Sukses

Deretan Tips Menghindari Bau Mulut Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan

Saat puasa tentu tak sedikit orang yang mengalami permasalahan bau mulut. Ini karena ketika kita tidak makan dalam waktu lama berdampak pada jumlah air liur yang kita hasilkan.

Liputan6.com, Jakarta Saat puasa tentu tak sedikit orang yang mengalami permasalahan bau mulut. Ya, puasa secara langsung terkait dengan bau mulut. Ini karena ketika kita tidak makan dalam waktu lama berdampak pada jumlah air liur yang kita hasilkan.

"Air liur kita berperan penting dalam melindungi mulut kita dan mengurangi pertumbuhan bakteri. Selama puasa, aliran air liur berkurang dan, oleh karena itu, kita memiliki lebih sedikit perlindungan terhadap bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut," jelas Ciara Hendy, seorang ahli kesehatan gigi di Dental Studio Dubai.

Berikut adalah beberapa tips yang direkomendasikan para ahli untuk menjaga kebersihan mulut pada saat menjalani ibadah puasa dilansir dari The National News.

1. Jaga mulut tetap terhidrasi

Hendy menekankan pentingnya minum air putih yang cukup saat berbuka puasa dan sahur. Ini tidak hanya membuat Anda terhidrasi antara matahari terbit dan terbenam, tetapi juga membantu mencegah bau mulut.

"Air membantu menghilangkan partikel makanan, penyebab lain dari bau mulut dan karenanya menghindari halitosis," kata Hendy, yang merekomendasikan minum hingga tiga liter sehari bahkan selama Ramadhan.

Dr Rumana Abbas Dawasaz, seorang dokter gigi estetika dan kosmetik dari Rumah Sakit Zulekha di Dubai, mengatakan bahwa menghindari kafein, kelebihan garam, dan makanan lain yang menyebabkan dehidrasi akan membuat Anda tetap sehat, baik saat Anda berpuasa maupun untuk tujuan kebersihan mulut.

2 dari 6 halaman

2. Jangan langsung menyikat segera setelah makan

Berkumur air di sekitar mulut tepat setelah Anda makan atau minum sesuatu, terutama makanan yang dapat menyebabkan noda pada gigi dan lidah Anda, adalah tips utama dari Dr Hosam Ali Baeshen, ortodontis dari Universitas King Abdulaziz yang bekerja dengan Align Technology.

Cobalah batang siwak dengan bulu lembut di kedua ujung ranting untuk membersihkan gigi tanpa pasta sepanjang hari. Berkumur juga penting karena tidak boleh langsung menggosok gigi setelah makan, baik saat berpuasa maupun tidak.

Seperti Dr Maisa Zobeidi, seorang dokter gigi di Rumah Sakit Zulekha di Sharjah, menjelaskan, “Dianjurkan untuk menunggu 30 sampai 60 menit setelah makan sebelum menyikat gigi. Alasannya adalah setelah kita makan, kadar asam di mulut naik dan gigi kita berada pada kondisi terlemahnya. Menyikat gigi pada tahap ini dapat menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada enamel gigi. Menunggu akan memungkinkan air liur menetralkan lingkungan mulut dan membantu pemulihan dari asam.”

3 dari 6 halaman

3. Jaga mulut Anda bersih sepanjang hari

Dawasaz mencatat bahwa bau mulut sebagian besar berasal dari lidah, jadi dia merekomendasikan agar pengerok lidah digunakan setiap hari. Sikat gigi dan flossing 30-60 menit setelah buka puasa dan sahur dapat mengurangi penumpukan plak, kata Hendy, penggunaan pengerik lidah, benang gigi, dan alat bantu interdental bahkan selama jam puasa dapat membantu menjaga kebersihan mulut.

Jika Anda ingin menggunakan sikat gigi di siang hari, Baeshen merekomendasikan untuk melakukannya dengan sedikit pasta gigi yang dioleskan pada sikat gigi. Pastikan mulut dibilas dengan benar setelahnya, sehingga tidak ada sisa atau rasa pasta yang tertelan.

Ia menambahkan, “Ada juga cara tradisional untuk menjaga kebersihan mulut tanpa perlu pasta gigi atau bahkan menambahkan air. Coba gunakan batang siwak, bulu lembut di kedua ujung ranting dapat digunakan untuk membersihkan gigi."

4 dari 6 halaman

4. Hindari makanan penyebab bau mulut

Selain efek puasa pada napas kita, makanan tertentu lebih rentan menyebabkan bau mulut. Zobeidi mengatakan, “Bau mulut dapat dikurangi dengan tidak mengonsumsi bahan-bahan seperti bawang putih, bawang merah, dan cabai. Bahan kimia yang terkait dengan makanan ini cenderung masuk ke aliran darah dan berpindah ke paru-paru, lalu dihembuskan, dengan efeknya bertahan lama.”

“Ikan juga bisa menyebabkan bau mulut. Peras lemon pada ikan dapat membantu mengurangi hal ini.”

“Minuman berkafein adalah penyebab lain. Ini menyebabkan mulut menjadi kering dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Efeknya bisa dikurangi dengan meminum air putih setelah mengonsumsi minuman berkafein,” kata Zobeidi.

Dawasaz merekomendasikan berbuka puasa dengan air putih dan kurma, serta mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran, serta probiotik seperti yoghurt. Obat kumur dapat mengeringkan jaringan mulut, jadi gunakan dengan probiotik oral untuk membentuk bakteri sehat dan menjaga kesehatan mulut.

5 dari 6 halaman

5. Jangan menunda kunjungan ke dokter gigi

Dr Tamer Mohsin Abusalah, seorang dokter umum dan gigi di Rumah Sakit Burjeel, mengamati bahwa banyak orang menunda perawatan gigi selama Ramadan. 

“Ini dapat menyebabkan penyakit gusi atau memperburuk kondisi yang ada, seperti gigi berlubang,” katanya. “Selain itu, orang makan lebih banyak makanan manis dan daging [selama Ramadhan], jadi kami menyarankan untuk tidak menunda perawatan gigi.”

Jika Anda khawatir itu akan memengaruhi puasa Anda, pertimbangkan untuk pergi ke klinik setelah buka puasa. Sebagian besar klinik gigi buka hingga larut malam untuk menampung pasien setelah berbuka puasa. 

“Yang terpenting, jika Anda mendapatkan perawatan untuk penyakit gusi atau gigi berlubang sebelum Ramadhan, pastikan Anda tetap mengunjungi dokter gigi,” katanya memberi saran.

6 dari 6 halaman

Lantas seperti apa rutinitas membersihkan gigi saat puasa?

Baeshen menjelaskan seperti apa rutinitas kebersihan mulut yang efektif. "Atur dan patuhi rutinitas menyikat gigi yang solid," katanya. “Anggap flossing sama pentingnya dengan menyikat gigi. Gunakan pasta gigi berfluoride dan obat kumur yang baik. Minum banyak air saat berbuka dan sahur. Jadwalkan pemeriksaan dan pembersihan gigi secara rutin.”

Hendy menambahkan, “Rutinitas membersihkan mulut seseorang harus terdiri dari menyikat gigi dua kali sehari selama dua hingga tiga menit dengan pasta gigi berfluoride dan gunakan sikat gigi berukuran sedang, yang harus diganti setiap tiga bulan.”