Sukses

Mengenal Abandonment Issues, Ketakutan Berlebih Terhadap Pengabaian

Kesulitan berkomunikasi, mencari kepastian, dan kebiasaan hubungan yang tidak sehat semuanya bisa menjadi tanda abandonment issues.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai manusia, kehilangan memang tidak bisa terelakkan dan pasti sebagian dari kita pernah mengalaminya dalam berbagai hal. Seperti misalnya terhadap kematian seseorang yang dekat dengan kita, berakhirnya hubungan dengan kekasih, atau bisa jadi kehilangan sebuah persahabatan yang penting.

Saat mengalami dan menjalani pengalaman ini, sangat wajar jika Anda akan merasakan emosi yang intens, seperti kecemasan dan kesedihan yang mendalam.

Namun, bagi sebagian orang yang mengalami hal tersebut, emosi yang sulit ini bisa bertahan lama. Hingga akhirnya akan menyebabkan kecemasan yang begitu ekstrem atau ketakutan akan pengabaian. Hal ini dikenal juga sebagai abandonment issues. 

Ketika seseorang mengalami hal ini, bisa jadi mereka akan bergumul dengan hal-hal negatif, seperti mengabaikan hubungan yang sehat, masalah berkomunikasi dengan orang lain, bahkan sulit mengakui harga diri mereka sendiri. 

Walaupun abandonment issues bukanlah diagnosis kesehatan mental resmi. Namun, istilah tersebut menggambarkan kesulitan emosional yang mungkin dialami seseorang karena kecemasan atau ketakutannya ditinggalkan. Terlebih masalah pengabaian sering dikaitkan dengan penyebab yang mendasarinya, seperti mengalami trauma masa kecil atau memiliki kondisi seperti Borderline Personality Disorder (BPD).

Karena hal-hal ini dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk mengatur emosi seperti ketakutan dan kecemasan, hal tersebut dapat mengubah cara Anda berperilaku dan berkomunikasi dengan orang lain

Dengan begini, bisa membantu Anda mengatasi rasa bersalah yang mungkin terpendam dalam hidup. Hal ini akan membantu dalam mengenali bentuk attachment style Anda dan mengatasi masalah kesehatan mental yang mungkin dimiliki. 

Oleh karena itu, yuk mengenal abandonment issues dan beberapa gejala dari masalah ini dan apa yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya jika Anda hidup dengan rasa takut akan pengabaian, seperti melansir dari PsychCentral, Kamis (10/8/2023).

2 dari 4 halaman

Penyebab dari Abandonment Issues

Sebagai manusia, kita memang tidak bisa lepas terhadap kebutuhan akan keselamatan dan keamanan dalam hidup. Ketika kita masih anak-anak, kita mengandalkan orangtua kita untuk memberi kita rumah yang stabil, makanan dan pakaian yang cukup, dan dukungan emosional.

Lalu pada saat dewasa, kita mengandalkan keluarga, teman, dan pasangan untuk membantu agar memenuhi kebutuhan kita. Tetapi ketika kebutuhan fisik dan emosional kita tidak terpenuhi, hal itu dapat menyebabkan berbagai efek kesehatan mental yang negatif, termasuk kecemasan dan ketakutan akan pengabaian.

Beberapa peristiwa kehidupan yang dapat menyebabkan abandonment issues meliputi:

  • Pelecehan atau pengabaian

Paparan terhadap perilaku seperti pengabaian atau pelecehan di masa kanak-kanak, baik dari orangtua atau figur otoritas lainnya, dapat berdampak pada kemampuan anak untuk membuat keterikatan yang sehat.

Misalnya, satu penelitian terbaru dari tahun 2022 dari Clinical Psychology & Psychotherapy menemukan bahwa pelecehan dan penelantaran emosional dikaitkan dengan masalah pengabaian.

  • Kematian anggota keluarga

Kehilangan anggota keluarga dekat, terutama orangtua, bisa menjadi pengalaman yang menyakitkan dan traumatis. Kesedihan sangat terkait dengan tingkat depresi dan kecemasan yang lebih tinggi, menurut meta-analisis tahun 2021 dari Journal of Affective Disorders Reports.

Mereka yang takut ditinggalkan dan attachment style lainnya mengalami kesedihan pada tingkat yang lebih tinggi dan lebih lama dibandingkan dengan mereka yang memiliki secure attachment style.

  • Situasi hidup yang tidak stabil

Kemiskinan dapat secara signifikan memengaruhi kemampuan seseorang untuk memiliki akses ke kebutuhan dasar, seperti perumahan, makanan, dan perawatan medis.

Penelitian telah menemukan bahwa anak-anak yang dibesarkan dalam kemiskinan berisiko lebih tinggi mengembangkan anxious attachment style, yang dapat menyebabkan rasa takut ditinggalkan.

3 dari 4 halaman

Tanda-tanda Mengalami Abandonment Issues

Tadi Anda sudah mengetahui sedikit tentang abandonment issues. Sayangnya, masalah ini dapat memengaruhi cara Anda berinteraksi dan membentuk hubungan dengan orang lain seperti platonis, romantis, atau lainnya. Jika Anda takut ditinggalkan, Anda dapat:

  • Mengalami kesulitan berkomunikasi dengan orang lain
  • Selalu mencari kepastian bahwa orang lain tidak akan meninggalkan Anda
  • Terus-menerus mencoba untuk mendapatkan perhatian dari pasangan Anda
  • Menemukan bahwa Anda tidak dapat sepenuhnya mempercayai pasangan
  • Cepat berganti dari satu hubungan ke hubungan lainnya
  • Sengaja menyabotase hubungan pribadi Anda
  • Memaksakan diri untuk tetap berada dalam hubungan yang tidak sehat
  • Memiliki kesulitan terlibat dalam perilaku intim
  • Terlibat dalam perilaku kasar dan manipulatif
  • Mengalami gejala kecemasan yang sering atau konstan
4 dari 4 halaman

Mengatasi Rasa Takut akan Ditinggalkan

Jika rasa takut Anda akan pengabaian memengaruhi kemampuan Anda untuk beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari, ada dukungan yang tersedia. Salah satu langkah pertama yang perlu dipertimbangkan adalah dengan mencari bantuan profesional.

Terapi adalah pilihan pengobatan yang paling efektif untuk membantu orang mengatasi kecemasan. Termasuk adanya abandonment issues. Ada beberapa opsi perawatan, yang semuanya memiliki pendekatan berbeda untuk membantu Anda mengatasi rasa takut akan pengabaian.

Misalnya, Dialectical Behavior Therapy (DBT) dapat mengajari Anda keterampilan yang dibutuhkan untuk mengatur dan menenangkan emosi yang terkait dengan hubungan atau kecemasan akan perpisahan dengan lebih baik.

Bisa juga Emotionally Focused Therapy (EFT) yang dapat membantu dalam mengenali dan memahami apa attachment style Anda sehingga dapat membentuk hubungan yang lebih sehat dengan orang lain.

Akan sangat membantu juga untuk menghubungi orang yang Anda percayai dan menjelaskan apa yang Anda alami. Terkadang dukungan dari orang tersayang atau teman adalah dorongan yang Anda butuhkan untuk menjangkau dan mendapatkan bantuan.