Liputan6.com, Jakarta - Sesuai data yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 3,7 miliar orang secara global memiliki virus herpes simpleks tipe 1 (HSV 1) dan 491 juta memiliki infeksi virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2).
Melansir dari Times of India, Senin (26/6/2023), HSV 1 kebanyakan menyebabkan herpes mulut (oral) dan HSV 2 menyebabkan herpes genital (kelamin). Herpes terutama ditandai dengan lepuh atau bisul.
Herpes genital memiliki gejala ringan
Salah satu kendala utama dalam pengobatan diagnosis herpes genital adalah gejalanya tidak terlihat atau terlalu halus untuk diperhatikan.
Advertisement
Gejala-gejala yang terkait dengan herpes genital tampaknya tidak mengkhawatirkan sampai mencapai stadium lanjut dan dalam waktu ini sangat menular. Oleh karena itu, banyak individu menyebarkan infeksi tanpa menyadarinya.
Gejala herpes genital
Gejala yang terkait dengan herpes genital adalah lepuh dan bisul yang menyakitkan yang muncul berulang kali. Bisul yang menyakitkan ini akan diseritai dengan demam, nyeri tubuh, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Luka dan bisul banyak ditemukan di alat kelamin. Lepuh pecah dan mengeluarkan cairan sehingga sulit untuk disembuhkan.
Cara herpes menyebar
Herpes menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Virus herpes menular dari lesi, permukaan mukosa, cairan genital, dan sekresi oral dari orang yang terinfeksi ketika kontak dengan orang yang sehat.
Akibat herpes, bisa terjadi infeksi pada organ dalam, bisa terjadi pembengkakan di otak dan bayi baru lahir bisa tertular. Ini meningkatkan riisko infeksi menular seksual lainnya dan infeksi organ tubuh lainnya.
Cara mencegahnya
Cara terbaik untuk mencegah herpes adalah dengan menghindari berhubungan seks dengan seseorang yang memiliki gejala tersebut. Seks pelindung, seperti menggunakan kondom, bisa menyelamatkan Anda dari herpes.
"Kondom bisa mengurangi risiko terkena herpes genital jika digunakan dengan cara yang benar setiap kali berhubungan seks. Tetapi kondom hanya melindungi area tubuh yang ditutupinya," CDC AS memperingatkan.
Advertisement
Kenali 6 Tanda yang Jadi Gejala Herpes Zoster Mata
Herpes zoster disebabkan oleh virus varicella-zoster yang juga menyebabkan cacar air. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja yang pernah terkena cacar air dalam hidupnya.
Setelah mengalami cacar air, virus bisa tetap berada di dalam tubuh individu dan muncul kembali beberapa dekade kemudian dalam bentuk herpes zoster, menyebabkan rasa sakit dan ruam pada kulit.
Individu yang tidak pernah terpapar virus varicella-zoster atau yang tidak pernah mengalami cacar air cenderung aman dari herpes zoster.
Herpes zoster ditandai dengan ruam yang menyakitkan dan melepuh yang berkembang di seluruh tubuh dan, dalam beberapa kasus, di kaki dan wajah.
“Meskipun tidak menyenangkan dan tidak nyaman untuk mengalami herpes zoster di bagian tubuh mana pun, herpes zoster di mata bisa menjadi salah satu pengalaman terburuk bagi siapa pun,” kata Chairman dan Managing Director, Center for Sight, Prof. Dr. Mahipal Singh Sachdev, seperti melansir dari Times of India, Senin (20/2/2023).
“Jenis herpes zoster yang terjadi di dalam dan sekitar mata disebut herpes zoster keratitis dan herpes zoster Ophthalmicus,” lanjutnya.
Dengan herpes zoster di mata, ada risiko yang lebih besar karena bisa berlama-lama dan memengaruhi penglihatan pasien. Gejala herpes zoster yang paling umum adalah ruam, sementara gejala lain dari herpes zoster di mata meliputi:
1. Rasa panas atau nyeri pada mata
Pasien sering merasakan mata seperti terbakar atau nyeri di sekitar area mata saat terkena herpes zoster atau akan terkena herpes zoster.