Sukses

5 Tahapan Hubungan yang Pasti Dilalui oleh Setiap Pasangan

Setiap pasangan saat menjalin hubungan pasti menghadapi berbagai permasalahan. Simak 5 tahapan yang perlu dilalui ketika menjalin hubungan asmara berikut!

Liputan6.com, Jakarta - Di dunia yang serba cepat ini, menjalin hubungan dengan seseorang menjadi lebih kompleks, jika dibandingkan sebelumnya. Dengan maraknya aplikasi kencan, komunitas online, dan komunikasi virtual, tahapan hubungan kuno telah tergantikan oleh serangkaian tahapan baru yang lebih singkat.

Dari pesan teks dan flirting di media sosial hingga kencan dan ghosting, suatu hubungan kini mengikuti serangkaian aturan yang berbeda dari sebelumnya. Akan tetapi, meskipun ada perubahan-perubahan tersebut, tahapan dasar dalam suatu hubungan tetaplah sama.

Baik itu hubungan baru, komitmen jangka panjang, atau pernikahan, setiap tahapan memiliki tantangan dan timbal balik yang berbeda. Memahami tahapan dalam hubungan, penting untuk membangun hubungan yang sehat dan memuaskan yang dapat bertahan dalam menghadapi cobaan.

Meskipun tidak ada model universal untuk menentukan tahapan pasti suatu hubungan, para peneliti telah mengamati pola-pola umum tertentu. Melansir dari Pink Villa, Senin (18/9/2023) ada lima tahapan dalam suatu hubungan yang pasti dilalui oleh setiap pasangan.

Apa Lima Tahapan Hubungan?

Berkencan bisa menyenangkan sekaligus membingungkan. Saat kita bertemu seseorang yang spesial, kita ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya, mengenalnya lebih baik, dan mungkin membangun hubungan yang langgeng.

Namun, jalan menuju hubungan yang berkomitmen sering kali tidak mulus, dan penuh pasang surut. Seorang psikolog dan pakar hubungan, telah mengidentifikasi lima tahap hubungan yang dapat membantu kamu untuk melewatinya.

2 dari 4 halaman

1. Tahap Jatuh Cinta

Tahap "bulan madu" dalam suatu hubungan adalah tahap yang kita semua kenal dan cintai. Periode yang memukau ini berlangsung selama kurang lebih enam bulan, di mana setiap momen terasa sangat indah, lucu, dan memikat. Percaya atau tidak, rasa euforia yang kita rasakan bukan hanya mitos, karena hal ini sebenarnya didukung oleh ilmu pengetahuan.

Ketika pertama kali jatuh cinta, otak kita melepaskan ledakan senyawa kimia dan hormon seperti dopamin, oksitosin, dan endorfin, yang mengirim kita ke dalam keadaan kebahagiaan, kebahagiaan, dan energi murni.

Fokus kamu menjadi semata-mata untuk menyalurkan emosi bahagia ini kepada orang yang kamu cintai. Namun, saat kita terjebak dalam kegembiraan yang menggetarkan ini, sangatlah mudah untuk mengabaikan tanda-tanda peringatan dan mengabaikan ketidakcocokan yang sebenarnya merupakan hal penting.

Nikmati momen manis dalam hubunganmu, tetapi jangan biarkan hal itu menenggelamkan kamu sepenuhnya. Ketika semangat mereda dan api padam, banyak orang yang salah berasumsi bahwa mereka sudah putus cinta dengan pasangannya atau tidak lagi ingin melanjutkan hubungan.

3 dari 4 halaman

2. Tahap Perbedaan

Ketika tahap pertama hampir berakhir, kamu akan memulai tahapan kedua yaitu fase perbedaan, yang dapat berlangsung mulai dari enam bulan hingga dua sampai tiga tahun setelah menjalin hubungan.

Pada titik ini, euforia fase jatuh cinta yang penuh kegembiraan akan mulai menghilang, dan kenyataan mulai muncul. Pada saat inilah semua tanda peringatan dan kesenjangan yang awalnya diabaikan mulai muncul, memaksa kita untuk melakukannya. Kamu haru mengakui kebenarannya agar terhindar dari hubungan toxic.

Ketika dihadapkan pada perbedaan-perbedaan ini, wajar jika kita merasakan dorongan untuk menarik diri atau terlibat dalam perdebatan besar-besaran. Komunikasi menjadi semakin sulit, dan kamu bahkan mungkin mengalami perasaan jijik atau tidak suka terhadap pasangan. Namun, jika kamu berhasil melewati fase perbedaan ini tanpa merusak hubungan, maka kamu telah berada di jalur yang benar.

3. Tahap Perjuangan

Setelah Tahap Perbedaan, sekitar dua atau tiga tahun, sebagian besar pasangan menghadapi rintangan terbesar mereka, yang disebut sebagai tahap perjuangan. Pada fase inilah permasalahan dan perbedaan yang sudah lama ada mulai terungkap, jauh mendominasi dibandingkan tahap-tahap hubungan sebelumnya.

Perasaan dendam dapat terjadi karena hilangnya individualitas. Kamu  mungkin mulai merasa jauh dengan pasangan, dan lebih tertarik pada aktivitas di luar hubungan. Bukan hal yang aneh jika kamu mulai menjauhkan diri selama fase ini, karena banyak pasangan mencapai titik puncaknya dan berpisah.

4 dari 4 halaman

4. Tahap Perbaikan

Saat kamu mulai melewati tahun kedua hingga kelima hubungan, titik keputusan penting muncul setelah pergumulan awal. Masa penuh gejolak konflik dan perselisihan sudah berlalu, namun pertanyaannya tetap ada, apakah kamu siap menginvestasikan usaha dan waktu untuk mempertahankan hubungan kamu?

Wajar jika kamu merasa lelah setelah tahap perjuangan. Namun, dampak dari fase tersebut tidak boleh menghalangimu untuk mencoba memperbaiki apa yang telah rusak. Usaha yang perlu kamu lakukan untuk mencapai hal ini mungkin tampak menantang, namun yakinlah, ada sesuatu yang luar biasa menunggumu di balik rintangan ini. Jadi jika kamu telah bersedia membuat komitmen, masa depan bisa sangat menjanjikan bagimu dan pasangan.

5. Tahap Komitmen

Tahap komitmen, biasanya muncul setelah lima tahun upaya bersama dan mewakili puncak pencapaian dalam tahap perbaikan. Fase dalam hubungan ini menandakan bahwa kamu benar-benar telah memilih satu sama lain, berkembang bersama, dan menjadi terampil dalam menyampaikan pikiran dan emosi.

Pada saat ini, kamu seharusnya sudah mendapatkan pemahaman mendalam tentang siapa dirimu sebagai pribadi dan sebagai komponen penting dalam hubungan yang kamu jalani. Bahkan, dalam tahapan ini mungkin kamu akan merasakan serunya jatuh cinta lagi dengan menemukan kembali tahap jatuh cinta kepada pasanganmu!