Liputan6.com, Jakarta - Bagaimana cara Anda dalam mendekati dan menjalani hubungan sebagai orang dewasa, rupanya sangat berkaitan dengan seperti apa hubungan masa kecil Anda dengan orangtua atau pengasuh utama Anda. Fenomena ini dikenal sebagai attachment style yang diciptakan oleh psikolog Inggris bernama John Bowlby.
Ada empat jenis attachment style yang membedakan. Namun, gaya hubungan yang paling sehat di antara keempatnya adalah secure attachment. Jika seseorang memiliki secure attachment, biasanya mereka akan memiliki hubungan yang sukses dan bahagia dibandingkan yang lainnya.
"Dalam mengembangkan attachment style yang aman, anak kecil biasanya harus memiliki ikatan yang sehat dengan setidaknya satu pengasuh utama agar memiliki perkembangan sosial dan emosional yang sehat," kata Erika Beckles Camez, PhD, LMFT, terapis dan pendiri Layanan Konseling Keluarga Live Well seperti yang dikutip dari Insider, Sabtu (26/8/2023).
Advertisement
Untuk itu, maka sangat penting untuk mengetahui seperti segala hal tentang secure attachment ini, apa yang menyebabkannya seseorang memilikinya, serta bagaimana Anda dapat mengembangkannya di kemudian hari. Hal ini tentunya sangat penting dalam Anda menjalani hubungan dengan orang lain, khususnya dalam hubungan asmara dengan pasangan.
Selain itu, sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa dibandingkan dengan mereka yang memiliki avoidant atau anxious attachment, orang dengan secure attachment lebih cenderung memiliki rasa diri yang positif, merasa diperhatikan oleh orang lain, dan perasaan kedekatan yang lebih besar dengan orang lain.
Secure Attachment yang Muncul di Masa Anak-anak
Beckles Camez mengatakan beberapa karakteristik pada masa kanak-kanak antara lain:
- Mendemonstrasikan kesusahan saat terpisah dari pengasuh utamanya. Namun, mereka dapat ditenangkan dengan baik.
- Menunjukkan kelegaan atau kegembiraan saat berkumpul kembali dengan orangtua,
- Membiarkan pengasuh menghibur mereka jika mereka sedang tertekan, seperti jika mereka takut atau gugup,
- Menjelajahi lingkungan mereka dan mampu mengambil risiko, karena merasa nyaman karena pengasuh mereka akan ada di sana untuk membantu mendukung mereka.
"Ciri-ciri sehat ini terbawa dari masa kanak-kanak hingga dewasa dan membuat Anda merasa percaya diri dalam ekspresi diri Anda dan lebih aman dalam hubungan Anda," kata Sasha Jackson, MSW, LCSW, pekerja sosial dalam praktik pribadi.
Advertisement
Secure Attachment di Masa Dewasa
Setelah tadi adalah karakteristik secure attachment di masa anak-anak, kali ini Beckles Camez akan menyebut karakteristik secure attachment yang dialami oleh orang dewasa, di antaranya:
- Mampu mengatur emosi diri sendiri, seperti dengan menggunakan self-talk atau coping skills.
- Mampu mengatasi perasaan sendirian atau menyendiri dari waktu ke waktu.
- Berkomunikasi dan berekspresi ketika dukungan dibutuhkan atau hubungan emosional diinginkan.
- Bekerja melalui masa-masa sulit dalam suatu hubungan secara proaktif.
- Mengetahui kapan harus mengakhiri hubungan atau menetapkan batasan ketika orang yang mereka sayangi tidak tersedia secara emosional.
Apakah Anda memiliki karakteristik ini? Jika iya, berarti Anda termasuk salah satu orang yang memiliki secure attachment.
Cara Mengembangkan Secure Attachment Sebagai Orang Dewasa
Jika selama ini Anda merasa tidak memiliki pola asuh yang memupuk secure attachment dan lebih memiliki anxious atau avoidant attachment, Anda masih mungkin untuk mengembangkannya sebagai orang dewasa.
"Sengaja mengembangkan secure attachment dimulai dengan kesadaran emosional Anda tentang perasaan Anda tentang diri sendiri, kemampuan Anda untuk dicintai, dan kemampuan Anda untuk merasa aman," kata Jackson.
Perhatikan baik-baik bagaimana attachment style Anda memengaruhi hubungan Anda saat ini. Kemungkinan orang yang memiliki ikatan dekat dengan Anda memiliki attachment style yang sama dengan Anda. Jackson mengatakan kita cenderung menarik orang dengan attachment style yang sama karena sudah familiar.
Jackson mengatakan beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengembangkan gaya keterikatan yang aman adalah:
- Secara aktif menjalani hubungan dengan diri sendiri.
- Menghapus hubungan yang beracun atau kontraproduktif.
- Membangun harga diri Anda.
- Mengekspresikan emosi Anda dengan sehat.
- Bersandar pada dukungan teman dan keluarga.
- Bekerja pada penyembuhan dari pengalaman negatif masa lalu dalam terapi.
Jenis terapi apa pun dengan ahli kesehatan mental dapat membantu Anda menjadi lebih sadar diri, mengidentifikasi kebiasaan tidak sehat, dan mengatasi trauma. Beckles Camez merekomendasikan EFT (Emotionally-focused therapy) secara khusus, karena EFT dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip teori keterikatan. Ini dapat dilakukan dalam terapi individu atau terapi pasangan.
"EFT dapat membantu Anda mempelajari bagaimana Anda mungkin telah mengembangkan strategi penanggulangan yang tidak sehat sebagai respons terhadap trauma emosional masa lalu, dan ini dapat memberi pasangan alat untuk melihat bagaimana strategi tidak sehat ini menciptakan pola negatif yang dapat mencegah hubungan emosional yang bermakna dan keterikatan yang aman," kata Beckles Camez.
Advertisement