Sukses

Peduli Lingkungan, Siswa JIS Ini Perjuangkan Akses Air Bersih

JSS merupakan suatu organisasi non profit independen yang dibentuk untuk memberikan kesempatan bagi generasi muda Indonesia dalam meningkatkan kesadaran atas masalah-masalah yang paling signifikan di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Kepedulian terhadap lingkungan dan komunitas perlu dimulai sejak dini. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena rusaknya alam semesta dapat mengancam kehidupan setiap makhluk hidup.

Menyadari hal tersebut, 12 murid dari sekolah Internasional JIS (Jakarta Intercultural School) dan BSJ (British School Jakarta) berpartisipasi dalam acara yang diselenggatakan Jakarta Scholar Symposium (JSS) di Soehana Hall.

JSS merupakan suatu organisasi non profit independen yang dibentuk untuk memberikan kesempatan bagi generasi muda Indonesia dalam meningkatkan kesadaran atas masalah-masalah yang paling signifikan di dunia saat ini. Selain itu, mereka juga dapat mencetuskan gagasan yang mereka miliki dalam mengatasi masalah-masalah tersebut.

Di ajang JSS tersebut, masing-masing dari 12 murid melakukan presentasi dengan topik yang berbeda-beda untuk menjelaskan dampak buruk dari ketidakpedulian manusia terhadap lingkungan selama ini. Mereka juga berbicara tentang metode apa saja yang sedang mereka uji coba untuk mengurangi dampak negatif tersebut.

Salah satu dari metode yang telah berhasil terwujud dalam aksi nyata adalah kegiatan yang dilakukan seorang siswa kelas 11 dari sekolah JIS bernama Jerremy Handojo. Jerremy adalah salah satu pemimpin di organisasi The Spring yang merupakan suatu organisasi amal yang beranggotakan 6 anak remaja berusia antara 15-17 tahun.

The Spring memiliki misi memperjuangkan akses air bersih yang mudah diambil dan aman untuk diminum untuk semua orang.

The Spring merupakan bagian dari Yayasan Perjuangan Anak Bangsa didirikan di tahun 2016 dan dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir telah menyelesaikan 6 sumur dan MCK (Mandi Cuci Kakus) di desa Rancabungur, Bogor dan beberapa daerah terpencil di Teluk Naga, Banten.

2 dari 3 halaman

Proyek ini telah membantu kurang lebih 700 kartu keluarga

Proyek-proyek tersebut telah membantu kurang lebih 700 KK (Kartu Keluarga). Saat ini mereka sedang membangun 2 proyek baru di kampung Ki Ijem, Desa Kedung Dalem dan di kampung Udik, Mauk-Banten yang keduanya dipastikan akan selesai tahun ini.

Dengan adanya pengadaan akses air bersih dan MCK, kondisi lingkungan di sekitar daerah tersebut jadi membaik. Contohnya, kondisi air sungai yang sebelumnya terkontaminasi karena digunakan untuk mandi, mencuci dan juga sebagai toilet oleh masyarakat setempat jadi lebih baik setelah adanya pengadaan akses air bersih dan MCK.

Ini dikarenakan masyarakat setempat tidak lagi menggunakan air sungai untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut, sehingga polusi terhadap air sungai pun berkurang. Selain itu, dampak positif yang besar juga dapat dirasakan oleh komunitas setempat dimana kondisi kesehatan dan kebersihan mereka dapat ditingkatkan.

 

3 dari 3 halaman

Mengadakan workshop bagi masyarakat

Jerremy mengatakan untuk memastikan agar manfaat dari bantuan yang mereka berikan dapat dimaksimalkan dan berlangsung seterusnya, di setiap acara peresmian proyek, seluruh anggota The Spring mengadakan 2 workshop bagi warga sekitar, satu untuk dewasa dan satunya lagi untuk anak-anak.

Tujuan dari workshop tersebut adalah untuk mengedukasi masyarakat setempat pentingnya merawat lingkungan termasuk fasilitas yang telah disediakan untuk mereka, serta pentingnya menjalani gaya hidup yang bersih dan sehat.

Salah satu kendala terbesar yang dihadapi organisasi The Spring adalah pengumpulan dana. Jerremy menjelaskan selama ini The Spring mendanai proyek-proyek mereka dengan menggalang dana dari berbagai macam aktivitas dan sumber, dan juga melalui penjualan merchandise.

Permintaan dari desa-desa atas bantuan The Spring terus berdatangan, oleh karena itu Jerremy dan teman-teman terus giat menggalang dana agar setiap desa yang memerlukan bantuan dapat memperolehnya.