Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Dzulhijah 1444 Hijriyah jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023. Dengan ditetapkannya awal Dzulhijah ini, maka Hari Raya Idul Adha jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.
Di 10 hari pertama bulan Dzulhijah ini, umat Islam dianjurkan untuk dianjurkan melakukan amalan sunnah pada sebelum hingga Hari raya Idul Adha, salah satunya adalah menunaikan ibadah puasa.
Idul Adha menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam karena memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan di dalamnya. Dilansir dari laman NU Online, Selasa (20/6/2023), dianjurkan memperbanyak bacaan tahlil, dzikir, takbir kepada Allah dan dianjurkan juga untuk melakukan ibadah puasa di bulan Dzulhijah.
Advertisement
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَفْضَلُ عِنْد اللهِ، وَلَا الْعَمَل فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ تَعَالَى، مِنْ هَذِهِ الْأَيَّام، أَيَّامُ الْعَشْر، فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَذِكْرِ اللهِ. فَإِنَّهَا أَيَّامُ التَّهْلِيْلِ وَالتَّكْبِيْرُ وَ ذِكْرِ اللهِ. وَإِنَّ صَيَامَ يَوْمٍ مِنْهَا يَعْدِلُ بِصِيَامِ سَنَةٍ. وَالْعَمَلُ فِيْهِنَّ يُضَاعَفُ سَبْعَمِائَةِ ضِعْفٍ. (رواه البيهقي)
Artinya,
“Tidak ada hari yang lebih utama di sisi Allah, begitupun tidak ada amalan pada hari itu yang lebih disenangi oleh Allah, daripada hari-hari ini, yaitu 10 hari awal Dzulhijah, maka perbanyaklah membaca tahlil, takbir dan mengingat Allah. Karena hari-hari tersebut merupakan hari-hari tahlil, takbir dan dzikir kepada Allah. Sungguh berpuasa satu hari dari hari-hari itu menyamai pahala puasa selama satu tahun. Amal yang dilakukan di dalamnya dilipatgandakan sampai 700 kali.” (Abdul Hamid Al-Makki, Kanzun Najâh was Surûr,: 2009], halaman 279).
Niat Puasa Sunnah Dzulhijah
Sebagaimana ibadah puasa pada umumnya, waktu untuk membaca niat puasa adalah pada malam hari (mulai terbenamnya matahari sampai terbit fajar). Untuk bacaan niat puasa di bulan Dzulhijah, dibedakan menjadi tiga waktu seperti melansir dari NU Online, Rabu (20/6/2023).
1. Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Dzulhijah
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya,
“Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
2. Niat puasa tanggal 8 Dzulhijah (Puasa Tarwiyah)
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya,
“Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
3. Niat puasa tanggal 9 Dzulhijah (Puasa Arafah)
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya,
“Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
Advertisement
Keutamaan Berpuasa di Bulan Dzulhijah
1) Dilipatgandakan pahala
Amal ibadah yang dilakukan selama epuluh hari pertama Dzulhijah memiliki keutamana dan pahala yang besar di hadapan Allah SWT. Terdapat beberapa hadist yang menunjukkan keutamaan dan pahala yang besar dalam melakukan ibadah di bulan Dzulhijah. Rasulullah bersabda, “Tidak ada hari-hari di mana amal-amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada sepuluh hari pertama Dzulhijjah." (HR. Bukhari)
2) Menghapus Dosa
Berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijah (puasa Arafah) dapat menghapus dosa selama dua tahun. Oleh karena itu, berpuasa pada hari Arafah merupakan sebuah kesempatan untuk memohon ampunan sebanyak-banyaknya kepada Allah. Rasulullah bersabda,
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR Muslim). Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus sebab puasa Arafah adalah dosa kecil (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113).
3) Hari pembebasan dari siksa neraka
Salah satu keutamaan berpuasa pada hari Arafah adalah dapat dibebaskan dari api neraka dibandingkan dengan hari-hari lainnya. Rasulullah bersabda,
"Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).