Sukses

Viral Jurnalis Diintimidasi Polisi Israel Saat Siaran Langsung, Ancam Bakal Hancurkan Gaza hingga Debu

Sebuah video viral menunjukkan aksi arogan polisi Israel mengintimidasi jurnalis yang tengah melakukan siaran langsung

Liputan6.com, Jakarta Sebuah video viral di Twitter menunjukkan aksi arogan polisi Israel yang mengancam seorang reporter. Padahal, reporter tersebut tengah melakukan siaran langsung. 

Dalam video yang dibagikan oleh di Twitter itu, seorang reporter bernama Ah Darawsha dari Alaraby TV yang tengah melakukan siaran langsung liputan tentara Israel, mendadak diinterupsi oleh seorang polisi Israel.

"Apa katamu?" tanya si polisi Israel. 

"Tunggu sebentar, saya sedang siaran langsung," jawab si reporter.

"Apa yang kamu katakan!? Aku tak peduli jika kamu sedang siaran langsung. Apa yang kamu katakan!?" desak polisi itu kembali.

"Aku sedang melaporkan apa yang tentara Israel lakukan."

"Kamu sebaiknya mengatakan yang baik-baik. Kamu mengerti!? Dan Hamas sebaiknya dimusnahkan. Apa sudah jelas!?" ancam polisi itu.

"Karena jika kamu tidak melaporkan yang sebenarnya, kamu akan sengsara!"

Polisi Israel itu kemudian pergi begitu saja meninggalkan sang reporter yang terdiam. Rekannya di studio kemudian mencoba untuk bertanya apa yang terjadi. 

"Polisi Israel memantau apa yang kami katakan, dan dia datang kepadaku dengan berteriak dan mengancam," ungkap si reporter.

Tiba-tiba polisi Israel itu kembali datang dan kali ini, berdiri di hadapan kamera sambil kembali mengancam, "Kami akan menjadikan Gaza hancur hingga debu!"

Warganet mengomentari video tersebut dan mengatakan bahwa Israel telah terang-terangan menunjukkan wajah mereka sesungguhnya. Menurut warganet, Israel menunjukkan sikap fasis mereka dan sangat brutal.

"Mereka tidak mempunyai rasa hormat terhadap jurnalis atau siapapun. Mereka kita terekspos secara terang-terangan," cuit seorang warganet. 

"Dan orang-orang heran mengapa mereka (rakyat Palestina) memperjuangkan kemerdekaan. Ini sudah berlangsung beberapa dekade," komentar warganet lainnya. 

"Wow, mereka sangat arogan dan bersikap seolah-olah mereka yang paling benar. Menjijikkan," tulis warganet.

Video itu sendiri telah ditonton lebih dari 7,6 juta kali dan dibagikan lebih dari 36 ribu kali.

2 dari 3 halaman

5 Negara Ini Kirim Bantuan untuk Palestina di Tengah Konflik Hamas Vs Israel

Kantor HAM di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan bahwa pengepungan total yang dilakukan Israel di Jalur Gaza dilarang berdasarkan hukum internasional.

Pada Selasa (10/10), PBB menyebut pengepungan total oleh Israel itu menutup aliran pasokan bahan-bahan pokok kebutuhan dasar bagi warga sipil, dikutip dari VOA Indonesia.

Volker Türk, Komisioner Tinggi PBB untuk HAM, mengatakan bahwa martabat dan nyawa manusia harus dihormati, sambil menyerukan kepada semua pihak untuk meredakan situasi yang "penuh dengan potensi ledakan."

Ancaman tersebut muncul setelah Israel pada Senin (9/10) memberlakukan pengepungan total di Jalur Gaza, memutus pasokan makanan, air dan listrik, serta memicu kekhawatiran akan situasi kemanusiaan yang makin menyedihkan.

“Hukum Perikemanusiaan Internasional sudah jelas: kewajiban untuk selalu berhati-hati untuk menyelamatkan penduduk sipil dan benda-benda sipil tetap berlaku selama serangan terjadi,” kata Turk dalam sebuah pernyataan.

Selengkapnya...

3 dari 3 halaman

Gigi Hadid Disemprot Pemerintah Israel karena Suarakan Dukungan untuk Palestina

Gigi Hadid dihadapkan pada reaksi keras pemerintah Israel setelah berbagi pesan dukungan untuk Palestina di tengah perang dengan Hamas. Model, yang ayahnya, Mohamed Hadid, adalah warga Palestina, mengunggah ulang sebuah gambar ke Instagram Story-nya, akhir pekan kemarin.

Ia menulis, "Tidak ada yang berbau Yahudi dalam perlakuan pemerintah Israel terhadap warga Palestina. Mengutuk pemerintah Israel bukanlah antisemitisme dan mendukung Palestina tidak berarti mendukung Hamas."

Akun resmi negara Israel kemudian mempermasalahkan unggahan Gigi. Pihaknya mengambil tangkapan layar dari Story-nya dan mengunggah ulang ke akun mereka sendiri dengan sebuah pesan, "Tidak ada yang patut dibanggakan dalam (peristiwa) pembantaian warga Israel oleh Hamas."

"Mengutuk Hamas atas apa yang dilakukan bukanlah tindakan anti-Palestina dan mendukung Israel dalam melawan teroris barbar adalah hal yang benar untuk dilakukan," imbuh mereka dalam sebuah infografis.

Selengkapnya...