Sukses

Deretan Alasan Perayaan Lebaran Idul Fitri Identik dengan Adanya Kue Kering

Seperti yang kita tahu, lebaran sendiri identik dengan kue kering. Berikut ini deretan alasan mengapa kue kering identik dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Liputan6.com, Jakarta Lebaran Idul Fitri menjadi momen yang sangat dinantikan umat muslim. Pasalnya usai sebulan penuh berpuasa, kita dapat menyambut Hari Kemenangan. Seperti yang kita tahu, momen lebaran dijadikan sebagai momen berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara.

Lebaran sendiri identik dengan kue kering. Ya, kue kering nampaknya menjadi kudapan yang wajib ada di meja semua rumah. Tentunya ada begitu banyak jenis kue kering yang dijadikan sebagai kudapan saat Hari Raya Idul Fitri.

Namun, secara umum kue kering selalu berhasil memeriahkan dan menemani momen hangat kita berkumpul bersama keluarga di hari lebaran. Tapi banyak yang penasaran kenapa selalu ada kue kering saat Hari Raya Idul Fitri, kan?

Berikut ini deretan alasan mengapa kue kering identik dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri, dikutip dari berbagai sumber:

1. Kue Kering sebagai Simbol Perayaan

Semua tentu tahu bahwa ada begitu banyak jenis kue kering. Tapi ada beberapa kue kering yang paling sering dihidangkan saat lebaran seperti nastar dan kastengel. Kedua kue kering ini dibawa masuk oleh orang-orang Belanda yang selalu membuatnya di setiap momen perayaan.

Kebiasaan ini pun menjadi tradisi yang melekat di masyarakat dan kini kue kering nampaknya sudah menjadi suguhan wajib saat lebaran. Namun tak hanya saat lebaran, tapi keberadaan kue kering juga wajib ada saat perayaan lainnya baik Natal maupun tahun baru.

2 dari 4 halaman

2. Mempererat Tali Silaturahmi

Lebaran menjadi momen hangat yang umumnya dihabiskan bersama keluarga atau kerabat yang jarang ditemui. Itu mengapa banyak keluarga menyajikan berbagai hidangan, salah satunya kue kering untuk menjamu para tamu yang datang untuk bersilaturahmi.

Seorang sejarawan kuliner Universitas Padjadjaran, Fadly Rahman, pernah mengungkapkan bahwa budaya menyajikan aneka hidangan ini dimulai di awal abad ke-20. Saat hari lebaran, orang Eropa akan memberikan kue kering pada pribumi yang merayakan, sebaliknya di hari Natal warga pribumi akan mengirimkan makanan pada orang-orang keturunan Eropa.

3 dari 4 halaman

3. Awet Disimpan Waktu Lama

Apakah di antara kalian ada yang bertanya-tanya bagaimana awal mula kue kering kerap dihidangkan saat lebaran? Awalnya, kue kering hanya boleh dinikmati oleh para bangsawan dan baru menyebar ke seluruh dunia lewat pedagang muslim.

Baru di abad ke-14, kudapan lezat ini boleh disantap oleh rakyat biasa dan sering dijadikan bekal saat bepergian karena cukup awet disimpan dalam waktu lama.

Hal ini nampaknya yang lantas menjadi alasan mengapa banyak orang menyediakan kue kering sebagai salah satu kudapan wajib dalam menjamu para tamu. Dapat disimpan cukup lama di wadah kedap udara, kue kering jadi pilihan kudapan praktis dan hemat biaya.

4 dari 4 halaman

4. Hadirkan Kehangatan di Rumah

Setiap keluarga pasti menyiapkan kue kering saat lebaran. Dengan adanya kue kering di rumah bisa membuat suasana terasa lebih hangat. Terlebih lagi proses membuat kue dijamin menghadirkan kehangatan tersendiri di antara anggota keluarga. Belum lagi ketika mencicipinya bersama dengan keluarga besar saat hari lebaran tiba.