Liputan6.com, Jakarta Munculnya jerawat tiba-tiba memang menyebalkan. Apalagi jika munculnya di tempat yang sensitif, seperti di area bokong. Jika Anda pernah mengalami jerawat di bokong, Anda pasti tahu bahwa itu mungkin salah satu tempat yang paling menjengkelkan dan menyakitkan untuk timbulnya jerawat.
Dilansir dari Prevent, Minggu (15/10/2023), Karan Lal, D.O., M.S., FAAD, dokter kulit bersertifikat ganda dengan Affiliated Dermatology di Scottsdale, AZ, menjelaskan “Yang lebih umum, ketika orang berbicara tentang jerawat di bokong, seringkali itu adalah folikulitis dan itu karena terdapat folikel rambut di sana.”
Baca Juga
Ia menambahkan, “Area ini rentan terhadap gesekan, panas, dan keringat, yang semuanya dapat mengiritasi folikel rambut dan menyebabkan folikulitis—sangat jarang yang benar-benar berjerawat.”
Advertisement
Namun, selain jerawat di bokong dan folikulitis, ada sejumlah kondisi lain yang bisa menyebabkan ruam, benjolan, jerawat, dan bisul di bokong. Jika jerawat di bokong seperti jerawat yang terjadi di wajah, atau hal lainnya.
“Beberapa pemicu jerawat di wajah juga bisa berkontribusi terhadap munculnya jerawat di bokong,” jelas Marisa Garshick, M.D., seorang leading board-certified dermatologist di Manhattan Dermatology dan dokter kulit di NYC. “Bagi beberapa orang, mungkin ada faktor hormonal yang menyebabkan munculnya jerawat di bokong.”
Namun sebelum itu, pelajari apa yang menyebabkan jerawat Anda muncul, cara mengobati jerawat di bokong, dan tips untuk mencegah jerawat yang mengganggu itu muncul kembali.
Penyebab Jerawat di Bokong
Ada banyak kemungkinan penyebab jerawat di bokong. Namun para ahli dermatologi sepakat bahwa berikut adalah kondisi paling umum yang menyebabkan benjolan dan jerawat di bokong Anda, seperti:
-
Minyak berlebih dan sel kulit mati
“Meskipun jerawat di bokong mungkin tidak tampak persis sama dengan jerawat di wajah, ada ciri-ciri yang tumpang tindih,” jelas Dr. Garshick. “Secara umum, kita menganggap jerawat disebabkan oleh minyak berlebih dan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori, bakteri penyebab jerawat yang disebut Cutibacterium acnes, dan peradangan.”
Tanda bahwa Anda benar-benar mengalami jerawat di bokong adalah adanya benjolan berisi nanah, benjolan yang meradang, dan/atau bintil di area tersebut.
-
Ruam yang berhubungan dengan infeksi jamur
Infeksi jamur bisa terjadi di beberapa tempat, termasuk kulit. "Jika Anda mengalami infeksi jamur pada kulit bokong, kemungkinan besar area tersebut akan menjadi merah dan teriritasi, serta disertai benjolan atau papula merah yang sering disalahartikan sebagai jerawat," kata Dr. Lal. "Anda mungkin juga merasakan bau asam."
-
Hidradenitis suppurativa
"Hidradenitis suppurativa adalah suatu kondisi kronis yang biasanya terjadi di area bokong, selangkangan, area genital, dan ketiak, serta menyebabkan benjolan, kista, dan bintil yang menyakitkan yang dapat disalahartikan sebagai jerawat," jelas Dr. Lal.
-
Molluscum
Molluscum contagiosum adalah infeksi kulit akibat virus yang menyebabkan benjolan kecil dan menonjol serta mudah menyebar. "Molluscum biasanya terjadi pada anak-anak, namun pada orang dewasa sering ditularkan secara seksual," kata Dr. Lal
-
Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit umum di mana sistem kekebalan menjadi terlalu aktif, menyebabkan sel-sel kulit berkembang biak terlalu cepat, menurut National Institute of Health.
"Seperti halnya kulit di bagian tubuh lainnya, psoriasis juga bisa terjadi di bokong," catat Dr. Lal. Namun, meskipun psoriasis umumnya muncul sebagai ruam bersisik, tapi jika muncul di bokong, dapat menyebabkan benjolan merah karena area tersebut lebih rentan berkeringat dan tersumbat.
Advertisement
Perawatan Jerawat di Bokong
Ada beberapa perawatan di rumah untuk jerawat di bokong. Para ahli merekomendasikan opsi berikut ini:
-
Memakai pembersih
Dr Garshick merekomendasikan penggunaan pembersih dengan bahan-bahan seperti benzoyl peroxide atau salicylic acid untuk membantu membuka pori-pori yang tersumbat. Dalam kasus infeksi bakteri, penggunaan pembersih antibakteri dapat membantu.
-
Gunakan jenis pelembap tertentu
Menggunakan pelembap dengan bahan-bahan seperti lactic acid, glycolic acid, atau salicylic acid, juga bermanfaat. Ini adalah produk yang akan mengelupas dan melembapkan area tersebut, sehingga mengurangi benjolan.
-
Pertimbangkan kembali untuk mencukur area tersebut
Dr. Lal juga menyarankan mereka yang mencukur area tersebut untuk sangat berhati-hati dan menyarankan untuk mencoba penghilangan bulu dengan laser (yang menurutnya merupakan salah satu perawatan terbaik untuk folikulitis).
Jika Anda memutuskan untuk bercukur, pastikan Anda menggunakan pisau cukur dengan banyak mata pisau dan sering-seringlah mengganti pisau cukur untuk menghindari iritasi dan masuknya bakteri ke area tersebut.
-
Resep dari dokter
Jika tidak ada pilihan pengobatan di atas yang memberikan perubahan, sebaiknya kunjungi dokter Anda. Dalam beberapa kasus, terutama yang disebabkan oleh peradangan atau bakteri, “resep topikal atau oral mungkin diperlukan, jadi sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit bersertifikat,” kata Dr. Garshick.
Cara Mencegah Jerawat di Bokong
Setelah mengetahui penyebab dan cara merawat jerawat di bokong, tentu Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara mencegahnya. Setidaknya lakukan beberapa hal berikut ini, ya:
-
Eksfoliasi dengan lembut
Menggunakan jenis pembersih dan pelembap eksfoliasi yang sama dengan yang Anda gunakan untuk menghilangkan jerawat di wajah juga membantu mencegah jerawat di bokong dan benjolan lainnya.
-
Mandi setelah berkeringat
“Biasanya orang akan melihat lebih banyak jerawat di bokong jika mereka berolahraga dan lebih banyak berkeringat,” jelas Dr. Garshick. “Keringat yang menempel di kulit dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan pori-pori tersumbat. Untuk membantu hal ini, yang terbaik adalah mandi atau membersihkan diri setelah berolahraga dan melepaskan pakaian yang berkeringat.”
-
Kenakan pakaian yang bisa menyerap keringat
Garshick juga menjelaskan bahwa mengenakan pakaian yang terlalu ketat, baik saat berolahraga atau tidak, dapat memerangkap keringat dan kelembapan, sehingga menyebabkan peningkatan jerawat.
-
Hindari duduk terlalu lama
"Karena meningkatnya tekanan dan gesekan, duduk dalam waktu lama dapat meningkatkan timbulnya jerawat karena mengiritasi folikel rambut," kata Dr. Garshick.
Advertisement