Sukses

Hindari Perceraian, Ikuti 5 Tips Mencegah Marriage Burnout pada Pernikahan Anda

Gagasan yang tidak realistis tentang "bahagia selamanya" dapat merusak hubungan baik.

Liputan6.com, Jakarta Jika ditanya, apa yang membuat Anda jatuh cinta kepada pasangan dan memutuskan untuk menikahinya, apa yang akan terlontar dari mulut Anda? Mungkin salah satu alasannya karena Anda jatuh cinta pada pandangan pertama, lalu semua berjalan terasa mudah, dan entah bagaimana caranya Anda pun tahu bahwa orang tersebut bisa menjadi "The One" dan Anda menjadi ingin menikah dengannya.

Terkadang hanya salah satu pasangan yang mengetahui bahwa ada sesuatu di sana sebelum pasangannya menyadari bahwa nasib mereka mungkin saling terkait.

Sayangnya, betapa mudah perjalanan pernikahan dan hubungan yang berlangsung, hubungan romansa yang membara perlahan-lahan bisa menjadi padam dan tidak bergairah lagi. Untuk itu, ada nasihat bagi pasangan yang sudah menikah agar terus "mengobarkan" percikan cinta mereka agar tetap terjaga.

Jangan sampai, Anda dan pasangan mengalami marriage burnout yang dapat menganggu jalannya pernikahan hingga bisa berakhir pada perceraian. Bisa dibilang, kondisi ini akibat dari adanya rasa lelah dalam menjalani pernikahan, atau salah satunya sudah merasa sangat penat dan kehilangan ketertarikan dengan pasangan.

Namun, menurut PsychologyToday, Senin (11/9/2023), ada beberapa hal penting yang perlu diingat tentang pernikahan ketika fase bulan madu berakhir dan sudah kembali ke dunia nyata. Pertama, ingatlah bahwa dalam pernikahan adalah perjalanan yang memakan banyak waktu dan hubungan mungkin akan menjadi lebih buruk dalam beberapa hal. Namun ingatlah juga bahwa hubungan tersebut bisa menjadi lebih baik, jika Anda bersedia berusaha untuk mencegah perceraian dari kalian berdua.

2 dari 4 halaman

Tips untuk Membantu Mencegah Marriage Burnout

1. Ubah rutinitas dalam rumah

Hal pertama yang bisa Anda lakukan dengan pasangan yaitu dengan mencoba mengubah rutinitas sehari-hari. Hal ini seperti misalnya jika pasangan biasa menyiapkan kopi atau teh sendiri, maka Anda bisa bangun lebih dulu dan bergantian untuk menyeduhkannya agar saat ia terbangun dari tempat tidur, minumannya sudah terhidang di meja.

Selain itu, bisa juga dengan melibatkan tanggung jawab untuk membereskan tempat tidur setiap pagi tanpa meminta atau mengharapkan pasangan Anda meminta tolong. Jika Anda memiliki hewan peliharaan, mungkin Anda dapat mengambil tugas memberi makan atau berjalan di pagi hari.

Pilihlah sesuatu yang Anda juga tidak merasa perlu untuk menyombongkannya. Ketika sebuah hadiah memiliki “rangkaian” pujian yang diharapkan melekat padanya, hadiah tersebut kehilangan nilainya dengan cepat.

2. Punya ritual baru

Praktik-praktik ini memberikan rasa stabilitas dan kelanggengan pada hubungan dan ini memberikan kerangka yang kuat agar hubungan dapat berfungsi. Ritual adalah komponen yang bermanfaat dalam hubungan yang sehat dan setiap pasangan atau keluarga dapat mengembangkan ritual keluarga mereka yang unik.

Beberapa pasangan memiliki ritual seperti bersama-sama dalam mempersiapan makanan malam, memiliki tugas dalam pekerjaan rumah tangga, hewan peliharaan atau pengasuhan anak. Nilai dari aktivitas sederhana ini muncul dari rasa keterhubungan dan stabilitas yang diberikan oleh sebuah ritual, sehingga setiap pasangan dapat menciptakan dan menjalankan perilaku ritual yang paling masuk akal untuk hubungan mereka.

3 dari 4 halaman

Tips Lain yang Bisa Diikuti

3. Temukan cara menghibur pasangan setiap hari

Anda tidak harus menjadi komika stand-up atau menjadi ahli biola. Anda hanya perlu memahami selera humor pasangan Anda dan berbagi cerita, meme, atau lelucon yang menarik bagi pasangan.

Hal ini juga menyiratkan bahwa Anda tidak akan sengaja mengganggu pasangan Anda dengan mencoba memaksa pasangan untuk menertawakan hal yang sama yang mungkin Anda anggap lucu. Jika pasangan Anda lebih menyukai video kucing, pekalah terhadap preferensi dari hal-hal yang ia sukai.

4. Katakan apa yang paling Anda hargai dari dirinya

Lakukan setidaknya setiap satu atau dua minggu dan beri tahu pasangan Anda betapa besar cinta yang Anda rasakan padanya setiap hari. Hal ini tidak hanya memperkuat komitmen Anda terhadap pasangan, tetapi juga memperkuat komitmen Anda terhadap diri sendiri.

Otak manusia sepertinya terprogram untuk terjebak pada peristiwa atau komentar negatif yang kita dengar; seorang peneliti menyatakan bahwa diperlukan lima “pukulan positif” untuk memperbaiki kerusakan akibat satu “pukulan negatif”.

Meskipun persamaan matematis tidak selalu menjadi faktor dalam kualitas atau kesetaraan hubungan, tidak ada salahnya untuk mengingatkan Anda dan pasangan akan cinta dan penghargaan yang Anda rasakan – terutama ketika Anda mengalami frustrasi atau kekecewaan dalam hubungan atau pasangan Anda.

5. Perbaiki komunikasi

Meskipun komunikasi adalah kunci hubungan yang sehat, ada cara untuk berkomunikasi dengan pasangan Anda ketika waktu untuk berdiskusi tatap muka terbatas. Salah satu perilaku yang berguna melibatkan “teks kejutan” atau pesan Instagram atau Snapchat. 

4 dari 4 halaman

Hal yang Perlu Diyakini dalam Pernikahan

Penting untuk meyakini bahwa Anda dan pasangan lebih dari dua individu yang terpisah dan bahwa hubungan Anda telah berkembang menjadi identitas bersama sebagai pasangan. Hal ini tidak berarti bahwa Anda “kehilangan diri sendiri” dalam hubungan tersebut.

Akan tetapi, Anda dan pasangan telah menciptakan identitas bersama yang hidup berdampingan dengan identitas individu Anda yang terpisah. Meskipun berpisah atau bercerai membutuhkan lebih banyak dokumen dan usaha dibandingkan mengurus surat nikah dan menikah, menjaga hubungan agar tetap kuat juga merupakan pekerjaan yang menuntut.

Pernikahan adalah tentang komitmen dan mengharuskan kedua belah pihak untuk mengucapkan sumpah dan janji mereka dengan lantang. Jadi, jangan terburu-buru untuk memutuskan berpisah.