Liputan6.com, Jakarta Drama Korea terbaru berjudul Doona! baru saja dirilis pada 20 Oktober di Netflix lalu. Drakor ini rupanya mengadaptasi webtoon populer Korea Selatan The Girl Downstairs yang berkisah tentang mantan idola K-pop yang mungkin jatuh cinta pada teman satu tempat tinggalnya yang merupakan pria biasa.Â
Namun meski mengadaptasi dari webtoon, ada beberapa perbedaan Doona! Dengan cerita di webtoonnya. Artikel tentang perbedaan drakor Doona! Dengan webtoon aslinya menjadi yang terpopuler di kanal Citizen6, Liputan6.com.Â
Disusul dengan artikel tentang Papu Gomez yang dilarang bertanding selama dua tahun karena terbukti pakai doping. Sementara itu artikel terpopuler ketiga tentang ayah Keena FIFTY FIFTY yang ungkap rekaman suara yang mengekspos Ahn Sung Il.Â
Advertisement
Berikut Top 3 Citizen6:
1. Baru Tayang, Ini yang Membedakan Drakor Doona! dari Webtoon Aslinya
Doona! yang dirilis pada 20 Oktober di Netflix, mengadaptasi webtoon populer Korea Selatan The Girl Downstairs untuk sebuah drama Korea tentang mantan idola K-pop yang mungkin jatuh cinta atau tidak pada teman satu tempat tinggalnya yang merupakan pria biasa.Â
Dibintangi oleh aktris Korea Selatan Bae Suzy (yang dalam kehidupan nyata adalah bagian dari girl grup K-pop) sebagai tituler Doona, serial ini dipimpin oleh Lee Jung-hyo—sutradara dari film romantis tahun 2019 yang terkenal secara internasional, Crash Landing on You.
Doona! adalah bagian dari upaya Netflix untuk terus terjun ke webtoon—dan salah satu dari setidaknya empat drakor berbasis webtoon yang akan hadir di platform tersebut pada tahun 2023.Â
Komik web ini, yang berkembang di platform seluler, telah menarik puluhan juta pembaca di Korea sejak memperoleh popularitasnya di awal tahun 2000-an dan menginspirasi banyak drama K-drama terkenal, termasuk horor zombie tahun lalu All of Us Are Dead dan komedi romantis tahun 2018 What's Wrong With Secretary Kim.
2. Terbukti Pakai Doping, Papu Gomez Dilarang Bertanding Dua Tahun
Monza telah mengeluarkan siaran pers, mengungkapkan bahwa klub telah menerima konfirmasi bahwa Papu Gomez telah dijatuhi larangan dua tahun dari komisi anti-doping Spanyol atas insiden yang terjadi pada Oktober 2022.
Monza telah mengonfirmasi bahwa Papu Gomez ditemukan dengan jejak Terbutaline dalam sistem tubuhnya, obat yang biasanya digunakan untuk mengobati sesak napas yang disebabkan oleh asma, bronkitis, dan emfisema.
Terbutaline termasuk dalam bagian 3 daftar zat terlarang FIGC untuk tahun 2023-2024. Menurut Monza seperti dilaporkan oleh Football-Italia, obat tersebut diminum Gomez pada Oktober 2022, saat ia masih terikat kontrak dengan Sevilla, sebagai respons terhadap masalah terkait bronkitis.
Laporan terbaru dari Relevo menunjukkan bahwa substansi tersebut telah digunakan sebelum kemenangan Argentina di Piala Dunia 2022 di Qatar. Monza mengonfirmasi bahwa mereka menerima pemberitahuan dari FIFA melalui FIGC pada hari Jumat mengenai hukuman dua tahun yang diterapkan oleh komisi anti-doping Spanyol. Namun pernyataan tersebut menunjukkan bahwa zat tersebut dikonsumsi tanpa disengaja.
Advertisement
3. Ayah Keena FIFTY FIFTY Ungkap Rekaman Suara yang Mengekspos Ahn Sung Il, Warner Music Korea Terlibat?
Sengketa antara FIFTY FIFTY dan agensinya, ATTRAKT, memasuki babak baru. Setelah baru-baru ini salah satu member, yakni Keena membatalkan gugatan dan ingin kembali ke bawah naungan ATTRAKT, kini agensi tersebut membeberkan bukti terbaru pihak yang mencoba mengobrak-abrik hubungan grup K-Pop tersebut dengan agensinya.Â
Terbaru, ATTRAKT merilis bukti gangguan yang dilakukan oleh CEO The Givers, Ahn Sung Il. Pada tanggal 20 Oktober 2023, ATTRAKT mengungkapkan rekaman audio antara Ahn Sung Il dan ayah dari anggota FIFTY FIFTY, Keena.
Menurut laporan Koreaboo, dalam rekaman tersebut, Ahn Sung Il meyakinkan ayah Keena bahwa tidak ada alasan mengapa pengadilan tidak memberikan perintah kepada anggota FIFTY FIFTY yang akan melepaskan mereka dari kontrak mereka dengan ATTRAKT.