Citizen6, Pasuruan: Komandan Pasmar-1, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso mewakili Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington memimpin upacara pembaretan 198 prajurit Korps Marinir di pantai pasir Panjang, Pusat Latihan Tempur TNI AL Grati, Pasuruan, Jawa Timur.
Dari 198 prajurit yang berhak memakai baret kebanggaan Korps Baret Ungu itu, 23 orang dari Kadet (Taruna) Akademi Angkatan Laut Angkatan ke-59 dan 175 orang dari siswa Pendidikan Pertama Tamtama TNI AL angkatan ke-32.
Dalam amanatnya yang dibacakan oleh Komandan Pasmar-1 pada, Senin 4 Maret 2013, Komandan Korps Marinir mengatakan upacara pembaretan ini merupakan salah satu kegiatan tradisi khas Korps Marinir yang dilaksanakan kepada para siswa Komando Pendidikan Korps Marinir (Kodikmar) yang telah menyelesaikan rangkaian kegiatan proses pembentukan karakter prajurit Korps Marinir melalui tahapan pendidikan, pelatihan, pembinaan dan penanaman nilai-nilai luhur Korps Marinir.
Setelah diresmikannya pemakain baret, lanjutnya, seorang prajurit secara sah menjadi keluarga besar Korps Marinir, sekaligus mengandung konsekuensi dan tanggung jawab untuk selalu berperilaku dan bertindak sesuai landasan moral prajurit Korps Marinir.
"Mulai saat ini, tumbuhkan dan pupuk kesadaran baru bahwa kalian sebagai prajurit Korps Marinir harus menjadi kebanggaan rakyat yang bisa diandalkan untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegas orang nomor satu dijajaran Korps Marinir itu.
Komandan Korps Marinir juga menyampaikan bahwa untuk mendapatkan baret ungu kebanggaan ini, para siswa harus mampu melalui "Kawah Candradimuka" Korps Marinir, diantaranya melalui Pendidikan Komando (Dikko) untuk menjadikan prajurit-prajurit Korps Marinir yang berani, tangguh dan pantang menyerah.
"Baret Ungu yang telah kalian kenakan itu, bukan semata-mata hanya sebagai simbol belaka akan tetapi merupakan lambang perwujudan kehormatan dan kebanggaan Korps Marinir," tambahnya.
Selain itu, juga mempunyai makna yang besar, sebagai hasil perjuangan dan pengabdian para pendahulu serta anugerah yang diberikan bangsa dan negara kepada Korps Marinir, yang sekaligus menjadi ciri khas prajurit Baret Ungu.
Dalam kesempatan tersebut, Komandan Korps Marinir memberikan penekanan kepada prajurit yang baru saja diresmikan menjadi keluarga besar Korps Marinir, yaitu agar meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan pengabdian terbaik kepada bangsa dan negara, Pegang teguh jati diri prajurit Korps Marinir yang memiliki disiplin tinggi, pejuang tanpa pamrih dedikasi tinggi dengan kemampuan profesi yang sangat handal serta mempunyai rasa kebanggaan yang luar biasa terhadap korps.
Selain itu juga agar selalu menumbuhkan kekompakkan dan jiwa korsa yang baik agar terpelihara persaudaraan sesama korps maupun hubungan antar TNI/Polri serta hubungan dengan komponen masyarakat lainnya. Tumbuhkembangkan kesadaran pribadi untuk menjaga diri agar tidak mudah terjerumus pada kegiatan dan tindakan negatif, yang akan mencoreng nama baik Korps Marinir dan selalu membangun terus karakter prajurit Korps Marinir sebagai prajurit Petarung yang religious dan humanis.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Komandan Kolatmar Kolonel Marinir Budi Purnama, Wadan Kodikmar Kolonel Marinir Lasmono, Komandan Brigif-1 Mar Kolonel Marinir Markos, Komandan Menkav-1 Mar Kolonel Marinir Sarjito, Komandan Menbanpur-1 Mar Kolonel Marinir Nurri A. Djatmika, Komandan Menart-1 Mar Kolonel Marinir M. Nadir, para Asisten Pasmar-1, pejabat teras Kobangdikal dan pejabat TNI/Polri wilayah Pasuruan. (Penpasmar1/YSH)
Penpasmar1 adalah pewarta berita
*Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
Dari 198 prajurit yang berhak memakai baret kebanggaan Korps Baret Ungu itu, 23 orang dari Kadet (Taruna) Akademi Angkatan Laut Angkatan ke-59 dan 175 orang dari siswa Pendidikan Pertama Tamtama TNI AL angkatan ke-32.
