Sukses

Audi E-Tron Bekas Kebanjiran Direndam dalam Beras Hidup Lagi, Kok Bisa?

Seorang Youtuber menunjukkan kalau Audi E-Tron bekas kebanjiran bisa hidup lagi setelah direndam dalam beras

Liputan6.com, Jakarta Saat ponsel tak sengaja masuk ke air, Anda pasti pernah mendapatkan saran untuk mengeringkan ponsel tersebut dengan merendamnya di beras. Konon, cara tersebut dapat mengeringkan bagian dalam ponsel tanpa perlu membongkarnya.

Namun, bagaimana bila mobil yang masuk ke dalam air? Apakah hal yang sama berlaku?

Seorang YouTuber menjajal hal tersebut dengan mobil listrik Audi E-Tron GT yang rusak karena air. Selanjutnya, mobil listrik tersebut ia keringkan merendamnya ke dalam beras.

Mengutip dari Drive.com.au, teorinya: kelembapan berangsur-angsur hilang karena beras merupakan bahan penyerap. Tapi apakah itu bekerja dengan benda seukuran mobil?

Bintang YouTube di AS pun menguji teori tersebut dengan membenamkan kendaraan listrik mahal tersebut ke dalam peti beras raksasa.

Rich Benoit, presenter saluran YouTube Rich Rebuilds, membeli Audi E-Tron GT yang rusak karena banjir di lelang seharga $US55.000 atau sekitar Rp 842 juta.

Dalam video pertama tentang mobil tersebut, Rich dan timnya mencoba menghidupkan listrik mobil Audi yang rusak tetapi tidak berhasil.

Tim kemudian mencoba beberapa 'ilmu internet' yang dipadukan dengan sains nyata dan membangun peti di sekitar mobil. Peti yang memagari mobil Audi itu kemudian diisi dengan sekitar 2 ton beras gratis yang telah melewati tanggal kedaluwarsa.

Setelah meninggalkan mobil selama beberapa hari, tim mencoba menyalakan mobil lagi dan – secara mengejutkan – berhasil.

 

2 dari 4 halaman

Yang perlu diperhatikan

Namun, perlu dicatat bahwa video menunjukkan bahwa menggunakan beras untuk mengeringkan ponsel Anda berisiko (akibat debu dan partikel lainnya) – apalagi mobil Anda.

 

Video tersebut hingga kini telah ditonton lebih dari 500 ribu kali dengan warganet yang kaget dengan hasilnya. Beberapa warganey mengaku tak menyangka cara yang sama terhadap ponsel terendam air bisa dilakukan terhadap mobil. 

"Anda benar-benar menghidupkan kembali mobil Anda dengan beras. Saya terkagum-kagum," tulis seorang warganet.

"Awalnya pesimis, tapi hasil menunjukkan sebaliknya."

 

3 dari 4 halaman

Baidu Kembangkan Apollo Go Robotaxi, Mobil dengan Kemampuan Auto Pilot

Baidu mengumumkan akan mengintegrasikan layanan AIGC Ernie Bot di seluruh operasinya untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Ada juga rencana penggunaan Ernie Bot (generasi chatbot kedua) untuk diintegrasikan ke dalam Apollo Smart Cabin dan perangkat layanan pintar Xiaodu, demikian pernyataan pihak perusahaan tersebut.

Baidu melaporkan total pendapatan tahunan sebesar CNY123,7 miliar (US$ 17,9 miliar) untuk tahun 2022 dengan pertumbuhan 1% yoy.

Perusahaan tersebut juga mengatakan akan terus berinvestasi dalam memperluas layanan Apollo Go Robotaxi, dan layanan konten generatif AI (AIGC), Ernie Bot, dikutip dari laman digitimes.com, Senin (6/3/3023).

Perusahaan menerima lisensi pertama untuk menguji kendaraan tanpa pengemudi di Beijing pada akhir tahun lalu.

Layanan full driver robotaxi sudah tersedia di Chongqing dan Wuhan, sedangkan di Wuhan sudah menjangkau lebih dari 100 pelanggan.

Pada akhir Januari 2023, Apollo Go telah menerima volume pesanan kumulatif lebih dari 200 juta. Menurut Li Zhen-yu, SVP dan GM dari kelompok mengemudi cerdas Baidu, setiap kendaraan Apollo Go rata-rata mampu melakukan 15 perjalanan sehari di kota-kota besar seperti Beijing, kota dengan volume penduduk yang cukup bersaing ketat dengan taksi.

Perusahaan akan terus berupaya mendapatkan 'lampu hijau' di lebih banyak kota di China untuk mengoperasikan armada robotaxi dan mengurangi biaya kendaraan.

Baidu telah meluncurkan kendaraan penggerak otonom siap produksi yaitu RT6, pada Juli tahun lalu dengan perkiraan biaya produksi US36.290.

4 dari 4 halaman

Raksasa Teknologi Tiongkok Baidu Mau Luncurkan Pesaing ChatGPT

Di sisi lain, perusahaan teknologi Tiongkok Baidu, dilaporkan sedang menggarap sebuah bot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ala ChatGPT besutan OpenAI.

Kabarnya, perusahaan mesin pencari terbesar di Tiongkok itu sudah merencanakan untuk merilis layanan chatbot AI tersebut pada bulan Maret mendatang.

Bloomberg melaporkan, layanan ini nantinya bakal berfungsi mirip dengan ChatGPT, di mana pengguna bisa memakainya untuk mencari jawaban dari hasil percakapan.

Dikutip dari Engadget, Selasa (31/1/2023), Chatbot AI Baidu ini akan dibuat berdasarkan sistem Ernie dari perusahaan.

Baidu menyebut di 2021, sistem tersebut sebuah model pembelajaran mesin (machine-learning) berskala besar, yang dilatih selama beberapa tahun yang "unggul dalam pemahaman dan pembuatan bahasa alami."

Mengutip The Straits Times, menurut narasumber anonim, alat yang belum diketahui namanya ini, akan terlebih dulu disematkan ke mesin pencari utama Baidu.

Baidu sendiri diketahui sudah menghabiskan miliaran dolar untuk melakukan penelitian terhadap AI, sebagai upaya bertahun-tahun, untuk beralih dari pemasaran online ke teknologi yang lebih dalam.

Perwakilan Baidu menolak berkomentar soal kabar chatbot AI ala ChatGPT itu.

Meski masih dalam pengembangan, ChatGPT sendiri tampaknya sudah cukup untuk membuat sejumlah perusahaan raksasa seperti Facebook dan Google merasa terancam.

Baru-baru ini, Microsoft memperpanjang kemitraan mereka dengan perusahaan pembuat layanan chatbot berbasis kecerdasan buatan ChatGPT, OpenAI.