Liputan6.com, Jakarta Nama Kakek Sondani sempat viral di media sosial karena menikahi seorang gadis berusia 19 tahun. Tidak main-main, gadis yang bernama Fia Barlanti itu dinikahi Sondani dengan total mahar senilai Rp 500 juta, berikut rumah, hingga umrah untuk keluarga sang istri.
Diketahui, pria berusia 63 tahun itu merupakan juragan tanah di Cirebon yang tajir melintir. Perbedaan usia mereka yang begitu jauh tentu saja sempat menjadi sorotan. Namun toh pasangan tersebut tetap meneruskan niat mereka.
Baca Juga
Sayang, pernikahan mereka tidak bertahan lama. Pasangan itu dikabarkan bercerai dua bulan setelah menikah. Kabar tersebut diungkap oleh fotografer pernikahan Kakek Sondani dan Fia, Lucio Akara. Malahan, sosok Haji Sondani itu kini tampak berbeda.
Advertisement
Artikel tentang viral nasib pilu kakek sondani, habis mahar Rp 500 juta pernikahan cuma tahan 2 bulan menjadi yang terpopuler di kanal Citizen6-Liputan6.com. Disusul dengan artikel tentang curhat guru-guru NTT masuk sekolah jam 5 pagi.
Sementara itu artikel ketiga terpopuler tentang langkah-langkah melihat sertifikat vaksin di aplikasi Satu Sehat.
Berikut Top 3 Citizen6:
1. Viral Nasib Pilu Kakek Sondani, Habis Mahar Rp500 Juta Pernikahan Cuma Tahan 2 Bulan, Begini Nasibnya Kini
Akun Facebook @PutriBungsuPutriBungsu sempat mengunggah potret terbaru Kakek Sondani pada Januari lalu. Dalam foto tersebut, pria itu tampak lebih kurus.
2. Curhat Guru-guru NTT Soal Sekolah Jam 5 Pagi: Sudah Siap Jam Pertama, Bu Gurunya Belum Pakai Bedak
Kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi bagi siswa SMA/SMK di NTT masih ditentang banyak pihak. Kebijakan itu sendiri dicetuskan oleh Gubernur NTT Viktor Laiskodat dengan harapan mempersiapkan para siswa menengah atas itu untuk masuk perguruan tinggi ternama.
Tentu saja, untuk dapat menjalankan kebijakan tersebut maka para guru pun terlebih dahulu harus menjadi contoh untuk para siswa. Sebuah video yang diunggah di TikTok, menunjukkan situasi sebuah sekolah di NTT sekolah jam 5 pagi sambil para guru di sekolah tersebut curhat akan pengalaman mereka.
"Apel pagi. Ini ibu gurunya, sudah siap jam pertama. Anak baru satu, bu gurunya belum sarapan, belum pakai bedak, jadi satu menit lagi.
Walaupun anak-anak tidak ada, saya anggap saya mengajar. Perpustakaan juga sudah dibuka. Silakan bapak-ibu guru yang membutuhkan buku paket, siswa disuruh mengambil buku di perpustakaan."
Advertisement
3. Langkah-Langkah Cara Melihat Sertifikat Vaksin di Aplikasi Satu Sehat
Aplikasi PeduliLindungi telah berubah nama dan wajah menjadi aplikasi Satu Sehat. Perubahan tersebut berlaku sejak Rabu (1/3), yang menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), aplikasi tersebut telah memiliki 104 juta pengguna (data 12 November 2022).
Menurut Menkes RI Budi Sadikin, aplikasi Satu Sehat Mobile merupakan bagian dari Satu Data Indonesia (SDI) yang terintegrasi ke data pemerintah. Nantinya, integrasi ke aplikasi Satu Sehat dilakukan untuk seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
Meski telah berubah nama dan wajah, pengguna tak perlu bingung dengan data sertifikat vaksin bagi yang telah divaksin Covid-19. Dari segi tampilan, tidak terlalu tampak perbedaan dengan PeduliLindungi.
Jika ingin mengakses sertifikat vaksin Covid-19 di aplikasi Satu Sehat, Anda cukup memperbaharui aplikasi bila namanya masih PeduliLindungi.
Kemudian, buka aplikasi Satu Sehat dengan tampilan seperti di atas. Selanjutnya klik vaksin dan imunisasi seperti yang dilingkari merah.