Dalam amanatnya yang dibacakan oleh Komandan Pasmar-1 pada, Senin 4 Maret 2013, Komandan Korps Marinir mengatakan upacara pembaretan ini merupakan salah satu kegiatan tradisi khas Korps Marinir yang dilaksanakan kepada para siswa Komando Pendidikan Korps Marinir (Kodikmar) yang telah menyelesaikan rangkaian kegiatan proses pembentukan karakter prajurit Korps Marinir melalui tahapan pendidikan, pelatihan, pembinaan dan penanaman nilai-nilai luhur Korps Marinir.
Setelah diresmikannya pemakain baret, lanjutnya, seorang prajurit secara sah menjadi keluarga besar Korps Marinir, sekaligus mengandung konsekuensi dan tanggung jawab untuk selalu berperilaku dan bertindak sesuai landasan moral prajurit Korps Marinir.
"Mulai saat ini, tumbuhkan dan pupuk kesadaran baru bahwa kalian sebagai prajurit Korps Marinir harus menjadi kebanggaan rakyat yang bisa diandalkan untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegas orang nomor satu dijajaran Korps Marinir itu.
Komandan Korps Marinir juga menyampaikan bahwa untuk mendapatkan baret ungu kebanggaan ini, para siswa harus mampu melalui "Kawah Candradimuka" Korps Marinir, diantaranya melalui Pendidikan Komando (Dikko) untuk menjadikan prajurit-prajurit Korps Marinir yang berani, tangguh dan pantang menyerah.
"Baret Ungu yang telah kalian kenakan itu, bukan semata-mata hanya sebagai simbol belaka akan tetapi merupakan lambang perwujudan kehormatan dan kebanggaan Korps Marinir," tambahnya.
Selain itu, juga mempunyai makna yang besar, sebagai hasil perjuangan dan pengabdian para pendahulu serta anugerah yang diberikan bangsa dan negara kepada Korps Marinir, yang sekaligus menjadi ciri khas prajurit Baret Ungu.
Dalam kesempatan tersebut, Komandan Korps Marinir memberikan penekanan kepada prajurit yang baru saja diresmikan menjadi keluarga besar Korps Marinir, yaitu agar meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan pengabdian terbaik kepada bangsa dan negara, Pegang teguh jati diri prajurit Korps Marinir yang memiliki disiplin tinggi, pejuang tanpa pamrih dedikasi tinggi dengan kemampuan profesi yang sangat handal serta mempunyai rasa kebanggaan yang luar biasa terhadap korps.
Selain itu juga agar selalu menumbuhkan kekompakkan dan jiwa korsa yang baik agar terpelihara persaudaraan sesama korps maupun hubungan antar TNI/Polri serta hubungan dengan komponen masyarakat lainnya. Tumbuhkembangkan kesadaran pribadi untuk menjaga diri agar tidak mudah terjerumus pada kegiatan dan tindakan negatif, yang akan mencoreng nama baik Korps Marinir dan selalu membangun terus karakter prajurit Korps Marinir sebagai prajurit Petarung yang religious dan humanis.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Komandan Kolatmar Kolonel Marinir Budi Purnama, Wadan Kodikmar Kolonel Marinir Lasmono, Komandan Brigif-1 Mar Kolonel Marinir Markos, Komandan Menkav-1 Mar Kolonel Marinir Sarjito, Komandan Menbanpur-1 Mar Kolonel Marinir Nurri A. Djatmika, Komandan Menart-1 Mar Kolonel Marinir M. Nadir, para Asisten Pasmar-1, pejabat teras Kobangdikal dan pejabat TNI/Polri wilayah Pasuruan. (Penpasmar1/YSH)
Penpasmar1 adalah pewarta berita
*Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com