Liputan6.com, Jakarta Berapa kali Anda pulang ke rumah dengan perasaan yang menegangkan atau mengalami situasi stres sepanjang hari, lalu memberitahu pasangan Anda bagaimana perasaan Anda dan mereka merespons dengan mengatakan, “Maaf, itu tidak pantas atau kamu seharusnya melakukannya ini, bukan hal seperti itu.”
Jika mengalaminya, Anda mungkin merasa tidak didukung oleh pasangan Anda dan malah merasa sendirian atau dihakimi. Memang tidak bisa dipungkiri bila banyak pasangan tidak bisa menunjukkan emotional validation atau validasi emosional secara efektif. Sebab, mereka tidak mengerti bagaimana cara merasakan perasaan seseorang karena tidak mengalaminya secara langsung.
Akibat dari adanya keterbatasan validasi emosional yang diterima masing-masing pasangan dalam suatu pernikahan atau hubungan asmara, alhasil sering terjadi peningkatan rasa frustrasi dan kebencian antara satu sama lain. Lalu, kenapa emotional validation itu penting?
Advertisement
Dilansir dari Marriage, Rabu (11/10/2023), banyak orang memiliki pemahaman yang salah mengenai hal ini. Alih-alih belajar bagaimana menunjukkan empati dan mulai memvalidasi perasaan, kita malah mengabaikannya. Padahal, seseorang juga membutuhkan validasi dari orang lain agar merasa didengar dan dipedulikan.
Selain itu, adanya validasi secara emosional bukan hanya mengulangi apa yang dikatakan pasangan Anda, tetapi menunjukkan pemahaman melalui kata-kata, tindakan, dan gerak tubuh Anda. Untuk itu, sebaiknya Anda dan juga pasangan perlu mengetahui lebih detail mengenai hal ini supaya hubungan kalian berdua bebas dari drama.
Apa Itu Emotional Validation dalam Hubungan?
Emotional validation adalah ketika salah satu pasangan memahami dan menerima pengalaman emosional pasangannya. Dengan memvalidasi perasaan dalam suatu hubungan berkisar pada penerimaan, rasa hormat, pengertian, empati, dan kepedulian yang tulus terhadap pasangan Anda.
Sayangnya, tidak semua orang tahu bagaimana cara memulai hal ini. Padahal, ketika seseorang menerima validasi emosional seperti misalnya dalam dinamika pernikahan, mereka merasa didukung dan perasaan mereka tulus dan dihargai.
Individu yang mengalami situasi yang menyusahkan secara emosional merasakan kepastian dalam tanggapannya, lalu mengarah pada perasaan lebih kuat secara emosional ketika mereka dapat menerima rasa emosinya tervalidasi dengan baik.
Sebaliknya, ketika seseorang tidak menerima validasi emosional, mereka mungkin merasa ditolak, diabaikan, atau dihakimi oleh pasangannya. Rasa penolakan dari pasangan dapat menyebabkan peningkatan pertengkaran atau semakin membuat Anda merasa terputus dan sendirian. Inilah sebabnya mengapa validasi sangat penting dalam hubungan apa pun.
Advertisement
Tanda Emotional Validation Sudah Terpenuhi
Berikut adalah tanda-tanda bahwa Anda dan pasangan memiliki emotional validation yang sama dalam hubungan Anda:
1. Anda tidak takut untuk mengungkapkan perasaan
Kita semua pasti sering merasa takut, lelah, sedih, dan bahkan depresi. Saat kita merasa sendirian atau tidak diakui, luka yang tidak kasat mata ini menjadi semakin parah. Oleh karena itu, validasi emosional dalam hubungan sangatlah penting. Ini memberi kita tempat berlindung untuk melampiaskan perasaan dan tidak khawatir apabila akan dihakimi.
2. Merasa lebih baik
Salah satu tanda Anda menerima validasi emosional adalah ketika Anda merasa lebih baik setelah bercerita. Bahkan jika Anda lelah secara fisik, mental, dan emosional, memiliki seseorang yang tahu bagaimana membuktikan perasaan Anda akan meringankan sebagian dari beban tersebut.
