Liputan6.com, Jakarta - Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association, sebuah akses terbuka, jurnal peer-review dari American Heart Association, menemukan bahwa 1 dari 3 orang dewasa yang menderita diabetes tipe 2 mungkin juga memiliki masalah jantung.
Temuan penelitian memperkuat klaim seputar diabetes dan risiko kardiovaskular dan bagaimana keduanya saling terkait.
Baca Juga
"Peningkatan kadar dua biomarker protein yang menunjukkan kerusakan jantung dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular yang tidak terdeteksi atau tanpa gejala pada orang dewasa dengan diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami diabetes tipe 2," demikian temuan studi tersebut, seperti melansir dari Times of India, Senin (5/6/2023).
Advertisement
Dua penanda protein tersebut adalah troponin T dan N-terminal pro-B-type natriuretic peptide.
33% orang dewasa dengan diabetes memiliki masalah jantung
Sepertiga (33,4%) orang dewasa dengan diabetes tipe 2 memiliki tanda-tanda penyakit kardiovaskular yang tidak terdeteksi, seperti yang ditunjukkan oleh peningkatan kadar dua penanda protein, dibandingkan dengan hanya 16,1% dari mereka yang tidak mengalami diabetes.
"Di antara orang dewasa dengan diabetes tipe 2, peningkatan kadar troponin dan N-terminal pro-B- type natriuretic peptide dikaitkan dengan peningkatan risiko semua penyebab kematian (masing-masing 77% dan 78% peningkatan risiko) dan kematian kardiovaskular (54% dan lebih dari dua kali lipat peningkatan risiko), dibandingkan dengan tingkat normal protein ini dalam darah,"Â temuan studi tersebut.
Dampak diabetes pada jantung tidak tergantung kolesterol
Studi ini menyoroti kebutuhan terapi non-statin untuk mengobati penyakit jantung pada pengidap diabetes.
"Kolesterol seringkali menjadi faktor yang kami tuju untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular pada penderita diabetes tipe 2. Namun, diabetes tipe 2 mungkin memiliki efek langsung pada jantung yang tidak terkait dengan kadar kolesterol," kata profesor epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Jopkins Bloomberg di Baltimore, Elizabeth Selvin yang juga rekan penulis studi.
"Jika diabetes tipe 2 secara langsung menyebabkan kerusakan pada pembuluh kecil di jantung yang tidak terkait dengan penumpukan plak kolesterol, maka obat penurun kolesterol tidak akan mencegah kerusakan jantung," lanjut Selvin.
Â
Advertisement
Bagaimana diabetes meningkatkan risiko berkembangnya penyakit jantung?
Diabetes adalah faktor risiko yang sangat penting untuk mengembangkan penyakit jantung, memiliki diabetes berarti Anda lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit jantung.
"Sebenarnya, pengidap diabetes juga lebih cenderung memiliki faktor risiko lain yang memengaruhi perkembangan penyakit jantung seperti darah tinggi, tekanan dan kolesterol tinggi yang meningkatkan peluang mereka berlipat ganda terkena serangan jantung atau stroke," jelas Direktur Kardiologi di Rumah Sakit Marengo Asia, Gurugram, Dr Sanjeev Chaudhary.
Glukosa darah tinggi akibat diabetes bisa merusak pembuluh darah dan saraf yang mengontrol jantung dan pembuluh darahmu.
"Seiring waktu kerusakan ini bisa menyebabkan penyakit jantung, ini juga menyebabkan peningkatan viskoelastik darah dan lebih banyak penyumbatan di arteri koroner yang memasok darah ke jantung dan bisa menyebabkan serangan jantung. Penderita diabetes cenderung mengalami penyakit jantung pada usia yang lebih muda daripada orang tanpa diabetes," tambahnya.
Â