Liputan6.com, Jakarta - Kanker esofagus (kerongkongan) adalah penyebab kanker paling umum ke-8 di dunia dan penyebab kematian terkait kanker ke-6 di seluruh dunia.
Kanker esofagus berkembang di kerongkongan, yang merupakan tabung panjang berongga yang menghubungkan faring ke perut.
Baca Juga
Kerongkongan membantu pergerakan makanan dari faring ke lambung untuk pencernaan. Kanker esofagus lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.
Advertisement
"Beberapa faktor risikonya adalah penggunaan tembakau, asupan alkohol, obesitas, rendahnya konsumsi buah dan sayuran, status sosial ekonomi rendah, achalasia cardia, defisiensi mikronutrien dan lainnya," kata kepala Gastroenterologi & Hepatologi, pusat medis Sri Balaji Action, Delhi, Monika Jain, seperti mengutip dari Times of India, Kamis (4/5/2023).
Jain menambahkan, dengan perkembangan sains dan inovasi, deteksi dini dan pengobatan telah meningkatkan hasil secara signifikan bagi pasien dan keluarga mereka.
Kanker bisa berkembang di bagian manapun dari kerongkongan dan bisa memiliki gejala yang bervariasi, meskipun beberapa yang disebutkan di bawah ini adalah beberapa yang lebih umum.
1. Kesulitan menelan
Juga dikenal sebagai disfagia. Kanker kerongkongan bisa menyebabkan kesulitan menelan makanan karena penyempitan lumen esofagus.
Awalnya kesulitan bisa untuk makanan padat, tapi seiring perkembangan penyakit, cairan pun bisa sulit untuk ditelan.
2. Sakit menelan
Menelan bisa menjadi menyakitkan, terutama jika ada lesi ulserasi. Ini dikenal sebagai odynophagia.
Â
3. Sakit dada
Nyeri dada bisa menjadi gejala kanker esofagus. Rasa sakit bisa dirasakan di dada atau punggung dan bisa menandakan keterlibatan struktur yang berdekatan dengan kerongkongan.
4. Suara serak
Suara serak bisa menjadi tanda dari banyak kondisi medis, termasuk kanker kerongkongan. Oleh karena itu, sertiap perubahan pada suara Anda harus dianggap sebagai gejala yang mengkhawatirkan.
Â
Advertisement
Gejala kanker esofagus lainnya
5. Batuk/pneumonia berulang
Erosi tumor bisa menyebabkan komunikasi antara kerongkongan dan saluran pernapasan (fistula trakea-esopagus) yang bisa mengakibatkan batuk terus-menerus atau pneumonia berulang.