Liputan6.com, Jakarta - Kecantikan selalu menjadi isu penting bagi masyarakat. Apalagi penampilan memainkan peran penting dalam cara orang lain memandang kita, serta status sosial, terutama di masa lalu.Â
Namun, standar kecantikan ini bersifat sementara dan terkadang mencapai batasnya. Tren-tren yang terjadi sepanjang sejarah membuat kita berpikir bahwa kecantikan bukanlah sesuatu yang bisa kita peroleh dengan mudah.Â
Baca Juga
Terlebih lagi, teknologi yang belum memadai membuat orang-orang pada zaman dulu rela melakukan hal ekstrem demi mendapatkan standar kecantikan tertentu. Dilansir dari Brightside, Senin (18/9/2023), berikut ini deretan tren kecantikan paling ekstrem sepanjang sejarah.Â
Advertisement
1. Kaki mungil
Dikenal sebagai Golden Lotus, tren kecantikan di Tiongkok ini muncul pada abad ketiga belas. Pengantin wanita yang paling diinginkan diharapkan memiliki kaki setinggi 3 inci.
Sejak usia sangat muda, anak perempuan akan mengikat kaki mereka untuk mengubah bentuk alami mereka dan menumbuhkan jari-jari kaki mereka ke bawah untuk mendapatkan tampilan sepatu teratai.
2. Mata Belladona
Selama era Renaisans di Italia, wanita akan menyemprotkan racun dari tanaman belladonna ke mata mereka untuk mendapatkan tampilan yang terangsang.
Hal ini dianggap sebagai ciri kecantikan yang hanya dimiliki oleh wanita cantik, meskipun menuangkan terlalu banyak zat ke mata berisiko, karena ada kemungkinan menjadi buta. Namun hal ini juga memiliki efek samping, seperti penglihatan kabur dan detak jantung yang meningkat.
Renaisans adalah periode penting dalam sejarah dengan gaya keindahan yang khas. Di sini, Anda bisa mengetahui seperti apa selebritas favorit Anda jika lahir di era ini.
3. Alis dari bulu kambing
Di Yunani Kuno, orang-orang menganggap wanita dengan alis tunggal atau alis menyatu itu menarik. Jadi, untuk mendapatkan tampilan ini, wanita yang tidak memiliki alis alami merekatkan bulu kambing dengan resin pohon dan mengecatnya dengan warna hitam di tengah alisnya.
4. Makan pil cacing pita untuk menurunkan berat badan
Sepanjang sejarah, budaya diet selalu menjadi tren. Pada awal tahun 1900-an, tren pola makan yang diketahui semua orang adalah pola makan cacing pita. Itu terdiri dari menelan kista cacing pita dalam bentuk pil.Â
Logika di balik hal ini adalah cacing pita akan tumbuh di usus dan menyerap makanan sehingga menyebabkan penurunan berat badan. Begitu orang tersebut mencapai tujuannya, mereka akan meminum pil antiparasit untuk membasmi cacing pita. Namun, praktik ini berbahaya karena cacing pita dapat tumbuh hingga 30 kaki dan menyebabkan efek samping seperti epilepsi dan demensia.
Advertisement
5. Sengaja tertulat TBC agar langsing
Salah satu praktik kecantikan paling ekstrem di era Victoria adalah penampilan tuberkulosis. Wanita menyukai penampilan yang disebabkan oleh penyakit ini, termasuk kulit pucat, bibir merah, dan pinggang ramping.
Hal ini melahirkan gerakan perempuan yang sengaja tertular TBC, membuat bibir mereka memerah, dan membuat kulit mereka tampak lebih cerah. Ini hanyalah salah satu tren berat badan yang paling ekstrem wanita juga mengenakan korset ketat, yang menyebabkan beberapa masalah kesehatan.