3. Rasa cinta bertambah besar
Tentu saja, bukankah kita akan merasa beruntung dan diberkati jika memiliki pasangan yang tahu cara membuktikan perasaan? Jika Anda memiliki pengalaman dengan seseorang yang merendahkan Anda, Anda akan memahami perbedaan dan pentingnya validasi secara emosional.
Kita dapat menunjukkan cinta dalam berbagai bentuk, dan pengakuan emosional terhadap pasangan Anda adalah salah satu cara untuk memberi tahu mereka bahwa Anda mencintainya.
Cara Mempraktikkan Emotional Validation dengan Pasangan
Untuk melakukan emotional validation dengan pasangan secara efektif, berikut adalah langkah-langkah sederhana yang bisa diikuti:
1. Dengarkan apa yang pasangan ceritakan
Berhenti melakukan apapun saat pasangan sedang memulai ceritanya. Ingatlah bahwa Anda tidak akan bisa dengan tulus mengakui emosi pasangan Anda jika Anda tidak memberikan perhatian penuh padanya. Ini berarti Anda harus berhenti melihat ponsel Anda, mematikan televisi, dan pastikan Anda menghadap pasangan Anda. Melakukan hal ini menunjukkan kepada pasangan Anda bahwa Anda ingin mendengarkannya dengan baik.
2. Pahami emosi pasangan Anda
Sebelum memberi tahu pasangan bahwa Anda memahami perasaannya, Anda harus benar-benar merasakannya. Setelah pasangan Anda siap untuk melepaskan beban hatinya, sudah sewajarnya Anda mendengarkan dengan penuh empati apa yang dialami orang tersebut.
Ingatlah bahwa mendengarkan secara aktif dan memahami adalah hal yang berjalan beriringan. Jika Anda dapat membayangkan skenarionya dan mencoba merasakan emosi situasi tersebut, maka Anda akan memahami situasinya.
Advertisement
Cara Lain yang Bisa Dilakukan
Selain dua cara tadi, ini cara-cara yang bisa dilakukan selanjutnya, antara lain:
3. Hindari menyalahkan pasangan
Memvalidasi perasaan bisa berubah menjadi pertengkaran dengan sangat cepat. Itu sebabnya sebaiknya jangan membesar-besarkan emosi atau cepat menyalahkan pasangan. Meskipun niat Anda baik, berhati-hatilah dengan reaksi Anda. Ingatlah bahwa orang di depan Anda ini membutuhkan Anda untuk memahami dan mendengarkan.
4. Ajukan pertanyaan lanjutan
Akan ada saatnya pasangan Anda berhenti sejenak atau secara tidak sengaja menghilangkan detailnya. Hal ini terjadi ketika mereka terlalu emosional. Beritahu pasangan Anda untuk menguraikan ceritanya ketika Anda memiliki kesempatan. Anda dapat mengajukan pertanyaan klarifikasi yang akan memberikan rincian lebih lanjut tentang skenario tersebut.
Ini juga akan membantu Anda lebih memahami situasinya. Tidak cuma itu, hal ini juga bagus untuk menunjukkan kepada pasangan Anda bahwa Anda benar-benar menginvestasikan diri dalam kisahnya.
5. Coba tawarkan bantuan
Hal ini tergantung pada situasinya. Sebelum memberikan feedback, saran, atau dorongan kepada pasangan Anda, analisis situasinya terlebih dahulu. Beberapa orang akan memberi tahu Anda jika mereka sudah siap. Terkadang, berada di sana untuk mendengarkan adalah bantuan terbaik.
Jika pasangan Anda memang membutuhkan bantuan Anda, pastikan Anda telah memberikan validasi emosional terlebih dahulu. Ini akan menciptakan suasana hati yang positif dan ingat untuk tidak menggunakan kata-kata negatif.