Liputan6.com, Jakarta Semua pasti setuju, kalau hampir setiap orang memiliki selebritas atau idola yang begitu dikagumi. Entah dari kalangan artis, penyanyi, aktor, bahkan atlet sekalipun. Munculnya rasa kagum ini sebenarnya hal yang wajar dan sangat normal terjadi. Namun sayangnya, bila kekaguman yang muncul terlalu berlebihan hingga mengarah ke arah fanatisme, bisa jadi ini menjadi tanda celebrity worship.
Mengutip dari berbagai sumber, Jumat (26/5/2023), celebrity worship merupakan istilah untuk menggambarkan ketertarikan serta kekaguman fans yang berlebihan terhadap seorang selebritas. Jika seorang mengalami kondisi ini, biasanya mereka lebih cenderung ingin menjadi nomor satu dan mencari informasi lebih jauh seputar idola mereka. Termasuk salah satunya kehidupan pribadinya.Â
Baca Juga
Melansir dari Verywellmind, istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Donald Horton dan R. Richard Wohl pada tahun 1956. Para sarjana ini mengamati bahwa peningkatan media seperti acara radio dan televisi telah memungkinkan audiens untuk mengembangkan ilusi hubungan dengan tokoh yang hanya mereka kenal melalui media.Â
Advertisement
Lalu pada tahun 2002, sebagai tanggapan terhadap meningkatnya liputan media tentang selebritas serta kehidupan pribadi mereka, Lynn McCutcheon dan rekan penelitiannya mengusulkan celebrity worship dan skala sikap selebritas (the celebrity sttitude scale) untuk mengukurnya. Mereka berpendapat bahwa meskipun hal ini terbilang normal pada anak-anak dan remaja dalam hal tertarik pada kehidupan selebritas, "pemujaan" ini seharusnya berkurang seiring bertambahnya usia.
Namun, seiring dengan meningkatnya informasi serta media sosial seperti Instagram dan Twitter, menyebabkan beberapa orang dewasa juga sering terlibat dalam pemujaan selebritas yang menurut peneliti dapat bersifat disfungsional bahkan dalam kasus yang paling ekstrem sekalipun dapat bersifat patologis dan mengganggu kesehatan mental.
Jenis-jenis Celebrity Worship
Berdasarkan tingkatannya, celebrity worship terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Tingkat hiburan-sosial (the entertainment-social level)
Ini adalah tingkat terendah dalam celebrity worship. Biasanya ditandai oleh orang-orang yang terhibur oleh artis dan sering terlibat dalam interaksi sosial yang melibatkan idolanya. Sebagai contoh menjadi partisipan fans club atau fandom serta melakukan aktivitas terkait selebritas tersebut.
2. Tingkat intens-pribadi (the intense-personal level)
Pada tingkat ini, seseorang begitu terobsesi dengan selebritas favorit mereka. Akibatnya, mereka merasa wajib dan kompulsif dalam menunjukkan kekagumannya secara berlebihan, termasuk secara emosional. Berdasarkan Understanding Media Psychology oleh Gayle S. Stever, David C. Giles, J. David Cohen, Mary E. Myers pada tahun 2021, sekitar 20% peserta penelitian menunjukkan level pemujaan di tingkat ini.
3. Tingkat borderline-pathological (the borderline-pathological level)
Pada tingkat ini, mencakup orang-orang yang sudah tidak bisa mengendalikan aktivitas dan perasaan terhadap selebritas favorit mereka. Di mana mereka bisa berfantasi yang tidak wajar dan rela melakukan apapun demi idolanya.
Advertisement
Faktor yang Memengaruhi Celebrity Worship
Hingga saat ini, belum ada yang tahu penyebab pasti terjadinya celebrity worship ini. Namun, diduga ada beberapa faktor yang mendasari munculnya perilaku tersebut, antara lain:
1. Usia
Beberapa penelitian menyebut bahwa usia 11-7 tahun umumnya berisiko lebih tinggi mengalami celebrity worship. Namun, perilaku ini biasanya akan berkurang bahkan hilang seiring dengan pertambahan usia.
2. Penampilan fisik
Sebagai seorang selebritas, mereka kerap dituntut untuk memiliki penampilan yang sempurna. Dari penampilan fisik inilah yang bisa membuat seorang fans mengaguminya secara berlebihan. Maka tidak mengherankan kalau ada orang-orang yang suka meniru gaya berpakaian, tatanan rambut, hingga perilaku dari sosok selebritas idolanya.
3. Jenis kelamin
Tidak hanya usia, jenis kelamin juga menjadi faktor yang memengaruhi celebrity worship ini. Di mana biasanya, kondisi ini lebih sering dialami pada wanita daripada pria. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa pria juga bisa menyukai idolanya secara berlebihan.
4. Faktor kesehatan mental
Tidak hanya ketiga faktor di atas, kesehatan mental pun juga dapat memengaruhi seseorang mengalami celebrity worship. Bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan mental tertentu, misalnya depresi, psikosis, kecemasan sosial, gangguan obsesif kompulsif, gangguan kepribadian narsistik, dan erotomania cenderung begitu mengidolakan selebritas secara berlebihan.
Dampak Celebrity Worship bagi Kesehatan Mental
Ada beberapa penelitian yang mengatakan bahwa celebrity worship ini berkolerasi dengan kesehatan mental yang buruk serta kemampuan individu yang tidak mampu beradaptasi. Namun, ada sejumlah alasan yang menunjukkan perilaku ini bisa mengkhawatirkan, yaitu:
- Seseorang yang memiliki tingkat celebrity worship yang ekstrem memiliki skor tinggi untuk gangguan neurotik.
- Seseorang yang berada di level borderline-pathological untuk celebrity worship memiliki skor tinggi untuk gangguan psikotik.
Kedua kondisi di atas mencerminkan kesehatan mental yang cukup buruk. Oleh karena itulah celebrity worship juga sering dikaitkan dengan masalah kesehatan tertentu, seperti kecemasan, depresi, dan kecemasan dalam hubungan intim. Meskipun begitu, saat ini gangguan obsesif adiktif belum masuk ke dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5).Â
Advertisement
Ciri-ciri Anda Memiliki Celebrity Worship
Nah, apakah Anda memiliki kecenderungan mengalami celebrity worship? Biasanya, orang dengan kondisi ini akan menunjukkan beberapa ciri serta intensitas yang cukup beragam. Dalam kasus yang ringan, mereka akan menamai sang anak dengan nama sang idola, atau sesederhana meniru gaya berpakaian idolanya.
Namun, sifat obsesif-adiktif dari celebrity worship juga dapat hadir dengan cara yang lebih intens dan sangat ekstrem. Seperti misalnya, orang rela melakukan operasi plastik supaya bisa terlihat mirip dengan selebritas idolanya. Tidak peduli dengan uang yang dihabiskan maupun apa kata orang.
Selain itu, perbuatan menguntit (stalking), melakukan pelecehan, penerobosan ruang pribadi, dan juga upaya interaksi yang tidak pantas, bisa menandakan bahwa Anda memiliki celebrity worship. Kalau sudah begini, untuk mengurangi rasa kagum berlebih pada selebritas, sebaiknya Anda bisa mencari kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih bermanfaat.
Sebagai contohnya Anda bisa mencoba untuk rutin berolahraga. Hal ini bermanfaat agar perhatian Anda teralih dan tidak terus-menerus mencari informasi tentang idola Anda.