Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadhan menjadi bulan yang penuh berkah. Kita dianjurkan untuk memperbanyak sedekah kepada sesama manusia.
Sebenarnya, sedekah dapat dilakukan kapan saja di setiap waktu selagi memiliki kelapangan baik harta, pikiran, maupun harta. Tetapi, keutamaan bersedekah di bulan Ramadhan lebih dianjurkan karena banyak sekali keutamaan yang didapat, salah satunya adalah pahala yang berlipat ganda.
Baca Juga
Selain membaca Alquran, melakukan ibadah sholat tarawih, melakukan i’tikaf di masjid, umat Islam juga dianjurkan untuk beramal dan bersedekah kepada sesama di bulan Ramadhan. Bersedekah di bulan Ramadhan memiliki keistimewaan yang luar biasa sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Anas bin Malik ra:
Advertisement
نْ اَنَسٍ قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ
Artinya,
Dari Anas dikatakan, Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama? Rasul menjawab, “Sedekah di bulan Ramadhan” (HR At-Tirmidzi).
Para sahabat nabi menyaksikan kedermawanan dan kemurahan hati Rasulullah karena sering berbagi di bulan Ramadhan sebagaimana riwayat Bukhari dan Muslim berikut ini:
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ (أَجْوَدَ) مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ
Artinya,
Rasulullah SAW adalah orang paling dermawan di antara manusia lainnya, dan ia semakin dermawan saat berada di bulan Ramadhan (HR Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu, dianjurkan untuk bersedekah walaupun jumlahnya sedikit, terutama pada 10 hari terakhir Ramadhan. Lantas, apa saja keutamaan bersedekah di bulan Ramadhan? Berikut ulasannya seperti dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (29/03/2023).
1. Pahala Akan Dilipatgandakan
Para ulama menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak sedekah dan berbuat baik secara umum. Pasalnya, ganjaran kebaikan di Bulan Ramadhan dilipatgandakan sebagaimana keterangan Hasyiyatul Baijuri berikut ini:
ومبادرته لإكثار الصدقة لأنه صلى الله عليه وسلم كان أجود ما يكون في رمضان، وبالجملة فيكثر فيه من أعمال الخير لأن العمل يضاعف فيه على العمل في غيره من بقية الشهور
Artinya,
“(Orang berpuasa) dianjurkan segera memperbanyak sedekah karena Rasulullah SAW adalah orang paling murah hati di Bulan Ramadhan. Seseorang dapat melakukan kebaikan secara umum karena ganjaran amal kebaikan apapun bentuknya akan dilipatgandakan dibandingkan ganjaran amal kebaikan yang dilakukan di luar bulan Ramadhan,” (Lihat Syekh Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri)
Advertisement
2. Dibebaskan dari Siksa Kubur
Dengan bersedekah walau jumlahnya sedikit, dapat memberikan keutamaan yang luar biasa, yaitu dapat dibebaskan dari siksa kubur. Rasulullah Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.” (HR. Thabrani).
3. Dijauhkan dari Api Neraka
Dengan bersedekah di bulan Ramadhan, dapat menjauhkan diri dari api neraka. Untuk itu, dianjurkan untuk bersedekah walau sedikit.
Rasulullah SAW bersabda: “Jauhilah api neraka, walau hanya dengan bersedekah sebiji kurma. Jika kamu tidak punya, maka bisa dengan kalimah thayyibah.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
4. Sebagai Penghapus Dosa
Sedekah dapat menjadi ampunan atas dosa-dosa yang diperbuat selama hidup di dunia. Rasulullah SAW bersabda: “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi). Namun, dosa dapat doampuni apabila disertai dengan taubat, Allah SWT berfirman: “Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah? Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’raf ayat 99).
5. Merasa Lapang dan Bahagia
Orang yang bersedekah, akan merasakan kelapangan hati dan perasaan bahagia dengan membantu orang lain.
Hal ini diumpamakan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut: “Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari).
Advertisement