Liputan6.com, Jakarta Saat menjalin hubungan yang cukup serius dengan seseorang, tentu kita tidak ingin semua itu berakhir. Namun terkadang, kenyataan tidak sesuai dengan harapan.Â
Saat sudah dijalani, ternyata ada banyak ketidakcocokan, perselingkuhan, atau tidak direstui oleh pihak keluarga, menjadi alasan hubungan tersebut harus putus di tengah jalan. Akhirnya, Anda akan putus cinta dan menjalani peran sebagai seorang single kembali.
Baca Juga
Memang tidak bisa ditepis bila perpisahan akan menjadi pengalaman yang menantang secara emosional, membuat Anda merasa tersesat, terluka, dan tidak yakin akan masa depan. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk membuka hati kembali dan memulai kencan dengan orang baru?
Advertisement
Dilansir dari Times of India, Jumat (15/9/2023), setelah berakhirnya suatu hubungan asmara, para ahli menyatakan bahwa Anda membutuhkan waktu setidaknya 21 hari untuk pulih dan move on.
Meskipun jangka waktu penyembuhan sangat bervariasi untuk setiap orang, meluangkan waktu ini dapat dimanfaatkan sebagai refleksi diri, pemrosesan emosional, dan pertumbuhan pribadi setelah putus cinta.
Untuk itu, cobalah beri waktu Anda untuk menyendiri dulu selama 21 hari setelah sebelum mempertimbangkan atau menjalin hubungan romantis baru. Kira-kira kenapa harus menunggu dalam kurun waktu itu dan apa saja alasannya? Yuk, simak uraiannya berikut ini!Â
Namun, tentu saja waktu 21 hari tidak bisa dijadikan sebagai sebuah patokan. Karena setiap orang yang bisa melupakan mantan kekasih dengan cepat, tapi ada juga yang membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun.
Berikut ini beberapa alasan mengapa Anda sebaiknya memberikan waktu setidaknya 21 hari untuk move on setelah putus cinta:
1. Memberikan waktu untuk bersedih
Memberi diri sendiri ruang untuk bersedih sangatlah penting setelah putus cinta. Karena saat Anda membiarkan diri mengalami dan memproses emosi yang terkait dengan berakhirnya suatu hubungan bisa jadi merupakan bagian dari proses penyembuhan.
Dengan memberi diri Anda ruang ini, Anda dapat mengakui dan mengatasi perasaan kehilangan, kesedihan, dan kekecewaan. Bersedih memungkinkan Anda menerima bahwa hubungan telah berakhir dan merenungkan kenangan dan pengalaman yang Anda alami dengan mantan pasangan Anda.
Hal ini memungkinkan Anda untuk menerima perubahan dalam hidup Anda dan menyesuaikan diri dengan kenyataan baru tanpa perubahan tersebut.
Advertisement
2. Upaya memproses semua emosi
Perpisahan sangat melelahkan secara emosional dan penuh dengan perasaan duka, sedih, dan bahkan kemarahan yang luar biasa. Meluangkan waktu untuk memproses emosi ini dan menerima akhir hubungan dapat membantu proses penyembuhan.
Jarak dari menjalin hubungan selanjutnya dapat memberi Anda perspektif baru dan membantu Anda mendapatkan kejelasan tentang apa yang salah, dan pelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman tersebut. Pemahaman ini dapat membantu menemukan penyelesaian dan bergerak maju.
Terburu-buru menjalin hubungan baru segera setelah putus, sering kali disebut rebound relationship, yang bisa menjadi masalah. Bahkan kelihatannya agak tidak adil bagi Anda dan juga pasangan Anda berikutnya.
Penting bagi individu untuk menyadari bahwa mereka memiliki hubungan emosional dengan mantan pasangannya, dan mungkin memerlukan beberapa waktu bagi mereka untuk pulih sepenuhnya dan mendapatkan pemahaman tentang alasan putusnya hubungan tersebut.
3. Mencari tahu apa yang sebenarnya Anda inginkan
Meluangkan waktu untuk mencari tahu apa yang sebenarnya Anda inginkan adalah aspek penting dari refleksi diri pasca putus cinta. Ketika suatu hubungan berakhir, hal itu menawarkan kesempatan untuk introspeksi dan penemuan diri.
Dengan memberi diri Anda ruang dan waktu untuk berefleksi, Anda bisa mendapatkan kejelasan tentang keinginan, kebutuhan, dan aspirasi Anda untuk hubungan yang akan terjalin di masa depan. Periode refleksi ini juga membantu untuk memahami apa yang salah dalam hubungan sebelumnya dan bagaimana cara memperbaikinya.
4. Membangun kembali rasa harga diri
Setelah putus cinta, harga diri biasanya akan terpuruk. Dengan meluangkan waktu untuk menjaga diri sendiri, salah satunya seperti terlibat dalam aktivitas perawatan diri, dan mengelilingi diri Anda dengan teman dan keluarga yang suportif dapat membantu membangun kembali harga diri dan kepercayaan diri Anda.
Perpisahan dapat memberikan kesempatan untuk refleksi diri. Meluangkan waktu untuk fokus pada diri sendiri, kebutuhan, dan tujuan dapat membantu Anda mendapatkan kejelasan tentang siapa diri Anda sebagai individu dan apa yang berhasil bagi diri sendiri.
Advertisement