Liputan6.com, Jakarta - Mysophobia atau yang biasa disebut Germophobia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketakutan patologis terhadap kuman, bakteri, kontaminasi, dan infeksi.
Germophobia, juga memiliki nama lain yang dikenal sebagai mysophobia, verminophobia, dan bacillophobia, yang paling sering dikaitkan dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Penderita germofobia mungkin merasa terdorong untuk mencuci tangan secara berlebihan dan melakukan tindakan pencegahan lain terhadap kontaminasi.
Orang yang mengidap mysophobia akan menghindari tempat-tempat yang dia anggap kotor dan penuh kuman. Mereka sering melakukan pembersihan diri dengan sering dan dekontaminasi secara berlebihan, seperti mencuci tangan tiap menit, menghindari kontak fisik dengan orang lain, dan menolak berbagi barang kepada temannya.
Advertisement
Penyebab Mysophobia
Penyebab seseorang mengidap mysophobia memiliki banyak faktor, diantaranya genetik, lingkungan, otak, bahkan kejadian di masa lalu. Orang-orang yang berisiko lebih tinggi terkena fobia, ketika kecemasan atau depresi terjadi dalam keluarga mereka. Beberapa orang mungkin mengalami mysophobia setelah mengalami peristiwa traumatis, sementara orang lainnya mungkin terlalu fokus pada kuman yang didasari rasa cemas.
Beberapa ahli menyatakan bahwa meningkatnya penggunaan barang-barang kebersihan, seperti sarung dudukan toilet dan pembersih tangan, turut berkontribusi terhadap peningkatan tersebut.
Orang dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD) berisiko lebih tinggi terkena mysophobia karena mereka mungkin mengalami pikiran obsesif tentang kuman, dan secara kompulsif membersihkan atau mensterilkan rumah atau ruang kerja mereka.
Ciri-Ciri Orang Mengidap Mysophobia
Merangkum dari psycom.net, Senin (11/9/2023) seseorang yang mengidap mysophobia memiliki beberapa ciri-ciri yang bisa dilihat sebagai berikut:
- Menghindari tempat-tempat yang dianggap penuh kuman.
- Menghabiskan banyak waktu untuk membersihkan dan mendekontaminasi.
- Mencuci tangan secara obsesif.
- Menolak untuk berbagi barang-barang pribadi.
- Menghindari kontak fisik dengan orang lain.
- Takut kontaminasi pada anak-anak.
- Menghindari keramaian atau binatang.
- Mual dan muntah saat melihat sesuatu yang kotor.
- Enggan memakai toilet umum.
- Menolak berbagi atau menerima makanan dari orang lain.
Saat seorang pengidap mysophobia mengalami hal seperti di atas, mereka bisa saja mengalami gejala fisik panik, seperti detak jantung meningkat, mual, sesak napas, berkeringat, dll.
Selain itu, pengidap mysophobia juga bisa menangis ketika dirinya terkena bakteri atau kuman. Gejala yang dapat timbul bagi penderitanya juga bisa dipicu oleh seseorang yang sedang mengangkut sampah.
Seseorang dengan mysophobia akan menyadari bahwa interaksinya dengan orang lain dan kemampuannya untuk bepergian, serta bekerja dipengaruhi oleh keinginan untuk menghindari kontaminasi atau penyakit.
Advertisement
Tindakan yang Bisa Dilakukan
1. Mendidik diri sendiri:Â Salah satu tantangan untuk mengatasi mysophobia, adalah belajar memperbaiki pemikiran irasional yang kamu miliki tentang kuman dan kontaminasi.
2. Temukan dukungan: Jutaan orang menderita fobia tertentu, jadi luangkan waktu untuk memeriksa dukungan apa yang tersedia untuk kamu di komunitasmu. Selain itu, jangan merasa malu untuk memberi tahu teman dan keluarga tentang fobia kamu dan bagaimana mereka dapat mendukungmu dalam pengobatan.
3. Konsultasi dengan seorang profesional: Sulit untuk mengatasi fobia tanpa bantuan seorang profesional. Bicarakan dengan dokter atau ahli kesehatan mental tentang pendekatan terapi dan atau pengobatan apa yang bisa membantumu dalam mengelola kecemasan. Mereka mungkin perlu melakukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan apakah kamu penderita OCD atau gangguan kecemasan lainnya. Jika mereka tidak memiliki pengalaman dalam menangani mysophobia, jangan ragu untuk meminta rujukan ke seseorang yang ahli.
Meskipun mysophobia terasa sangat berat, ini adalah kondisi yang bisa diobati. Dengan pengetahuan dan dukungan yang tepat, kamu dapat mulai belajar mengelola kecemasanmu terhadap kuman dan menjalani hidup yang utuh dan sehat.