Liputan6.com, Jakarta - Sudah tidak diragukan lagi bila tubuh kita membutuhkan serangkaian vitamin yang dapat menopang fungsi organ. Salah satunya adalah vitamin D. Vitamin D adalah vitamin esensial yang dibutuhkan oleh tubuh setiap hari. Oleh karena itu, dibutuhkan asupan yang cukup agar tubuh dapat bekerja dengan baik dan fungsi sel-sel di tubuh dapat terjaga.
Selain dari sinar matahari, sumber utama vitamin D juga dapat berasal dari makanan yang dikonsumsi, seperti ikan salmon, ikan tuna, keju, kuning telur dan jamur. Nah, kabar baik bagi pencinta jamur.
Baca Juga
Anda sudah tahu belum kalau jamur menjadi satu-satunya sumber vitamin D yang berasal dari makanan? Namun, untuk mendapatkan manfaat dan khasiatnya, ada sedikit 'rahasia' sebelum memasaknya.Â
Advertisement
Seperti melansir dari Dailymail, Jumat (19/5/2023), ahli gizi bernama Rebecca Gawthorne, dari Sydney, telah mengungkapkan mengapa Anda harus menjemur jamur mentah Anda di bawah sinar matahari selama 15 hingga 120 menit sebelum memakannya agar dapat menikmati manfaat kesehatan yang maksimal.Â
Dengan menjemur 100 gram jamur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 15 menit, Anda dapat meningkatkan kadar vitamin D harian hingga 100%.
"Meskipun ada banyak faktor termasuk waktu, cuaca, garis lintang, musim dan waktu paparan yang dapat memengaruhi jumlah vitamin B2 yang dihasilkan oleh paparan jamur terhadap sinar matahari, ini adalah cara yang bagus untuk meningkatkan asupan vitamin D Anda," ucap Gawthorne.
Nah, jika Anda ingin lebih meningkatkan manfaat kesehatan dari jamur, Anda dapat mengirisnya atau membalikkannya saat dijemur. Alasan mengapa tips ini berhasil adalah karena jamur mengandung 'pro-vitamin' yang disebut ergosterol yang diubah menjadi vitamin D saat terkena radiasi sinar utraviolet (UV) matahari.
Berkeley Wellness juga melaporkan bahwa menjemur jamur ini mirip dengan cara kulit Anda mensintesis vitamin sebagai respons terhadap paparan sinar matahari. Jika Anda menyukai jamur, jamur yang telah terpapar sinar UV dapat membantu Anda mendapatkan lebih banyak vitamin D.
Namun, perlu diketahui bahwa bentuk vitamin D yang dihasilkan jamur adalah D2, berbeda dengan vitamin D3 yang terdapat pada beberapa makanan hewani yang secara alami mengandung vitamin tersebut.
Mengapa Vitamin D Sangat Penting?
Vitamin D menjadi salah satu dari banyak vitamin yang dibutuhkan Anda agar tetap sehat. Perannya untuk menjaga keseimbangan kalsium dalam darah, serta memelihara tulang Anda. Anda juga membutuhkan vitamin D supaya tubuh dapat menggunakan kalsium dan fosfor untuk membangun tulang serta jaringan yang sehat.
Kekurangan vitamin D baik kronis ataupun parah, dapat menyebabkan menurunnya penyerapan kalsium dan fosfor dalam usus sehingga menyebabkan hipokalsemia (kadar kalsium rendah dalam darah).
Hal ini dapat menyebabkan timbulnya hiperparatiroidisme sekunder (kelenjar paratiroid yang terlalu aktif berusaha menjaga kadar kalsium darah tetap normal). Baik hipokalsemia dan hiperparatiroidisme yang parah, bisa menyebabkan beberapa gejala, termasuk kelemahan otot dan kram, kelelahan, hingga depresi.
Hal ini dikarenakan untuk mencoba menyeimbangkan kadar kalsium dalam darah Anda (melalui hiperparatiroidisme sekunder), tubuh Anda akan mengambil kalsium dari tulang. Jika level vitamin D kurang, dapat menyebabkan demineralisasi tulang (tulang rusak lebih cepat).
Penyakit lain yang dapat terjadi seperti osteomalacia (tulang menjadi lunak) pada orang dewasa dan rakhitis pada anak-anak.
Osteomalasia dan osteoporosis bisa menempatkan Anda pada meningkatnya risiko patah tulang. Sementara rakhitis sendiri mirip dengan osteomalasia, tetapi hanya menyerang anak-anak. Karena tulang anak masih tumbuh, demineralisasi menyebabkan tulang bengkok.
Advertisement
Tanda-Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin D
Walaupun vitamin D punya banyak manfaat bagi tubuh, sayangnya kebanyakan orang dengan defisiensi vitamin D justru tidak menunjukkan gejala tertentu. Namun, sebenarnya tubuh Anda sendiri sudah mengirimkan "sinyal" berupa gejala-gejala seperti:
- Sering merasa kelelahan.
- Tidur tidak nyenyak.
- Sakit atau nyeri tulang.
- Perasaan sedih yang mengarah depresi.
- Rambut rontok.
- Otot melemah.
- Kehilangan selera makan.
- Lebih mudah sakit.
- Kulit pucat.
Seandainya Anda merasakan beberapa gejalanya pada tubuh, ini saat yang tepat untuk melakukan pemeriksaan medis. Caranya dengan tes darah, lalu memeriksa kadar vitamin D dan mengetahui apakah berada di kisaran normal atau bawah.
Selain menggunakan suplementasi, sebenarnya mengonsumsi jamur secara rutin juga bisa membantu meningkatkan kadar vitamin D pada tubuh Anda.
Perhatikan Cara Menjemur dan Memasak Jamur
Supaya mendapat manfaat yang tepat dari jamur, yuk, ikuti tips cara menjemur jamur seperti berikut ini:
- Bersihkan jamur dengan air atau sikat yang lembut.
- Iris jamur.
- Letakkan di atas nampan yang dilapisi aluminium foil (bagian mengkilap menghadap ke atas).
- Keluarkan dan arahkan jamur menghadap matahari.
- Biarkan sekitar 30 menit-1 jam.
- Jamur siap dimasak dan disantap.
Setelah sudah tahu cara menjemurnya, jangan lupa cek untuk cara memasaknya yang tepat. Meskipun jamur memiliki manfaat vitamin D, akan tetapi Anda juga harus tetap memerhatikan waktu memasaknya, ya.
Hal ini dikarenakan memasak dalam waktu yang relatif lama dapat merusak kadar vitamin D dalam jamur. Seperti contohnya, menggorengnya tanpa minyak selama 5 menit dapat mengurangi vitamin D pada jamur chanterelle sebesar 15%. Sementara itu, merebus dalam waktu lama juga dapat mengurangi kandungan vitamin D hingga 40%.
Namun tidak perlu khawatir, karena sebenarnya jamur tidak membutuhkan waktu yang lama dalam proses memasak, kurang lebih tidak sampai 5 menit. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsinya dalam jumlah tertentu tanpa khawatir dengan efek samping overdosis.Â
Kandungan vitamin D pada jamur cenderung dapat memudar seiring waktu, tapi tidak akan menghilang setelah berbulan-bulan disimpan. Nah, jika tetap ingin mendapatkan vitamin D terbaik, setelah jamur dijemur, langsung dikonsumsi segera.Â
Advertisement