Liputan6.com, Jakarta - Sekilas, mendengar musik yang ceria merupakan hal yang biasa dilakukan saat seseorang ingin memperbaiki suasana hati. Padahal, mendengar musik dengan nada yang semangat itu sebenarnya tidak banyak membantu. Justru dengan mendengarkan musik sedih dengan melodi yang muram dan lirik yang dalam tidak pernah gagal untuk menghibur suasana hati.
Dilansir dari laman neuronation, sebuah studi yang dilakukan di Free University Jerman oleh Lila Taruffi dan Stefan Koelsch menemukan bahwa mendengarkan musik sedih ketika galau dapat meningkatkan suasana hati. Hal ini dikarenakan seseorang merasa saling berbagi dan memahami kesedihan dengan penyanyi atau penciota musik sedih tersebut.
Lantas, mengapa mendengarkan musik sedih membuat diri lebih baik? Berikut alasannya, seperti yang dilansir dari halaman Brigth Side pada Selasa (16/08/23).
Advertisement
1. Mengatasi Emosi Negatif
Berdasarkan riset, musik sedih dapat menjadi faktor pendukung yang memberikan empati setelah seseorang mengalami kesedihan. Bagi penikmatnya, musik sedih seolah-olah seperti teman khayalan yang memahami rasa sedih dan membantu mengatasi emosi negatif.
Misalnya, ketika Anda baru saja gagal masuk perguruan tinggi, lalu Anda mendengarkan lagu Sudah milik Ardhito Pramono, mungkin lagu tersebut akan membuat anda menangis. Namun, setelah menangis, perlahan-lahan Anda akan merasa lega dan tenang untuk mempersiapkan rencana hidup ke depannya. Dalam ilmu psikologi, hal ini disebut kartasis, yaitu cara melampiaskan emosi atau keluh kesah yang tersimpan di dalam batin agar seseorang merasa lebih baik.
2. Mengajak Bernostalgia
Menikmati musik sedih dapat membangkitkan kembali kenangan dari peristiwa penting dalam hidup. Sebuah penelitian menemukan bahwa hanya sekitar 25% orang yang benar-benar merasa sedih setelah mendengarkan musik sedih. Sisanya merasakan berbagai emosi, salah satunya nostalgia.
Peneliti menjelaskan bahwa nostalgia dapat meningkatkan rasa keterkaitan sosial, mengurangi keemasan, dan meningkatkan harga diri seseorang. Misalnya, setelah Anda putus cinta, Anda mendengarkan lagu Selamat (Selamat Tinggal) milik Virgoun, lalu Anda akan teringat kembali dengan kenangan indah bersama mantan kekasih Anda.
Advertisement
3. Menyeimbangkan Hormon Tubuh
Musik sedih dapat menunjukkan tingkat empati dan penularan emosi yang tinggi. Musik ini memungkinkan seseorang untuk merasakan emosi orang lain dan membentuk hubungan yang lebih erat. Ketika Anda menangis, tubuh Anda akan melepaskan hormon prolaktin yang membantu Anda melawan kesedihan.
Menurut ilmuwan, ketika seseorang mendengarkan musik-musik sedih, tubuh akan mulai mempersiapkan diri untuk suatu peristiwa, tetapi setelah musik berakhir peristiwa itu tidak benar-benar terjadi. Kemudian, melalui hormon prolaktin itu, seseorang akan merasa lebih tenang.
Terkadang, mendengarkan musik sedih bisa menjadi bentuk perawatan diri, seperti memberi izin kepada diri untuk merasa sedih dan memproses perasaan itu. Hal ini mungkin tidak selalu mudah, tetapi ini adalah bagian normal dari menjadi manusia.
Merasa nyaman dengan perasaan sedih juga mengajarkan seseorang untuk melihat emosi negatif sebagai bagian yang akan selalu ada dalam hidup. Lambat laun, setiap manusia akan beradaptasi dan siap menghadapi kesedihan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya mendengarkan musik-musik sedih ketika Anda merasa tidak baik-baik saja.
Â
10 Rekomendasi Lagu Sedih
1. Feby Putri & Fiersa Besari - Runtuh
2. Budi Doremi - Mesin Waktu
3. Mahalini - Melawan Restu
4. Yura Yunita -Â Tutur Batin
5. Nadin Amizah - Sorai
6. Keisya Levronka - Tak Ingin Usai
7. Amigdala - Kukira Kau Rumah
8. Judika - Bagaimana Kalau Aku Tidak Baik-baik Saja
9. Kaleb J - It's Only Me
10. Marcell - Takkan Terganti
Â
Menurut Anda, lagu mana yang tersedih dan cocok menjadi teman di kala suasana hati kacau?
Advertisement