Sukses

Sekutu Vladimir Putin: Dunia di Ambang Kehancuran Jika Tentara Bayaran Wagner Mendapatkan Senjata Nuklir

Seorang sekutu Vladimir Putin bahwa dunia di ambang kehancuran jika tentara bayaran Wagner mendapatkan senjata nuklir

Liputan6.com, Jakarta Sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan dunia akan berada di "ambang bencana" jika tentara bayaran Wagner mendapatkan senjata nuklir.

Dmitry Medvedev, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia mengeluarkan peringatan saat Yevgeny Prigozhin dan tentara bayaran Wagner berbaris menuju Moskow, sebelum melakukan langkah dramatis dengan mundur untuk "menghindari pertumpahan darah".

Dia mengatakan kepada Kantor Berita Rusia, TASS seperti dilaporkan oleh Mirror: "Kami sangat menyadari konsekuensi dari kudeta di negara dengan tenaga nuklir terbesar."

"Dalam sejarah umat manusia tidak pernah ada situasi di mana gudang senjata nuklir terbesar dikendalikan oleh bandit."

"Krisis seperti itu jelas tidak akan terbatas pada satu negara saja. Dunia akan dibawa ke ambang kehancuran."

Medvedev bersikeras bahwa Rusia tidak akan membiarkan "penjahat gila" Wagner berhasil, betapapun kerasnya perjuangan itu.

Grup Wagner telah mengklaim telah menguasai Rostov-on-Don di Rusia selatan, dan laporan menunjukkan bahwa mereka juga menguasai situs-situs utama di Voronezh, sebelum mundur.

Bos Wagner, Prigozhin, sementara itu, sekarang akan pindah ke Belarusia di bawah kesepakatan yang ditengahi oleh Presidennya Alexander Lukashenko untuk mengakhiri pemberontakan bersenjata hari ini terhadap kepemimpinan militer Rusia.

"Bersama dengan para pejuangnya, Prigozhin akan aman dari tuntutan berdasarkan perjanjian tersebut," tambah Kremlin.

Itu terjadi setelah Lukashenko mengatakan kepada TV pemerintah Rusia bahwa negaranya telah mulai menerima senjata nuklir taktis dari tetangganya, menambahkan "tidak akan ada keraguan" dalam menggunakannya.

Beberapa di antaranya dia ungkapkan, tiga kali lebih kuat daripada bom atom yang dijatuhkan AS di kota-kota Jepang di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945.

"Kami memiliki rudal dan bom yang kami terima dari Rusia," kata Lukashenko dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Rusia Rossiya-1 yang diposting di saluran Telegram kantor berita Belarusia Belta.

Komentarnya bertentangan dengan pernyataan sebelumnya oleh Putin, sementara itu, yang mengatakan senjata nuklir Rusia akan dikerahkan ke Belarus pada bulan Juli, sebelum menekankan bahwa mereka akan tetap berada di bawah kendali eksklusif Moskow.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bos Tentara Bayaran Wagner Sepakat Akhiri Pemberontakan atas Rusia

Bos kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, telah setuju untuk meninggalkan Rusia ke Belarus sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri pemberontakan bersenjatanya terhadap Moskow.

Prigozhin juga mengumumkan pada Sabtu 25 Juni 2023 bahwa tentara bayaran Wagner yang berpartisipasi dalam apa yang disebutnya sebagai "pawai keadilan" telah meninggalkan barisan pemberontakan dan kembali ke pos mereka masing-masing, termasuk di medan pertempuran Ukraina.

Kremlin (pusat pemerintahan Rusia) mengumumkan bahwa dakwaan atas Prigozhin, yang disebut oleh Moskow melakukan tindakan pengkhianatan terhadap negara, juga dibatalkan.

Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Vladimir Putin, mengatakan bahwa milisi Wagner tidak akan dituntut "sebagai rasa terima kasih atas sumbangsih mereka di garis depan" --ujarnya mereferensi partisipasi Wagner dalam perang di Ukraina.

Peskov juga mengatakan, milisi Wagner yang tidak mengambil bagian dalam pemberontakan bisa menandatangani kontrak pekerjaan dengan Kementerian Pertahanan Rusia.

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

Pemberontakan Wagner atas Rusia: Potensi Perang Saudara hingga Jatuhnya Moskow

Yevgeny Prigozhin, pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, telah menyerukan pemberontakan atas Rusia dan meluncurkan apa yang disebutnya "pawai keadilan".

Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) mengatakan pasukan Wagner "hampir pasti bertujuan untuk sampai ke Moskow," demikian dikutip dari BBC (24/6/2023).

Dikatakan bahwa pada dini hari Sabtu 24 Juni waktu setempat, pasukan Wagner melintasi perbatasan dari Ukraina, di mana mereka telah bertempur melawan tenatara Rusia, dan menguasai kota Rostov-on-Don.

Pemberontakan Wagner ini adalah masalah bagi Presiden Rusia Vladimir Putin dan perangnya, karena markas besar invasi Rusia ke Ukraina - komando Distrik Militer Selatan Rusia - berbasis di kota itu.

Sumber-sumber Rusia juga mengatakan tentara bayaran Wagner telah merebut fasilitas militer di Voronezh, yang berada di tengah-tengah antara Rostov dan Moskow.

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

Fakta-Fakta Pemberontakan Tentara Bayaran Wagner atas Rusia: Serangan Rudal hingga Upaya Pendudukan Kota

Kepala pasukan tentara bayaran Wagner Rusia Yevgeny Prigozhin mengklaim pasukannya telah memasuki Rusia untuk menghapus kepemimpinan militer negara itu.

Dinas keamanan Rusia (FSB) mengatakan mereka telah membuka penyelidikan kriminal terhadap Prigozhin pada Jumat 24 Juni 2023 karena meluncurkan apa yang mereka gambarkan sebagai pemberontakan Wagner.

Prigozhin telah lama menuduh para pemimpin militer Rusia gagal dalam perang di Ukraina dan dikenal karena perseteruannya yang telah berlangsung lama dengan kementerian pertahanan di Moskow.

Berikut fakta-fakta pemberontakan tentara bayaran Wagner atas Rusia sebagaimana dikutip dari Al Jazeera (24/6/2023):

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.