Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda terpikir bahwa Anda tidak pernah menjadi juru masak yang baik? Atau misalnya saja, Anda tidak ditakdirkan untuk memiliki karier yang tinggi karena pendidikan terakhir atau merasa kalah untuk bersaing dengan karyawan lainnya? Contoh selanjutnya, seperti mendengar dari orang terdekat mengatakan bahwa mereka tidak pandai dalam mencari pasangan atau rasanya tidak cocok untuk berbisnis.
Jika Anda pernah mengalami atau memikirkan hal-hal tersebut, bisa jadi ini menjadi salah satu dari fixed mindset yang tanpa sadar dilakukan dari waktu ke waktu. Untungnya, pola pikir ini sebenarnya tidak harus bertahan selamanya.
Baca Juga
Berbeda dari growth mindset, terkadang fixed mindset ini sering menahan diri untuk meraih kesuksesan. Namun, apakah Anda sendiri pernah mendengar istilah keduanya? Seandainya belum, di sini kami akan membahas tentang fixed mindset dan bagaimana supaya Anda dapat merasakan perubahan dalam hidup ke arah yang lebih baik. Seperti dilansir dari Lifehack, Senin (28/8/2023), ini dia ulasannya!
Advertisement
Apa Itu Fixed Mindset?
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Carol Dweck yang merupakan salah satu pakar pola pikir terkemuka dan penulis buku Mindset: The New Psychology of Success.
Di awal kariernya, dia mengidentifikasi dua pola pikir yaitu growth dan fixed mindset. Kedua pola pikir ini menjelaskan mengapa beberapa orang menghadapi tantangan secara langsung, sementara yang lain merasa tertekan karenanya.
Orang-orang dengan fixed mindset berpikir bahwa keterampilan atau kemampuan mereka sudah ditentukan sejak lahir. Jika Anda berpikir Anda buruk dalam matematika, tidak pandai olahraga, atau terlahir sebagai musisi, Anda menunjukkan pola pikir ini.
Namun, sebaliknya. Orang dengan growth mindset berpikir bahwa keterampilan dan kemampuan mereka dapat ditingkatkan dan disempurnakan melalui usaha dan ketekunan. Ketika Anda mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan diri dan mempertahankannya, Anda menunjukkan memiliki growth mindset.
Pemicu dari Fixed Mindset
Pemicu fixed mindset adalah sesuatu yang mengubah pola pikir Anda dari berpikir bahwa kemampuan tidak dapat ditingkatkan karena kemampuan itu sifatnya mutlak atau telah ditentukan sebelumnya. Pikirkan tentang apa yang mungkin membuat Anda yang sering merasa menyerah dan bentuk pernyataan bahwa Anda tidak pandai dalam sesuatu.
Pemicu fixed mindset yang paling jelas adalah seseorang yang memberi tahu Anda bahwa Anda tidak pandai dalam sesuatu. Hal ini dapat membuat seolah-olah kemampuan Anda terpaku pada batu.
Bayangkan Anda berusaha sekuat tenaga di kelas bahasa Spanyol, dan gurunya langsung berkata, “Untungnya kamu pandai Matematika.”
Komentar tersebut dapat membuat Anda tampak seolah-olah Anda selalu buruk dalam bahasa Spanyol dan akan selalu buruk, terlepas dari upaya dan tekad yang Anda berikan.
Pemicu fixed mindset lainnya adalah orang-orang yang bereaksi berlebihan terhadap kegagalan. Ketika orang-orang mempermasalahkan kesalahan, sepertinya Anda akan menganggap bahwa hal tersebut menjadi tanda bahwa apa yang Anda kejar dan dilakukan akan menemui kegagalan.
Advertisement
Cara untuk Mengubah Fixed Mindset
Dweck berbicara tentang process praise sebagai penangkal fixed mindset. Process praise adalah ketika Anda memuji dan mendorong seseorang untuk berusaha dan menggunakan strategi dan sumber daya yang tepat untuk belajar dan meningkatkan diri.
Dweck mengatakan, "Jadi jika saya ingin membantu seseorang mengubah pola pikirnya, saya harus mengatakan sesuatu seperti, “Kamu sudah bekerja sangat keras dalam hal ini” atau “Apa yang bisa kamu coba lakukan dengan lebih baik lagi di lain waktu?” bukannya "Kamu sangat pandai dalam hal ini" atau "Ini sangat tidak adil. Lawanmu pasti curang.”
Anda juga dapat mencoba proses pujian untuk diri Anda sendiri. Jika Anda mendapati diri Anda membuat alasan, menyalahkan orang lain atau hal lain atas kegagalan Anda, atau menganggap kemampuan Anda sudah diperbaiki, cobalah melakukan process praise. Berikut adalah cara lain untuk beralih dari fixed mindset ke growth mindset:
1. Jangan menyalahkan
Jika Anda mendapati diri sedang menyalahkan seseorang atau sesuatu yang lain atas kegagalan Anda, hentikan diri Anda dan fokus kembali pada peran Anda dalam keberhasilan atau kegagalan Anda.
2. Bentuk self-awareness
Self-awareness adalah kunci dari growth mindset. Jika Anda tidak terlalu memikirkan peran Anda dalam kesuksesan atau kegagalan Anda, akan sulit bagi Anda untuk menyusun strategi dan berkembang.
Jadi, tanyakan pada diri Anda pertanyaan tentang usaha, strategi, dan sumber daya Anda. Bisakah saya berlatih lebih keras? Apakah saya menggunakan jadwal terbaik untuk latihan saya? Apakah ada cara yang lebih baik bagi saya untuk belajar sebelum ujian berikutnya?
Cara Lain yang Bisa Diterapkan
Selanjutnya, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengembangkan growth mindset, antara lain:
3. Hindari self-talk yang negatif
Cobalah untuk menahan diri ketika Anda berpikir dalam istilah fixed mindset. Berhentilah mengatakan bahwa Anda tidak diciptakan untuk melakukan ini atau tidak dilahirkan untuk menjadi seperti itu. Sebaliknya, mulailah fokus pada upaya dan strategi yang bisa dilakukan.
4. Selalu minta dan dengarkan feedback dari orang lain
Ketika orang merasa kemampuannya sudah ditentukan, mereka cenderung membuat alasan, bersikap defensif, dan menyalahkan saat menerima masukan. Putuskan siklus itu dan aktif mencari umpan balik. Jangan bersikap defensif atau membuat alasan dan mendengarkan masukan dengan cermat, tidak peduli seberapa kerasnya masukan tersebut. Gunakan hal tersebut untuk mengembangkan rencana yang lebih baik dalam meningkatkan kemampuan Anda.
5. Tidak bereaksi berlebihan terhadap kegagalan
Kegagalan adalah bagian alami dari pembelajaran dan peningkatan, jadi jangan bereaksi berlebihan ketika hal itu terjadi pada Anda. Cobalah untuk menjaga kegagalan dalam perspektif lain, sehingga Anda tidak terjebak dalam fixed mindset.
6. Rayakan prosesnya
Terakhir, rayakan usaha dan ketekunan Anda. Pujilah diri Anda sendiri atas berapa banyak kelas piano yang telah Anda ikuti atau bagaimana Anda tidak menyerah ketika kelas Kalkulus menjadi sulit. Jika Anda terjebak pada seberapa baik atau buruknya diri Anda, Anda mungkin menemukan diri Anda beralih kembali ke fixed mindset ke growth mindset.
Advertisement