Sukses

Niat dan Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban untuk Orang Lain

Tinggal menghitung hari, umat muslim akan merayakan Idul Adha 1444H/2023. Dalam menyembelih hewan kurban, ada niat dan tata cara yang perlu dilakukan pekurban.

Liputan6.com, Jakarta - Tinggal menghitung hari, umat muslim akan merayakan Idul Adha 1444H/2023. Di Indonesia, Hari Raya Idul Adha jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023 mendatang. Selain dengan sholat Idul Adha, momen ini juga identik dengan penyembelihan kurban.

Penyembelihan hewan kurban bisa berupa sapi atau kambing. Biasanya, penyembelihan akan berlangsung pada Hari Raya Idul Adha yaitu 10 Dzulhijjah sampai pada tiga hari tasyrik, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Dalam menyembelih hewan kurban, ada niat dan tata cara yang perlu dilakukan pekurban sebagai berikut, seperti merangkum dari Nu Online, Senin (26/6/2023).

Niat dan tata cara menyembelih hewan kurban:

1. Membaca basmalah

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Bismillâhir rahmânir rahîm.

Artinya,

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang”

2. Baca shalawat untuk Rasulullah SAW

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allâhumma shalli alâ sayyidinâ muhammad, wa alâ âli sayyidinâ muhammad.

Artinya,

“Tuhanku, limpahkan rahmat untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.”

3. Baca takbir tiga kali dan tahmid sekali

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ

Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamd

Artinya,

“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi-Mu.”

4. Baca doa menyembelih

اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ

Allâhumma hâdzihî minka wa ilaika, fataqabbal minnî yâ karîm.

Artinya,

“Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrubku.”

Doa tersebut dipanjatkan oleh pekurbannya. Namun, jika penyembelih membacakan untuk orang lain yang berkurban, maka kata minni diganti dengan menyebut nama pekurbannya, misalnya min Akbar (nama pekurban).

2 dari 3 halaman

Adab Menyembelih Hewan Kurban yang Dicontohkan Nabi Muhammad SAW

Dalam Islam menyembelih hewan kurban ada syariatnya. Dalam syariat Islam tersebut, diatur cara yang 'tidak menyakitinya'.

Salah satunya anjuran menajamkan pisau, dengan adanya syariat semacam ini penyembelihan akan lebih 'berperikehewanan'. Apabila menyembelih hewan tidak sesuai dengan ketentuan syariat Islam, daging hewan tersebut haram hukumnya.

Penyembelihan sendiri diartikan sebagai mematikan hewan dengan cara memotong saluran nafas dan saluran makanan serta urat nadi utama yang terdapat pada leher hewan. Tujuannya agar hewan tersebut menjadi halal dimakan dagingnya.

“Sesungguhnya Allah menetapkan ihsan (kebaikan) pada segala sesuatu. Maka jika kalian membunuh hendaklah kalian berbuat ihsan dalam membunuh, dan apabila kalian menyembelih, maka hendaklah berbuat ihsan dalam menyembelih. (Yaitu) hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya agar meringankan binatang yang disembelihnya.” (H.R. Muslim).

Cara penyembelihan hewan kurban pada dasarnya sama dengan penyembelihan hewan biasa, yaitu, harus sesuai dengan syariat Islam.

Yang berkurban disunahkan menyembelih sendiri atau jika tidak cukup menyaksikan saja. Digulingkan ke sebelah kiri tulang rusuknya agar mudah saat penyembelihan.

Dihadapkan ke arah kiblat. Disunahkan membaca basmallah, shalawat, takbir dan berdoa. Untuk daging kurban boleh dimakan sebagian dan sebagiannya lagi dibagikan kepada fakir miskin.

Selengkapnya...

3 dari 3 halaman

Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha

Pemerintah telah memutuskan 1 Zulhijah 1444 Hijriah/2023 Masehi jatuh pada Selasa 20 Juni 2023, melalui sidang isbat yang berlangsung pada 18 Juni 2023. Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha jatuh pada Kamis 29 Juni 2023.

Di momen tersebut, umat muslim biasanya melaksanakan sholat Idul Adha secara bersamaan. Sholat Idul Adha dilakukan sebanyak 2 rakaat pada pagi hari, sama seperti pelaksanaan sholat Idul Fitri.

Dilansir dari NU Online, syarat dan rukun sholat Idul Adha mirip dengan sholat lain, demikian pula dengan hal-hal yang membatalkan dan pekerjaan-pekerjaan atau ucapan-ucapan yang disunahkan. Hukum sholat id sunah muakkadah alias sangat dianjurkan, meskipun bukan wajib. Baik bagi laki-laki maupun perempuan.

Tak seperti sholat lima waktu, ada beberapa perbedaan teknis dalam sholat Id. Sholat Id tak didahului dengan azan maupun iqamah. Niat dan anjuran takbir juga berbeda. Waktu pelaksanaannya yaitu setelah matahari terbit hingga masuk waktu dhuhur.

Untuk sholat Idul Adha, dianjurkan mengawalkan waktu demi memberi kesempatan yang luas kepada masyarakat yang hendak berkurban selepas rangkaian sholat Id.

Sholat Id dilaksanakan dua rakaat secara berjamaah dan terdapat khutbah setelahnya. Namun, bila terlambat datang atau mengalami halangan lain, boleh dilakukan secara sendiri-sendiri (munfarid) di rumah ketimbang tidak sama sekali.

Berikut tata cara dan niat sholat Idul Adha:

Adapun lafal niat sholat Idul Adha dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut:

أُصَلِّيْ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) للهِ تَعَــــــــالَى

Artinya,

“Aku niat melaksanakan sholat sunnah Idul Adha (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta‘ala.”

Atau bisa lebih lengkap:

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًاإ/ِمَامًا) للهِ تَعَالَى

Artinya.

“Aku niat melaksanakan sholat sunah Idul Adha dua rakaat, menghadap kiblat (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta‘ala.”

Selengkapnya...