Sukses

Psikolog Ungkap Manfaat Pelihara Seekor Anjing Bagi Kesehatan Mental

Sebuah survei terhadap 1.000 pemilik anjing menemukan bahwa mereka menghubungkan banyak manfaat kesehatan dengan teman berkaki empat mereka.

Liputan6.com, Jakarta Anjing menjadi salah satu hewan yang dipelihara banyak orang selain kucing. Rupanya ada manfaat kesehatan dari memelihara anjing. Sebuah survei terhadap 1.000 pemilik anjing menemukan bahwa mereka menghubungkan banyak manfaat kesehatan dengan teman berkaki empat mereka, mulai dari menjadi lebih perhatian (84%) dan merasa kurang stress (75%) sejak memiliki anjing di dalam hidup mereka.

Demikian pula, 78% pemilik anjing di Inggris melihat peningkatan harga diri mereka sejak merawat seekor anjing. Lebih lanjut 59% mengatakan bahwa peningkatan kepercayaan diri meluas ke tempat kerja, dan tingkat motivasi mereka telah meningkat (79%). 

Data tersebut juga mengungkapkan bahwa manfaat dapat dirasakan setelah hanya setengah jam di hadapan anjing, yang berarti jalan-jalan dengan anjing lebih dari sekadar kardio, tetapi juga memberikan dorongan emosional.

Berbicara kepada Women's Health tentang temuan Rover.com, psikolog Jo Hemmings mengatakan, “Melihat kesenangan yang didapat anjing dari kita mengajak mereka jalan-jalan, atau bahkan hanya menghabiskan waktu bersama mereka, dapat meningkatkan rasa harga diri kita sendiri yang berarti kita merasa lebih dihargai.”

“Anjing melihat ke arah pemiliknya untuk mendapatkan bimbingan, dan memberi Anda cinta tanpa syarat sebagai balasannya. Mereka lebih menderita karena kecemasan akan perpisahan daripada kucing dan mereka membutuhkan manusia lebih dari sekadar diberi makan, dan berjalan. Sangat menyedihkan melihat anjing dibiarkan sendiri terlalu lama, karena mereka benar-benar mengalami kecemasan perpisahan yang cukup buruk. Mereka sangat setia, dan berinteraksi dengan manusia mungkin memiliki efek yang sama pada suasana hati dan tekanan darah mereka,” tambahnya.

2 dari 4 halaman

Ada banyak hal positif yang besar dari memelihara anjing

Jo juga menambahkan bahwa ada banyak hal positif yang besar dari memelihara anjing. Orang menjadi lebih perhatian, kurang stress, merasa lebih percaya diri, harga diri lebih tinggi, dan tingkat motivasi yang tinggi.

Rutinitas berjalan-jalan dengan anjing juga memberi orang struktur dalam hidup mereka, dan itu adalah aktivitas yang sangat sosial. 

“Anda berada di luar dan sering berada di alam bebas dan ada begitu banyak penelitian tentang bagaimana keluar selama 10 atau 15 menit sehari memiliki efek yang sangat menguntungkan. Ini menurunkan kortisol kita, yang merupakan hormon stres kita dan itu sangat membantu untuk meningkatkan hormon perasaan baik seperti oksitosin dan serotonin. Ini bagus untuk kesehatan psikologis,” ujarnya.

3 dari 4 halaman

Hewan peliharaan lain tidak menawarkan manfaat kesehatan yang sama

Tetapi bagaimana jika Anda tidak memiliki anjing? Sayangnya hewan peliharaan lain tidak menawarkan manfaat kesehatan yang sama karena mereka memiliki kebutuhan yang kurang intens untuk latihan di luar ruangan yang diawasi, tetapi ada cara untuk mendapatkan manfaatnya.

“Jika Anda tidak memiliki anjing untuk berjalan-jalan, sangat mudah untuk tergelincir ke dalam semacam mentalitas akhir pekan yang malas selama seminggu karena tidak ada kewajiban untuk bangun dari sofa dan berjalan-jalan. Untungnya, sekarang ada banyak peluang untuk membantu merawat anjing orang-orang yang harus kembali ke kantor setelah lockdown, dengan banyak pemilik yang mencari pengasuh, dari teman peliharaan mereka.”

4 dari 4 halaman

Kucing Bisa Alergi terhadap Anjing, Cek Penyebabnya

Para pemilik kucing tak jarang ingin memelihara anjing juga. Sebelum memutuskan, alangkah baiknya pemilik kucing mempelajari reaksi yang dapat ditimbulkan oleh anak bulu (anabul) ketika berada di sekitar anjing.

Salah satunya adalah alergi kucing. Menurut seorang dokter kulit hewan di Cornell University Veterinary Specialists, Elizabeth Falk, bulu anjing bisa jadi salah satu pemicu alergi pada kucing.

 

“Secara umum, alergi kucing belum dipelajari mendalam oleh para peneliti. Jadi sulit untuk mengetahui apakah ras anjing tertentu lebih bisa memicu alergi daripada yang lain,” tutur Falk kepada PetMD.

Namun, ia mengatakan, tidak masalah untuk mencurigai ras anjing tertentu lebih berpotensi menghadirkan risiko alergi.

“Secara umum, tampaknya ras anjing yang lebih mungkin menyebabkan alergi dapat berubah-ubah atau tidak tetap. Ini mungkin karena orang alergi terhadap alergen anjing yang berbeda,” lanjutnya.

Saat ini, belum mungkin untuk menentukan anjing ras apa yang akan lebih mungkin menimbulkan reaksi alergi kucing. Akan tetapi, secara teoretis, anjing yang bulunya rentan rontok lebih dapat memicu alergi kepada sekitarnya.

Hal tersebut selaras dengan ungkapan seorang dokter hewan, Susan Jeffrey. “Ini termasuk anjing berbulu panjang dan pendek. Saya pikir anjing yang biasanya bulunya tidak rontok akan kurang berpotensi menyebabkan alergi terhadap kucing,” tutur wanita yang berpraktik di Rumah Sakit Perawatan Hewan Truesdell di Madison, Wisconsin, Amerika Serikat (AS) tersebut.

Selengkapnya...