Sukses

6 Cara Sederhana untuk Membantu Teman atau Keluarga yang Sedang Depresi

Pernahkah kamu dilema ketika salah satu temanmu mengalami depresi? Terdapat enam cara sederhana yang dapat kamu lakukan untuk membantu teman atau keluargamu yang sedang depresi.

Liputan6.com, Jakarta - Depresi merupakan gangguan mental yang serius, tetapi dapat diobati. Depresi dapat memengaruhi siapapun, mulai dari anak muda hingga orang dewasa. Depresi sangat menganggu kehidupan seseorang, dampaknya dari rasa sakitnya tidak hanya menyakiti penderita, tetapi juga berpengaruh pada orang sekitarnya.

Pernahkah kamu dilema ketika salah satu temanmu mengalami depresi? Apa sebaiknya dibantu atau dibiarkan terlebih dahulu? Memang, sulit sekali untuk mengetahui secara pasti cara yang tepat untuk membantu seseorang yang mengalami depresi atau kecemasan berlebih. Bahkan, terkadang tidak tahu apa yang mesti dikatakan kepada seseorang yang sedang mengalami masa sulit itu. Namun, dengan adanya niat kamu untuk membantu seseorang yang sedang depresi merupakan bukti bahwa kamu adalah teman baik yang peduli.

Memang, tidak mudah menghadapi seseorang yang depresi. Namun, percayalah dalam kondisi seperti itu, seseorang sangat membutuhkan dukungan orang sekitarnya. Kamu dapat membantu teman atau keluarmu untuk mengatasi gejala depresi dengan sederhana, seperti mengatasi pikiran negatif dan memberikan energi positif padanya.

Seperti yang dilansir dari halaman Reach Out pada Rabu (30/08/23), terdapat enam cara sederhana yang dapat kamu lakukan untuk membantu teman atau keluargamu yang sedang depresi. Sebelum itu, kamu perlu memahami bahwa setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam menghadapi masa sulit ini.

2 dari 6 halaman

1. Pelajari tentang Apa yang Teman Kamu Alami

Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah mencari tahu lebih banyak tentang depresi, kecemasan berlebihan, atau hal yang berkaitan lainnya. Langkah ini akan membantu kamu lebih memahami perihal yang sedang terjadi pada temanmu.

Terkadang, sulit untuk mengetahui perbedaan antara masalah kehidupan dan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan berlebihan ini. Seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental mungkin merasa malu dan khawatir dengan reaksi temannya apabila membicarakan perihal gangguan mental yang dialaminya.

Kamu perlu tahu bahwa tidak semua orang yang mengalami depresi itu gejala dan cara mengatasinya sama. Akan ada perubahan dalam cara seseorang yang sedang berada di titik terendah dan perlu kamu waspadai.

Terdapat beberapa tanda seseorang yang sedang depresi, seperti terlihat sedih, sering mengurung diri, pesimis, mudah putus asa, sulit tidur, dan sebagainya.

3 dari 6 halaman

2. Jadilah Pendengar yang Baik

Apabila kamu mengalami kebingungan dengan apa yang harus dikatakan pada teman atau keluarga yang sedang depresi, kamu bisa memulai dengan mengajukan pertanyaan dengan tulus dan terbuka.

Misalnya, ajukanlah pertanyaan seperti “Bagaimana keseharianmu? Kamu bahagia gak sekarang?”

Ketika kamu ingin membicarakan masalah sensitif dengan temanmu, usahakan untuk memilih waktu dan tempat yang nyaman, santai, dan privasi. Jangan memaksanya apabila ia tidak mau bicara. Kamu mungkin tidak mempunyai jawaban atau solusi, tetapi dengan berada di sampingnya dan mendengarkan ceritanya, itu sangat membantu.

Mungkin sulit bagi temanmu untuk meminta atau menerima bantuanmu. Hubungilah temanmu dan sampaikan bahwa kamu akan selalu ada untuknya, terutama saat ia membutuhkan kamu.

4 dari 6 halaman

3. Tanggapi Perasaan Mereka dengan Serius

Apabila seseorang hidup dengan masalah kesehatan mental, tidak mungkin bagi mereka untuk berhenti sejenak atau melupakannya. Akuilah bahwa apa yang sedang terjadi itu sulit untuk ditangani. Jangan beri tahu bahwa perasaannya itu aneh dan tidak beralasan.

Cobalah untuk tidak mendekati teman kamu seolah-olah dia adalah seorang pasien atau seseorang yang perlu disembuhkan. Ini mungkin akan membuat dia malu dan merasa diremehkan.

Jika kamu tidak yakin cara membantu seseorang yang mengalami depresi, cobalah tanyakan padanya. Kamu juga dapat menawarkan dia beberapa pilihan dan membiarkannya memilih pilihan yang paling cocok untuk dirinya. Misalnya, kamu dapat menawarkan untuk mendengarkan dan membiarkan mereka mengungkapkan pemikirannya atau sekadar jalan-jalan tanpa percakapan serius.

Cobalah untuk bersikap penuh perhatian dan berikan rasa ingin tahumu. Sampaikan juga bahwa dia penting bagi kamu dan kamu akan menanggapi setiap ceritanya dengan serius.

5 dari 6 halaman

4. Bantu Mereka Mendapatkan Dukungan

Teman kamu mungkin tidak mengetahui dukungan yang tulus atau mungkin dia tidak yakin cara mendapatkan dukungan tersebut. Sekalipun dia tahu tentang pilihan dukungannya, menemui ahli kesehatan mental saja bisa menjadi hal yang sangat dia takuti.

Kamu dapat menawarkan dukungan dengan mendorong temanmu untuk berbicara dengan ahli kesehatan mental atau orang sekitar yang dia percayai. Biasanya dokter dapat mengatur rencana perawatan kesehatan mental untuk temanmu itu apabila diperlukan. Artinya, temanmu akan mendapatkan rujukan ke psikolog atau ahli lainnya.

Perlu diingat bahwa tidak semua orang siap bertemu langsung dengan orang lain. Kamu bisa merekomendasikan saluran bantuan berbasis obrolan online.

Apabila dia tidak dapat mencari bantuan sendiri, mintalah izin untuk berbicara dengan orang yang dia percayai atas nama dia. Apabila orang itu menolak dan kamu masih merasa khawatir, pertimbangkan untuk berbicara dengan orang dewasa yang lamu percayai, seperti guru, orang tua, atau konselor.

6 dari 6 halaman

5. Cepat Merespons Keadaan Darurat

Suatu hari, teman kamu mungkin tidak ingin keluar dari kamarnya. Apabila dia mengatakan sesuatu, seperti “Saya akan membatalkan janji temu saya hari ini,” doronglah dia untuk menepati janji tersebut.

Terlepas apakah teman kamu memutuskan untuk mencari tahu bantuan profesional atau tidak, penting bagi dia untuk mengetahui bahwa dia bisa mendapatkan dukungan dari kamu atau keluarga lainnya.

Jika kamu merasa temanmu berada dalam bahaya dan berisiko melukai dirinya ataupun orang lain, segeralah cari bantuan.

6. Rayakan Keberhasilan Temanmu

Saat kamu sedang melalui masa sulit, mungkin sulit untuk mengenali dan mengakui pencapaian kamu. Sulit juga untuk melihat kemajuan dan peningkatan kamu. Saat teman kamu mengambil langkah untuk menghadapi ketakutan, ucapkanlah selamat dan lakukan sesuatu yang menyenangkan. Bantulah dia merasa bangga pada dirinya sendiri.