Liputan6.com, Jakarta - Gangguang bipolar, juga dikenal sebagai fase manik (mania) adalah penyakit kesehatan mental yang berbelit-belit yang ditandai dengan fluktuasi suasana hati yang kuat mulai dari mania atau hipomania hingga melankolis.
Pasien dengan penyakit bipolar mengalami emosi ekstrim baik tinggi maupun rendah yang bisa memiliki pengaruh besar pada kehidupan sehari- hari mereka.
Baca Juga
Mengenali penyakit bipolar sangat penting untuk mendapatkan stabilitas serta mengendalikan gejala kondisi tersebut. Gejala gangguan bipolar bervariasi dari orang ke orang dan mungkin sulit dikenali.
Advertisement
"Emosi tinggi atau rendah yang bertahan selama berhari-hari hingga berminggu-minggu, fluktuasi dalam hal tingkat energi, perilaku sembrono seperti pengeluaran berlebihan, hubungan seksual yang tidak aman, perilaku, atau ketergantungan pada obat-obatan terlarang di antara indikator tipikal," kata psikiater Rumah Sakit Dr. LH Hiranandani, Powai, Mumbai, Dr. Austin Fernandesm seperti mengutip dari Times of India, Jumat (23/6/2023).
Jika Anda memiliki pikiran yang berpacu atau kesulitan berkonsentrasi, perasaan tidak berharga atau putus asa, perubahan suasana hati yang berlangsung beberapa hari hingga berminggu- minggu, perubahan pola tidur, atau kesulitan memutuskan apa yang harus dilakukan atau menyelesaikan aktivitas, bisa jadi tanda mengalami bipolar.
Bersepeda cepat
Beberapa individu dengan gangguan bipolar sering mengalami perubahan suasana hati, yang dikenal dengan speed cyling atau bersepeda cepat.
Mereka melewati empat atau lebih keadaan mental dalam satu tahun, seringkali dengan sedikit waktu konstran di antaranya.
Gejala psikotik
Dalam kasus yang parah, depresi bisa menimbulkan gejala psikotik seperti delusi atau halusinasi. Gejala-gejala ini bisa terjadi selama masa trauma atau depresi.
Â
Bagaimana cara mencapai stabilitas?
"Jika Anda merasa curiga bahwa Anda atau seseorang yang dekat denganmu mengalami penyakit bipolar, sangat penting bagi Anda untuk mencari bantuan dari profesional," ucap Dr. Fernandes.
Untuk menegakkan diagnosis yang tepat, spesialis kesehatan mental akan mengevaluasi tanda dan gejala, meninjau riwayat kesehatan seseorang dan melakukan penilaian mendalam.
"Gangguan bipolar sering diobati dengan kombinasi pengobatan, konseling dan modifikasi gaya hidup," sambungnya.
Penyesuaian gaya hidup
Perubahan gaya hidup juga diperlukan untuk mengontrol penyakit bipolar. Pola tidur yang teratur, pola makan yang baik, olahraga, dan menjauhkan diri dari obat-obatan dan alkohol bisa membantu mengurangi gejala.
Mungkin juga membantu dalam mengenali faktor- faktor potensial untuk perubahan suasana hati dan bertujuan untuk mencegah atau mengendalikannya.
Jadwal harian yang stabil bisa memberikan stabilitas dan bantuan dalam pengelolaan gejala bipolar. Praktik perawatan diri bisa membantu mengurangi intensitas fluktuasi suasana hati.
Melakukan hobi, menggunakan teknik relaksasi seperti meditasi atau latihan pernapasan dalam, dan menekankan kesejahteraan fisik dan emosional adalah contohnya.
Â
Advertisement
Dukungan
Berada di sekitar diri sendiri dengan jaringan pendukung mungkin membantumu melewati masa-masa sulit.
Mencari bantuan dari orang yang Anda cintai, menghadiri kelompok pendukung, atau terlibat dalam sesi terapi yang dirancang khusus untuk orang dengan penyakit bipolar semuanya bisa membantumu merasa kurang terisolasi dan diterima.