Sukses

Mengenal Revenge Cheating, Berselingkuh untuk Balas Dendam

Apa itu revenge cheating? Kenali maknanya dan alasan kenapa Anda harus menghindari hal tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini isu mengenai perselingkuhan semakin marak terjadi. Namun, apakah Anda pernah mendengar tentang revenge cheating? Menurut Choosingtherapy yang dilansir pada Jumat (23/6/2023), revenge cheating adalah tindakan perselingkuhan pembalasan dendam yang dilakukan oleh seseorang yang telah ditipu oleh pasangannya.

Apalagi diselingkuhi memang sangat menyakitkan, sehingga dorongan untuk membalas dendam dan mendapatkan keadilan dari perbuatan pasangan dapat membuat seseorang membenarkan tindakan perselingkuhan untuk memberikan "pelajaran" kepada pasangannya. Biasanya, tindakan ini diharapkan membuat pasangan mereka sadar apa rasanya diselingkuhi.

Seperti hal semua jenis perselingkuhan lainnya, revenge cheating dapat berupa perselingkuhan dalam bentuk fisik ataupun emosional, dan bisa terjadi secara langsung maupun online.

Hal ini juga dapat mencakup pertemuan secara diam-diam, di mana ada kontak fisik atau keintiman emosional yang intens layaknya sebuah hubungan. Sedangkan perselingkuhan secara online bisa berupa mengirimkan pesan singkat kepada mantan, flirting dengan orang lain, atau berbagi foto yang menggoda.

Satu dari tiga orang mengakui bahwa mereka telah membalas dendam pada pasangannya, dan 80% dari mereka merasa tindakan mereka sah untuk dilakukan. Dari mereka yang sudah melakukan revenge cheating, setengah dari mereka mengungkapkan tindakan mereka dalam berselingkuh dilakukan untuk menyakiti pasangannya dengan cara seperti yang pasangan mereka lakukan.

Sayangnya, perselingkuhan yang berbasis balas dendam ini bisa membuat kedua belah pihak merasa lebih buruk dan dapat menyebabkan kerusakan pada hubungan yang tidak dapat diperbaiki. Untuk itu, ketahui lebih lengkap tentang revenge cheating dan bagaimana cara untuk menghindari hal tersebut.

2 dari 4 halaman

Alasan Seseorang Melakukan Revenge Cheating

Diselingkuhi memang sangat menyakitkan dan memalukan. Selain itu, juga dapat membuat mereka yang dikhianati merasa tidak dihargai serta mengalami trauma saat berkomitmen. Beberapa alasan orang mungkin melakukan revenge cheating meliputi:

  • Kemarahan

Jenis kemarahan yang dirasakan oleh mereka yang diselingkuhi mungkin bisa berbeda-beda, tapi juga sangat berlebihan. Akibatnya dapat mendorong seseorang yang terluka untuk membalas dendam agar orang lain merasakan hal yang sama. Kemarahan pun bisa mengubah persepsi pasangan tentang apa yang harus mereka lakukan.

  • Usia

Mereka mungkin ingin menggunakan seseorang pada usia tertentu untuk membalas dendam dengan cara berselingkuh. Tidak cuma sampai di situ, hal ini juga bisa membuat diri mereka merasa lebih baik terhadap usia mereka. Apalagi jika pasangan mereka yang selingkuh awalnya selingkuh dengan seseorang yang jauh lebih tua atau lebih muda.

  • Mengisi kekosongan

Saat diselingkuhi, seseorang mungkin akan merasa "kosong" akibat tindakan pasangan. Pada akhirnya untuk mengisi kekosongan tersebut, ia akan mencari orang lain yang bisa diandalkan karena pasangan yang berselingkuh telah mengikis kepercayaan dalam hubungan mereka.

  • Peningkatan harga diri

Orang mungkin juga mencari dorongan emosional dan ego setelah diselingkuhi sehingga mereka mencari kesempatan untuk membalasnya.

  • Tanggapan yang berbeda terhadap urusan emosional dan seksual dari pria dan wanita

Pria dan wanita mungkin merespons secara berbeda terhadap pasangannya yang selingkuh. Penelitian menunjukkan bahwa wanita sedikit lebih mungkin membalas dendam daripada pria.

3 dari 4 halaman

Alasan untuk Menghindari Revenge Cheating

Memang perselingkuhan tidak bisa dibenarkan, begitupun jika Anda ingin membalas dendam dengan berselingkuh juga. Alasannya karena revenge cheating seringkali hanya merupakan respons emosional yang berdasarkan emosi sementara dan bisa berdampak negatif pada harga diri serta hubungan Anda.

Jadi sebaiknya hindari sebisa mungkin dengan beberapa cara seperti berikut ini:

1. Kemarahan akan memudar

Seiring berjalannya waktu, kemarahan seseorang yang telah diselingkuhi akan memudar. Saat ini terjadi, jika melakukan revenge cheating, Anda akan merasa bersalah dan menyesali keputusan tersebut. Untuk itu, penting sekali belajar mengendalikan amarah dan mengatasi rasa frustasi yang mungkin terjadi.

2. Kebencian

Pasangan yang berselingkuh mungkin akan membenci Anda karena melakukan hal yang sama, terlebih alasannya karena dendam. Bukan untuk mengatakan bahwa alasan mereka dibenarkan, tapi pasangan rupanya mengetahui Anda melakukan hal tersebut berdasarkan pada dendam dan bisa memperburuk keadaan. Ada baiknya, hindari revenge cheating untuk mencegah kebencian dalam pernikahan atau hubungan percintaan.

3. Hal ini tidak akan membantu sama sekali

Mungkin Anda berpikir bahwa revenge cheating bisa membuat pasangan yang telah berselingkuh merasakan akibat dari tindakannya. Namun, hal ini justru membuat Anda merasa lebih buruk dan sulit untuk menyembuhkan luka.

4 dari 4 halaman

4. Komunikasi menjadi tidak jelas

Revenge cheating dapat menyebabkan kurangnya komunikasi yang berakibat semakin buruk dalam sebuah hubungan. Selain itu, juga dapat menahan diri dari memaafkan pasangan. Di mana Anda seperti tidak memberikan kesempatan pada pasangan yang berselingkuh untuk mendapatkan pengampunan di masa yang akan datang, jika situasi ini tidak dikomunikasikan dengan hati-hati.

5. Memengaruhi harga diri Anda

Diselingkuhi dapat membuat Anda merasa naif dan tidak berharga, yang terkadang dapat menyebabkan revenge cheating terjadi. Kalau Anda adalah sosok yang setia dan menjaga komitmen dalam hubungan, ide ini mungkin tidak akan terpikirkan. Maka dari itu, saat Anda terbawa amarah dan akhirnya ingin melakukannya, Anda bisa merasa lebih buruk tentang diri sendiri.

6. Dapat menimbulkan kekerasan

Revenge cheating dapat memicu pasangan lain dan membuat mereka bertindak kasar. Sekalipun pasangan Anda tidak pernah mengungkapkan kemarahan dengan cara ekstrem apa pun dalam hubungan, mungkin saja dia bisa bereaksi berlebihan dan melakukan tindakan kekerasan.

Jika hal itu terjadi, Anda harus berusaha membuat rencana untuk menyelamatkan diri. Sebaiknya coba mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan jika Anda takut hal ini akan terjadi.