Sukses

Kenali Bahaya Membakar Sampah Bagi Kesehatan, Maulai dari Masalah Pernapasan hingga Kanker

Membakar sampah memang praktis, tapi ada bahaya kesehatan di baliknya. Cek selengkapnya di sini.

Liputan6.com, Jakarta - Di Indonesia, membakar sampah menjadi hal yang lumrah dan wajar terjadi. Maka tidak mengherankan bila Anda sedang berjalan ke luar rumah, pasti ada saja asap yang mengepul dari pembakaran sampah ini. 

Meskipun terlihat praktis karena sampah langsung lenyap, nyatanya membakar sampah secara terbuka sebenarnya tidak dibolehkan. Selain bisa menambah polusi, berdampak pada pencemaran lingkungan, aktivitas tersebut juga ada bahaya kesehatan yang bisa ditimbulkan.

Sebab, asap hasil pembakaran sampah mengandung bahan-bahan kimia berbahaya yang bisa menghasilkan polusi udara dan memunculkan berbagai masalah baru untuk kesehatan orang-orang sekitar.

Dilansir dari Scientific American, Selasa (8/5/2023), sekitar 40% limbah atau setara dengan 1,1 miliar ton sampah di dunia dibakar di tempat terbuka. Ketika Anda membakar sampah, berbagai bahan kimia yang terkandung di dalamnya akan memuai ke udara dan memicu polusi.

Selain itu, ada beberapa zat berbahaya yang terkandung dalam hasil pembakaran sampah yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Nitrogen oksida (NOx)

    Salah satu bagian dari komponen nitrogen yang dapat mengakibatkan hujan asam, pemanasan global, menipisnya lapisan ozon, dan munculnya kabut asap.
  • Senyawa organik yang mudah menguap (VOCs)

    Komponen karbon yang bereaksi dengan sinar matahari yang bisa membentuk kabut asap.
  • Karbonmonoksida (CO)

    Zat kimia berbentuk gas yang termasuk sebagai penyebab terjadinya efek rumah kaca yang dapat menipiskan lapisan ozon.
  • Partikel polusi (particulate matter atau PM):

    Debu halus yang terlihat seperti asap yang dapat mengganggu pandangan manusia yang berada di dekatnya. Partikel polusi ini juga mengandung zat kimia berbahaya yang disebut dioksin.

Sayangnya, bahaya membakar sampah tidak berhenti setelah asap habis. Kandungan dioksin dari sampah tadi, memiliki sifat karsinogenik sehingga dapat mengganggu kesehatan tubuh, salah satunya sistem hormon dalam tubuh. 

2 dari 4 halaman

Bahaya Membakar Sampah bagi Kesehatan

Mengapa membakar sampah bisa sangat berbahaya bagi kesehatan? Hal ini dikarenakan paparan asap atau residu dari hasil pembakaran bisa terhirup, yang berakibat pada zat-zat beracun tersebut bisa masuk ke paru-paru dan mempengaruhi sistem pernapasan.

Dihimpun dari beberapa sumber, ada juga beberapa masalah kesehatan lain yang mungkin muncul akibat pembakaran sampah, antara lain:

1. Iritasi mata

Paparan zat kimia dari pembakaran sampah rupanya bisa memicu iritasi pada mata. Kondisi ini nantinya bisa menyebabkan organ penglihatan jadi terasa perih dan terus-menerus mengeluarkan air. Gejala lain yang mungkin dirasakan yaitu kemerahan pada bagian konjungtiva (bagian putih pada mata) dan sering mengeluarkan belek.

2. Gangguan pernapasan

Asap dari hasil pembakaran ini sudah pasti akan mencemari udara yang Anda hirup. Saat zat-zat berbahaya tersebut masuk ke dalam tubuh, sistem pernapasan menjadi organ yang paling pertama berdampak.

Gangguan pernapasan yang bisa terjadi seperti asma, infeksi paru, bronkiolitis, emfisema, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), hingga pneumonia.

3.  Katarak

Katarak ternyata bisa terjadi akibat dari paparan zat beracun hasil pembakaran sampah yang berlebihan, seperti hidrogen klorida. 

