Sukses

Deretan Tips Menghadapi Lingkungan Kerja yang Toxic

Jangan langsung menyerah, ada beberapa hal yang bisa kalian lakukan untuk menghadapi lingkungan kerja yang toxic.

Liputan6.com, Jakarta Memiliki lingkungan kerja yang sehat tentu sangat penting. Hal ini baik untuk kesehatan mental kalian. Namun tak sedikit orang yang sayangnya harus berurusan dengan lingkungan kerja yang penuh dengan hal-hal negatif atau toxic

Baik itu atasan yang pemarah, beban kerja yang tidak masuk akal, atau rekan kerja yang jahat, lingkungan kerja yang beracun dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental Anda, yang dapat menyebabkan tingkat stres, insomnia, bahkan depresi tingkat tinggi.

Apalagi sebagian besar dari kita menghabiskan sebagian besar hari di tempat kerja. Jika 8 jam sehari Anda dipenuhi dengan orang-orang toxic, itu dapat memengaruhi kesehatan mental Anda secara signifikan.

Penelitian menunjukkan bahwa tempat kerja yang beracun termasuk pelecehan, intimidasi, dan pengucilan merupakan sumber ketegangan psikologis yang signifikan bagi karyawan dan dapat menyebabkan tingkat stres dan kelelahan yang tinggi.

Hal ini juga dapat mendorong perilaku kontraproduktif di tempat kerja dan merusak efisiensi organisasi. Ini menyebabkan ketidakterlibatan di antara karyawan, menurunkan produktivitas, menghambat kreativitas dan inovasi.

Dilansir dari Healthline, menurut laporan baru-baru ini dari MIT Sloan Management Review, budaya tempat kerja yang beracun lebih dari 10 kali lebih mungkin menyebabkan karyawan berhenti dari pekerjaannya daripada gaji rendah. Faktanya, laporan tersebut menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang toxic adalah alasan nomor satu orang meninggalkan pekerjaan mereka.

2 dari 4 halaman

Tips menghadapi lingkungan kerja yang toxic

Namun jangan langsung menyerah, ada beberapa hal yang bisa kalian lakukan untuk menghadapi lingkungan kerja yang toxic. Berikut ulasannya: 

Ingat itu bukan salahmu

Hal negatif dalam pekerjaanmu bukanlah salahmu. Meskipun memiliki sikap positif dan pola pikir kolaboratif dapat membantu dalam situasi tertentu, ingatlah bahwa hanya sedikit yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan budaya di tempat kerja Anda.

Istirahat makan siang Anda di tempat lain

Pastikan untuk istirahat makan siang di mana Anda bisa keluar dari lingkungan kerja. Duduk di alam jika memungkinkan.

Tetapkan batasan

Jangan mau diintimidasi untuk melewatkan istirahat makan siang atau bekerja setelah jam kerja tanpa bayaran. Jelaskan kepada atasan Anda bahwa Anda perlu istirahat dan cuti untuk mengisi ulang tenaga dan pikiran dan melakukan pekerjaan Anda dengan baik.

Jangan terlibat dalam drama

Cobalah menjauh dari drama atau gosip apapun. Tidak ada hal positif yang akan datang darinya.

Tetap fokus pada tujuan Anda

Lakukan yang terbaik untuk tetap dalam kondisi pikiran yang positif. Anda tidak akan berada di sini selamanya, dan Anda memiliki hal-hal yang lebih besar dan lebih baik di depan Anda.

 

3 dari 4 halaman

Tips menghadapi lingkungan kerja yang toxic selanjutnya

Lakukan hal yang bisa meningkatkan semangat Anda

Lakukan sesuatu setelah bekerja untuk menghilangkan hal-hal negatif secara psikologis. Anda bisa berjalan-jalan di alam, mandi air panas, atau menelepon teman.

Tetap dengan beberapa rekan kerja yang dapat dipercaya

Merupakan ide yang bagus untuk mempertahankan beberapa sekutu kerja, sehingga Anda dapat saling mendukung dan curhat.

Jangan mengkompromikan prinsip Anda

Jika seseorang di tempat kerja bersikap kejam kepada Anda, lakukan yang terbaik untuk tidak menanggapi dengan cara yang sama. Itu hanya akan membuat situasi semakin memanas.

Terlibat dalam teknik mengatasi stres secara teratur

Lakukan meditasi, yoga, atau lakukan olahraga setiap hari untuk membantu Anda mengatasi stres kronis.

Rencanakan jalan keluar

Jika situasi kerja yang tidak sehat tidak akan membaik dalam waktu dekat, mulailah mencari tempat kerja baru yang lebih sehat.

4 dari 4 halaman

Tanda lingkungan kerja beracun

Lingkungan kerja yang beracun adalah lingkungan di mana Anda merasa tidak aman secara psikologis. Sering kali ada perasaan negatif, persaingan tidak sehat, dan agresi secara umum.

Penulis studi terbaru mendefinisikan lingkungan tempat kerja yang beracun seperti kepemimpinan ofensif atau agresif, adanya gangguan secara mental, intimidasi, pengucilan, perilaku mengancam dari manajer dan rekan kerja.

Selain itu ada beberapa tanda yang dapat menciptakan atau memicu pada lingkungan kerja yang beracun seperti:

  • Bos atau rekan kerja pasif agresif.
  • pelecehan atau diskriminasi.
  • Kondisi kerja yang kejam (adanya lingkungan kecemburuan untuk kesuksesan orang lain atau rekan kerja yang mencoba membuat Anda terlihat buruk atau memuji pekerjaan Anda).
  • Kurangnya rasa hormat.
  • Kurangnya kesempatan untuk berkembang.
  • Beban kerja yang tidak realistis.
  • Rekan kerja lolos dari perilaku yang tidak pantas.
  • Bos yang terus menerus mengancam akan memecat karyawan.