Sukses

6 Kebutuhan Emosional yang Diperlukan dalam Hubungan

Setiap orang memiliki kebutuhan emosional. Namun, perlu untuk diketahui bahwa kebutuhan emosional tiap orang itu berbeda-beda. Dalam menjalin sebuah hubungan, terapkan 6 kebutuhan emosional berikut ini untuk membuat pasangan merasa nyaman.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap individu memiliki kebutuhan emosional. Namun, perlu untuk diketahui bahwa dalam hubungan romantis, kebutuhan emosional tiap orang itu berbeda-beda.

Kebutuhan dasar seperti air, makanan, dan tempat tinggal menjadi suatu kebutuhan dasar yang paling utama, tetapi dibutuhkan lebih banyak hal untuk memberi makna pada kehidupan.

Hal-hal seperti persahabatan, kasih sayang, rasa aman, atau memberi apresiasi juga menjadi hal yang penting untuk memberi makna kehidupan. Hal ini sama belakunya untuk perasaan didengar atau dihargai.

Dalam menjalin sebuah hubungan, kebutuhan emosional sangat penting. Tentu saja, kepribadian Anda dan pasangan sudah pasti berbeda. Perbedaan kepribadian ini bisa menjadi suatu hal yang baik dan buruk sekaligus.

Jika Anda dapat menyeimbangkan perasaan dan emosi Anda dengan pasangan, hal ini akan berdampak baik bagi hubungan Anda bersama pasangan. Namun, jika Anda dan pasangan tidak memiliki suatu konklusi yang sama, hal ini akan berdampak buruk bagi hubungan Anda.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan komunikasi dengan pasangan Anda. Sampaikan hal-hal yang Anda rasakan, yang Anda sukai dan tidak disukai dari pasangan Anda, dan ceritakan hal yang membuat Anda merasa nyaman. Lakukan hal ini secara dua arah, sehingga Anda juga dapat melihat dan mendengar hal-hal yang dibutuhkan oleh pasangan Anda.

Setiap orang memiliki kebutuhan emosional yang berbeda-beda. Berikut beberapa kebutuhan emosional yang dapat menjadi titik awal yang baik untuk menciptakan hubungan cinta yang sehat, dilansir dari Health Line, Rabu (7/6/2023).

2 dari 4 halaman

6 Kebutuhan Emosional dalam Hubungan

1. Rasa kasih Sayang

Dalam menjalin hubungan dengan seseorang, biasanya melibatkan berbagai jenis kasih sayang, misalnya memberikan sentuhan fisik, memberikan kata-kata yang penuh kasih sayang, memberikan gesture yang baik dalam memperlakukan pasangan, dan lainnya.

Namun, tidak semua orang menunjukkan kasih sayang dengan cara yang sama, tetapi pasangan umumnya terbiasa melakukan pendekatan unik satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan ini.

Ada seseorang yang tidak mennunjukkan rasa cintanya dengan mengucapkan kata-kata  cinta seperti “Aku mencintaimu,” namun mereka menunjukkan rasa cintanya melalui tindakan mereka.

Jika Anda merasa pasangan yang dulunya penuh kasih sayang tampak menjauh atau merasa menghindar, Anda dapat mencoba melakukan komunikasi dua arah dengan pasangan. Percakapan adalah tempat yang baik untuk memulai. Ingat, Anda tidak akan tahu apa yang terjadi tanpa bertanya.

2. Penerimaan

Mengetahui bahwa pasangan Anda menerima Anda apa adanya dapat membantu menciptakan rasa saling memiliki dalam hubungan. Penerimaan tidak hanya berarti mereka menerima Anda. Hal ini juga berarti Anda merasa cocok dengan orang yang mereka cintai dan menjadi bagian dari kehidupan mereka.

Tidak semua orang dapat terbuka dengan orang lain, termasuk dengan pasangan mereka. Namun, pelu Anda ketahui bahwa merasa seperti Anda tidak dapat menerima orang lain akan membuat diri Anda sulit untuk menerima diri Anda dalam menjalin hubungan jangka panjang.

3 dari 4 halaman

3. Validasi

Mencari validasi dari pasangan memang terkadang dilakukan untuk meyakinkan diri bahwa diri sendiri sudah cukup baik untuk pasangan. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2016, menyimpulkan bahwa seseorang yang gagal dalam melihat perspektif pasangannya, maka pasangan tersebut akan merasa seperti disalahpahami. Mereka akan merasa diabaikan atau bahkan merasa tidak dihargai.

Jika dalam waktu yang lama Anda merasa tidak didengar atau dihargai, Anda mungkin akan membenci pasangan Anda. Oleh karena itu, sebaiknya Anda cepat mengatasi masalah ini dengan melakukan komunikasi dengan pasangan.

4. Pertahankan Minat Individu

Semakin dalamnya sebuah hubungan, Anda dan pasangan akan mulai berbagi minat, aktivitas, dan aspek lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Anda mungkin menyadari bahwa dengan cara seperti itu akan membuat Anda dan pasangan semakin dekat. Namun, penting juga untuk mempertahankan rasa percaya diri Anda.

Meskipun Anda dan pasangan memiliki banyak kesamaaan, Anda dan pasangan adalah dua orang yang berbeda baik secara hobi, aktivitas, minat, dan lainnya. Pada kenyataannya, mempertahankan minat individu dapat memicu rasa ingin tahu satu sama lain, yang dapat memperkuat hubungan Anda.

Jika Anda merasa lupa diri atas identitas Anda sebelum menjalin hubungan, luangkan waktu untuk berhubungan kembali dengan teman-teman atau memulai kembali hobi lama.

4 dari 4 halaman

5. Keamanan dan Batasan

Untuk menciptakan hubungan yang sehat dengan pasangan, Anda dan pasangan harus membuat rasa nyaman dan aman. Namun, rasa aman dapat berarti banyak hal. Ada hal-hal sederhana yang dapat Anda lakukan untuk membuat pasangan menjadi merasa aman, yaitu menghormati batasan, saling berbagi perasaan, dan saling mendukung apapun keputusan itu.

Jika pasangan Anda menunjukkan perilaku kekerasan fisik, carilah dukungan profesional. Kekerasan fisik sering kali mudah dikenali, namun kekerasan emosional juga dapat membuat Anda merasa tidak aman, dan hal tersebut dapat berdampak pada kesehatan mental Anda secara keseluruhan.

6. Kepercayaan

Kepercayaan dan rasa aman sering kali berjalan beriringan. Sulit bagi seseorang untuk merasa aman dengan seseorang yang tidak dapat Anda percayai. Ketika Anda mempercayai seseorang, Anda tahu bahwa mereka menjaga Anda dan juga diri mereka sendiri.

Jika Anda mulai merasa ragu dengan pasangan, coba ungkapkan perilaku tertentu. Hal ini membantu Anda mengetahui apa yang sedang terjadi dengan menyentuh kebutuhan komunikasi Anda dan pasangan.

Kepercayaan tidak datang secara cepat, namun membutuhkan waktu yang cukup lama. Walaupun begitu, kepercayaan juga dapat menghilang dalam sekejap jika Anda benar-benar merasa kecewa dengan pasangan.

Kepercayaan yang sudah dirusak memang terkadang dapat diperbaiki, namun membutuhkan usaha dan waktu lebih dari kedua pasangan.