Sukses

Mengenal 6 Jenis Kepribadian Berdasarkan Tes Hexaco, Apa Saja?

Seperti tes kepribadian lainnya, tes kepribadian Hexaco digunakan untuk mengukur kepribadian manusia dalam berbagai situasi. Berikut enam jenis kepribadian berdasarkan tes Hexaco.

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah kalian mendengar tes kepribadian Hexaco? Tes Kepribadian Hexaco mengukur enam aspek kepribadian yaitu Honesty-Humility, Emotionality, Extraversion, Agreeableness (vs. Anger), Conscientiousness, dan Openness to Experience.

Tes kepribadian Hexaco dikembangkan pada tahun 2000 oleh profesor psikologi Kanada Kibeom Lee, Ph.D. & Michael C. Ashton, Ph.D. Fondasi inventarisasi ini berasal dari penelitian terhadap lima ciri kepribadian inti. Ini telah menjadi bidang studi utama dalam psikologi oleh para peneliti seperti Donald Fiske pada tahun 1940-an dan Dr. Paul Costa dan Dr. Robert McCrae pada tahun 1980-an.

Sejak saat itu, tes kepribadian Hexaco telah digunakan secara luas, dan telah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Mereka yang menyelesaikan tes kepribadian ini menjawab pernyataan seperti, “Saya sering jalan-jalan” atau “Saya suka menonton televisi.” Komputer kemudian menganalisis hasilnya dan memberikan skor pada masing-masing dari 6 domain, serta 25 aspek. 

6 Jenis Kepribadian Berdasarkan Tes Hexaco

Seperti tes kepribadian lainnya, tes kepribadian Hexaco digunakan untuk mengukur kepribadian manusia dalam berbagai situasi. Ada enam domain utama yang menjadi bagian penilaian. Dilansir dari Very Well Mind, Selasa (10/10/2023) berikut enam jenis kepribadian berdasarkan tes Hexaco. 

1. Kejujuran-Kerendahan Hati (Honesty-Humility)

Mereka yang memiliki nilai tinggi dalam sifat ini jarang melanggar peraturan, jarang menipu orang lain demi keuntungan pribadi, tidak tertarik pada kemewahan, dan tidak merasa berhak atas status sosial yang tinggi.

Sebaliknya, mereka yang mendapat nilai rendah memiliki rasa mementingkan diri sendiri yang berlebihan, menyanjung orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, melanggar aturan demi keuntungan pribadi, dan bersifat materialistis.

2 dari 5 halaman

2. Emosionalitas (Emotionality)

Peserta dengan skor tinggi dalam domain ini cenderung mengalami lebih banyak kecemasan, menginginkan lebih banyak dukungan emosional, merasakan empati yang lebih dalam terhadap orang lain, dan takut akan bahaya fisik.

Mereka yang memiliki skor emosi rendah tidak takut disakiti secara fisik, merasa lebih terpisah dari orang lain, mengalami sedikit tekanan dan tidak cenderung terbuka terhadap orang lain.

3. Keterbukaan terhadap Pengalaman (Openness to Experience)

Orang yang mendapat skor tinggi pada sifat ini adalah orang yang imajinatif, tertarik pada orang atau ide yang tidak lazim, mendalami alam dan seni, dan ingin tahu tentang basis pengetahuan yang berbeda.

Mereka yang mendapat nilai rendah berarti mereka tidak kreatif, menyimpang dari ide-ide radikal, tidak tertarik pada karya seni, dan tidak memiliki keingintahuan intelektual.

Masing-masing dari enam domain ini memiliki empat aspek, yang mengeksplorasi lebih lanjut bagaimana kecenderungan kepribadian dapat terwujud. Misalnya, domain kejujuran-kerendahan hati memiliki skala ketulusan yang menilai kecenderungan individu untuk bersikap tulus dalam hubungan antarpribadi.

3 dari 5 halaman

4. Extraversi (Extraversion)

Individu yang memiliki skor ekstraversi tinggi adalah orang yang percaya diri ketika memimpin orang lain, merasa bersemangat dan termotivasi ketika berinteraksi dengan orang lain, memandang diri mereka sendiri secara positif, dan berkembang dalam situasi sosial.

Mereka yang mendapat skor rendah dalam bidang ini mungkin menganggap diri mereka tidak populer, merasa terkuras dalam situasi sosial, merasa tidak nyaman ketika menjadi pusat perhatian, dan tidak terlalu menunjukkan antusiasme dan optimisme.

5. Keramahan (Agreeableness)

Orang yang memiliki nilai tinggi pada sifat ini lebih cenderung berkompromi, dapat mengatur emosinya, menilai orang lain dengan keringanan hukuman, dan mudah memaafkan.

Mereka yang memiliki nilai rendah adalah orang yang keras kepala dan cenderung menyimpan dendam terhadap orang yang telah menyakitinya, mengkritik orang lain, dan mudah marah jika dianiaya.

4 dari 5 halaman

6. Kesadaran (Conscientiousness)

Individu dengan skor conscientiousness tinggi mempertimbangkan keputusan dengan hati-hati, mengincar kesempurnaan dan akurasi, memiliki disiplin dalam bekerja untuk mencapai tujuan, dan terorganisir dengan waktu dan lingkungannya.

Mereka yang mendapat skor rendah dalam domain ini membiarkan kesalahan berlalu, membuat keputusan secara impulsif, tidak terlalu memperhatikan waktu atau lingkungan sekitar, dan terhalang oleh tujuan atau tugas yang menantang.

 

5 dari 5 halaman

Manfaat Tes Kepribadian Hexaco

Mempelajari lebih banyak tentang tipe kepribadian seseorang dapat bermanfaat. Hal ini dapat membantu individu memahami mengapa mereka bertindak seperti itu. Tes kepribadian juga dapat bermanfaat bagi para profesional kesehatan mental.

“Kita harus mengetahui bagaimana pasien mengatasi masalah kesehatan mental mereka sebelum memulai psikoterapi. Memfasilitasi tes kepribadian memberi psikoterapis kerangka kerja untuk perencanaan pengobatan dan memilih modalitas pengobatan yang akan menguntungkan pasien,” ucap Dr. Lee Phillips.