Liputan6.com, Jakarta - Isra Miraj menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah umat Islam yang terjadi pada bulan Rajab. Isra Miraj tahun ini jatuh pada Sabtu, 18 februari 2023.
Peristiwa Isra Miraj merupakan perjalanan agung Nabi Muhammad SAW menuju langit ketujuh untuk menerima perintah sholat 5 waktu dari Allah SWT. Dalam sejarah, Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW yang terjadi pada malam hari dari Kota Makkah ke masjid Al AQsha, Yerusalem, Palestina.
Perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil haram ke Masjidil Aqsa di Palestina, kemudian menuju langit ketujuh hingga Sidratil Mintaha tidak terlepas dari buraq. Apa itu buraq dan bagaimana wujudnya?
Advertisement
Buraq merupakan kendaraan Nabi Muhammad SAW bersama malaikat Jibril saat melakukan perjalanan Isra Miraj. Jika dilihat dalam hadist yang diterangkan, buraq merupakan hewan yang memiliki kecepatan yang sangat tinggi dalam sekali melangkah.
Mengenai buraq, disebutkan dalam hadist berikut ini, seperti melansir dari laman NU Online, Jumat (17/2/2023).
Rasulullah SAW bersabda:
ن أنس ابن مالك رضي الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: أتيت بالبراق – وهو دابة أبيض طويل فوق الحمار ودون البغل يضع حافره عند منتهى طرفه ...الحديث
Artinya,
Dari Anas bin Malik bahwasannya Rasulullah saw berkata: Aku diberi burqa, dia hewan tunggangan yang berwarna putih lebih besar dari keledai tapi lebih kecil dari bighal yang satu tanduknya terdapat dipucuk kepalanya.
Mengenal Sosok Buraq
Buraq berasal dari kata barqu yang berarti kilat. Seperti namanya, buraq memiliki kecepatan layaknya kilat dalam sekali melangkah.
Selain itu, buraq merupakan kendaraan yang berasal dari surga yang digunakan sebagai alat transportasi yang membawa Nabi Muhammad dari Makkah ke Masjidil Aqsha hingga Sidratil Mintaha.
Buraq sebagai kendaraan yang secepat kilat ini yang memungkinkan Rasulullah menempuh perjalanan jauh hingga ke langit ketujuh untuk bertemu dengan Allah, yang kemudian kembali ke bumi. Perjalanan yang dilakukan hanya ditempuh dalam satu malam.
Advertisement
Pada Awalnya, Buraq Enggan Ditunggangi Rasulullah
Pada awal perjalanan Rasulullah, segalanya sudah diatur termasuk dengan kendaraan yang telah disiapkan untuk perjalanan Rasulullah.
Namun, pada mulanya buraq menunjukkan keliarannya, ia terlihat enggan ditunggangi Rasulullah SAW. Tetapi malaikat Jibril dengan sigap mengendalikannya dan barulah buraq memahami posisinya sebagai kendaraan pilihan yang bertugas untuk mengantar Nabi Muhammad SAW.
Kemudian mereka (Rasulullah saw, Jibril dan buraq) bertiga berangkat bersama menuju Baitul Maqdis. Sebagaimana diterangkan dalam hadits berikut,
ن عبد الله ابن مسعود رضي الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: أتيت بالبراق فركبت خلف جبريل عليه السلام فسار بنا, اذا ارتفع ارتفعت رجلاه, واذا هبط ارتفعت يداه ... الحديث
Artinya,
Dari Abdullah bin Mas’ud bahwasannya Rasulullah saw berkata: Aku telah disediakan buraq, akupun duduk di belakang jibril dan brangkatlah bersama. Ketika hendak naik kedua kakinya diangkat keatas, dan ketika turun kedua tangannya yang diangkat.
Penjelasan Wujud Buraq dalam Alquran
Dalam Alquran, buraq berasal dari kata barqu yang berarti kilat, yang dapat ditemukan dalam beberapa surah dalam Alquran.
Salah satunya dalam surat Al-Baqarah ayat 20 yang artinya:
“Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah 2: 20).
Advertisement