Batuk yang terus-menerus menjadi kondisi yang tidak boleh dianggap sepele. Batuk yang berlangsung lama bisa disebabkan oleh beberapa faktor tergantung periode infeksi yang berkepanjangan dan peningkatan frekuensi penyakit.
Melansir dari Times of India, Senin (30/1/2023), menurut pusat peneliti dan pengawasan Royal Dollege of GPs, Inggris, kondisi ini terutama terlihat pada infeksi saluran pernapasan bagian bawah dan atas selama musim dingin.
Advertisement
Inilah yang menurut para ahli menyebabkan batuk terus-menerus dan infeksi jangka panjang.
"Tidak jelas mengapa beberapa infeksi pernapasan yang terjadi saat ini tampaknya berlangsung lebih lama dari biasanya. Ini telah diperhatikan oleh dokter dan juga pasien, tapi kami tidak sepenuhnya yakin mengapa ini terjadi," kata ketua Royal College of GPs, Profesor Kamila Hawthorne yang dikutip Express Uk.
Menurut ahli, salah satu faktor yang memengaruhi adalah penurunan resistensi orang terhadap infeksi karena lebih terisolasi secara sosial dari lockdown Covid dalam dua tahun terakhir.
Mengenai penyebab infeksi yang tampaknya terus-menerus, Profesor Hawthorne menyarankan, "Ini mungkin masalah infeksi satu demi satu. Mereka semua berbeda dan mengatasi satu jenis infeksi tidak memberikan kekebalan terhadap yang lain."
Mengikuti langkah-langkah yang tepat bisa membantu meningkatkan kesehatan dan kekebalanmu secara keseluruhan untuk mencegah infeksi berulang dan gejala yang terus-menerus.
Baca Juga
Segera periksakan ke dokter
Terkadang infeksi virus sembuh dengan sendirinya saat Anda menjaga kesehatan. Namun dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter, terutama jika Anda mengalami batuk terus-menerus atau mengeluarkan dahak yang berubah warna.
Penting juga berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengala gejala lain, seperti sesak napas, nyeri dada, atau penurunan berat badan tanpa sebab.
Jika Anda batuk akibat infeksi Covid dan berlangsung selama lebih dari 4 minggu setelah infeksi awal, penting untuk melakukan rontgen dada.
Infeksi Covid bisa menyebabkan jaringan parut pada paru-paru dan fibrosis pada beberapa orang. Batuk yang berlangsung lama juga bisa menjadi tanda kanker dan long Covid.
Advertisement
Alasan Mengapa Anda Mudah Terkena Batuk dan Pilek
Jika Anda cenderung tetap menderita batuk dan pilek sepanjang tahun, Anda dapat mempertimbangkan untuk mendapatkan vaksin flu setelah berkonsultasi dengan dokter Anda.
Ini mungkin membantu menyelamatkan Anda dari ketidaknyamanan, tidak masuk kantor, dan ejekan dari atasan Anda.
1. Imunitas rendah
Flu dan pilek musiman sering kali ada hubungannya dengan sistem kekebalan Anda. Jika Anda terus terserang pilek dan batuk setiap kali musim berubah, cobalah membuat perubahan kecil dalam gaya hidup Anda.
Tambahkan penguat kekebalan, gunakan jahe dan madu, dan cobalah untuk menjauh dari makanan dingin setiap kali cuaca berfluktuasi.
2. Alergi
Rinitis alergi adalah salah satu alasan utama di balik pilek, mata berair, dan post-nasal drip. Jadi, jika itu adalah tempat tertentu di mana Anda jatuh sakit atau pada waktu tertentu, Anda mungkin mengalami alergi.
Ini bisa menjadi akut dan kronis. Jadi, cobalah kenali penyebabnya, dan jauhi mereka. Uap dan menjaga diri Anda tetap terhidrasi dapat membantu meringankan gejala.
3. Genetik
Jika salah satu dari orang tua Anda rentan terhadap alergi, ada kemungkinan Anda juga menderita alergi. Oleh karena itu, tetap periksa saat Anda batuk dan pilek, dan cari bantuan dari dokter.
4. Flu musiman
Flu musiman dan virus biasa terjadi. Karena musim hujan baru saja tiba, ada kemungkinan Anda menderita salah satu dari ini. Tidak mengenakan pakaian hangat, makan sampah, tidak menjaga kebersihan, dan menjauhi sayuran hijau musiman semuanya bisa menjadi kemungkinan alasan di balik tertular flu musiman dan virus.
Advertisement