Liputan6.com, Jakarta Anies Baswedan akhirnya mengumumkan bakal calon wakil presidennya. Namun, bukannya memilih Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) seperti yang banyak diprediksi orang, mantan Gubernur Jakarta tersebut justru memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Keputusan tersebut terang menimbulkan kehebohan. Tidak main-main, kubu Demokrat bahkan merasa dikhianati dengan keputusan Anies Baswedan tersebut.
Baca Juga
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengungkapkan bahwa keputusan kerja sama antara Anies Baswedan dengan PKB tersebut dilakukan secara sepihak oleh Partai NasDem tanpa sepengetahuan Demokrat dan PKS.
Advertisement
Warganet turut membahas kehebohan tersebut. Beberapa dari warganet bahkan menyebut penunjukkan Cak Imin sebagai bakal Cawapres Anies Baswedan adalah plot twist.
Sebab, banyak yang menduga AHY lah yang akan mendampingi Anies. Bahkan, baliho duet antara kedua sosok tersebut telah dipasang di mana-mana.
Tak hanya itu, ada pula warganet yang mengatakan bahwa duet Anies-Cak Imin tersebut bak luka tapi tak berdarah bagi kubu Demokrat.
"Koalisi Perubahan BUBAR. Sudah berbusa2 bela Anies, sudah pede pasang Baliho Anies - AHY... ehh tau2 nya Anies pilih Cak Imin. Ini yg dinamakan Luka tapi tak Berdarah," cuit @Gladislagi***
"Kita ga tau, politik dinamis penuh intrik, bisajadi ini sebuah strategi pak demokrat yang kmren hbs memanggil, mengingat lawan mereka adalah negara," cuit @Fz14***
"Biasa ajalah namanya politik...dahlah liat ARB nya aj, mw siape wapresnya kagak ngaruuuu," cuit @onyepam***
"Pendukung Anies di prank sama @aniesbaswedan," cuit @Dulibam***
"Namanya udah jelas, koalisi perubahan, tentu ya berubah², ngladeni kok politik. Jelas² mrk nyari untung," cuit @CruellaEs***
Kronologi Surya Paloh Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies Baswedan
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengungkap, rentetan peristiwa keretakan koalisi perubahan untuk persatuan (KPP) usai Anies Baswedan dan Partai NasDem meneken kerja sama politik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Riefky menyebut, keputusan kerja sama antara Anies Baswedan dengan PKB dilakukan secara sepihak oleh partai NasDem tanpa sepengetahuan Demokrat dan PKS.
"Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh," kata Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).
Riefky mengatakan, Demokrat telah mengkonfirmasi kabar tersebut kepada Anies dan dibenarkan oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Selain itu, Riefky mengatakan, partainya juga dipaksa untuk menerima kesepakatan tersebut.
Advertisement
Merasa Dikhianati, Demokrat Bagikan Surat Anies Ajak AHY Jadi Cawapres
Partai Demokrat merasa dikhianati setelah mengetahui Anies Baswedan memilih Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (Cawapres). Demokrat pun membagikan foto berisi surat Anies kepada Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Surat yang ditulis tangan itu berisi permintaan Anies kepada AHY agar bersedia menjadi Cawapresnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Surat tersebut juga dibubuhi tanda tangan Anies Baswedan. Menurut Demokrat, surat itu dibuat pada 25 Agustus 2023 dan disaksikan dua orang.
Berikut isi lengkap surat tersebut:Â
Demokrat: Surya Paloh Putuskan Duet Anies-Cak Imin Tanpa Sepengetahuan PD-PKS
Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, keputusan duet Anies Baswedan dengan PKB untuk mengusung Anies dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dilakukan sepihak oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
"Di tengah proses finalisasi kerja Parpol koalisi bersama Capres Anies Nasdan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan. Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," kata Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).
Menurut Riefky, Anies juga tidak menyampaikan langsung ke PKS dan Demokrat terkait keputusan duet dengan Cak Imin.
Advertisement