Hidrogen klorida (HCl) dalam jumlah besar biasanya terlepas ketika pembakaran sampah dilakukan secara terbuka. Seandainya terkena mata dalam konsentrasi tinggi, HCl bisa menyebabkan katarak atau kekeruhan pada lensa mata. 

4. Vertigo

Akibat lain yang harus diwaspadai adalah vertigo atau pusing yang disertai juga dengan sensasi berputar. Kondisi ini bisa terjadi akibat keracunan karbondioksida yang berlebihan.

3 dari 4 halaman

5. Gangguan pada kehamilan dan janin

Tahukah Anda, kalau asap pembakaran sampah ini juga berpotensi untuk memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan? Dampak yang bisa terjadi seperti bayi lahir dengan berat badan rendah hingga meningkatnya risiko keguguran.

Dioksin yang masuk ke dalam tubuh juga bisa menjadi "pengganggu" kerja endokrin, yang menyebabkan gangguan pada sistem reproduksi manusia.

6. Penyakit jantung

Berbagai partikel yang terdapat di dalam asap kebakaran sampah, bisa berpotensi menurunkan fungsi jantung Anda. Jika melihat dalam jangka pendek, uap panasnya bisa menyebabkan hipertensi dan stroke. Sementara dalam jangka panjang, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan penumpukan plak di pembuluh darah (arteriosklerosis).

7. Gangguan saraf

Dampak buruk lainnya, bisa memicu gangguan saraf. Seperti misalnya paparan karbondioksida yang dihasilkan dapat menghambat sistem saraf pusat.

Selain itu, hasil pembakaran rupanya bisa menghasilkan merkuri yang memiliki dampak seperti tremor, kehilangan memori, sakit kepala, hingga gangguan kognitif dan motorik. 

8. Kanker paru-paru

Kanker paru-paru terjadi saat sel di dalam organ tumbuh secara tidak terkendali. Meskipun salah satu penyebab utamanya adalah dari rokok, tapi paparan asap pembakaran juga bisa meningkatkan risiko tersebut.

Gejalanya dapat ditandai dengan batuk terus-menerus, batuk berdarah, sesak napas, serta merasa sangat lelah di sekujur tubuh.

9. Kematian

Masalah yang paling parah dari hasil pembakaran sampah, bisa menyebabkan kematian. Bahkan, data dari Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sedikitnya 7 juta orang meninggal dunia setiap tahun akibat terpapar polusi udara.

4 dari 4 halaman

Cara Mengelola Sampah yang Benar dan Aman

Nah, saat ini Anda sudah tahu kan, bahaya membakar sampah bagi kesehatan? Untuk itu, yuk, cari tahu beberapa cara yang bisa dilakukan dalam membantu mengurangi jumlah sampah tanpa harus membakarnya, antara lain:

  • Belilah barang secukupnya

Semakin banyak produk rumah tangga yang dibeli, maka semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Maka dari itu, pastikan Anda tidak "lapar mata" ketika akan membeli barang atau produkt tertentu.

  • Daur ulang

Alih-alih langsung membuangnya, barang-barang bekas yang masih bagus sebenarnya bisa digunakan kembali, lho. Misalnya Anda bisa memanfaatkan baju bekas menjadi kain lap, kaleng bekas menjadi pot tanaman, sampah koran menjadi alas dapur, dan sebagainya.

  • Dijadikan pupuk kompos

Daripada membakarnya, coba saja jadikan sisa-sisa bahan makanan serta daun-daun dari halaman menjadi pupuk kompos yang bagus untuk tanaman Anda. 

  • Dibuang di tempat pengelolaan sampah

Daripada langsung dibuang ke tempat sampah, Anda bisa "menyetorkan" sampah rumah tangga ke tempat pengelolaan sampah terpercaya. Dari sini, sampah Anda bisa diolah kembali menjadi barang yang lebih bermanfaat dan ada juga beberapa tempat yang memberikan reward berupa uang atau voucher belanja, lho.