Liputan6.com, Jakarta - Infeksi jamur pada kulit lebih banyak terjadi saat keadaan lembap, apalagi di negara tropis beriklim panas dan lembap seperti di Indonesia. Sebab, jamur dapat bertahan hidup di tempat yang hangat dan lembap.
Infeksi jamur kulit pun dapat berkembang pada daerah yang berkeringat yang tidak mendapatkan banyak aliran udara, misalnya area kaki, selangkangan, dan lipatan kulit.
Baca Juga
Dokter Spesialis Kulit anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Galih Sari Damayanti, menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan personal care untuk menjaga kesehatan kulit.
Advertisement
“Peran edukasi dan promosi kesehatan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat demi mewujudkan kesehatan kulit yang bebas dari penyakit, termasuk infeksi jamur, sangatlah penting," jelas dr. Galih Sari Damayanti.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa edukasi yang diberikan tidak hanya dalam upaya pencegahan, namun juga dalam mengenali berbagai gambaran penyakit jamur pada kulit dan pengobatan yang komprehensif.
"Jika Anda terinfeksi penyakit jamur pada kulit, jangan tunda untuk segera berobat, dan lakukan pengobatan hingga tuntas,” sambungnya.
Berdasarkan data penelitian Jurnal Unpad JSK Volume 6 No. 2 Desember Tahun 2021, tingkat prevalensi infeksi jamur di pesantren cukup tinggi, yaitu 37,9 persen. Hal ini menunjukkan bahwa para santri lebih rentan atau berisiko terinfeksi gangguan kesehatan kulit.
Dalam rangka merayakan Hari Santri Nasional 2023 yang jatuh pada 22 Oktober, Kalbe melalui Kalpanax menggelar kampanye gerakan Amanah (aksi muslim antisipasi masalah) di puluhan pesantren di 26 kota di Indonesia.
Acara ini digelar sebagai kegiatan edukasi kesehatan kulit dan penyerahan donasi obat-obatan dan vitamin.
“Kami dari Kalbe selaku perusahaan kesehatan di Indonesia berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat. Kesehatan kulit para santri pun harus dijaga, dan ini menjadi perhatian Kalbe melalui brand Kalpanax,” ujar General Manager Commercial Kalbe Consumer Health, Kustanto Pramono, dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/10/2023).
Ajak Para Santri Menjaga Kebersihan dan Merawat Kesehatan Tubuh
Komitmen ini dituangkan dalam program CSR Kalpanax berupa gerakan Amanah. Melalui edukasi pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yang juga dianjurkan dalam agama Islam, seperti dicontohkan Rasulullah yang selalu tampil bersih dan wangi.
Kustanto mengatakan bahwa gerakan Amanah mengedukasi santri untuk lebih memahami arti kebersihan dan kesehatan kulit, cara hidup sehat, serta tata laksana pengobatan jamur yang efektif jika kulit terinfeksi.
“Gerakan Amanah mengajarkan kita dan para santri dalam menjaga kebersihan dan merawat kesehatan tubuh kita, khususnya kulit,” tutur duta Amaanah, Ustaz Solmed.
Harapannya, kampanye gerakan Amanah ini mengedukasi 50.000 santri dalam negeri, agar dapat lebih mengoptimalkan konsentrasi para santri dalam menimba ilmu untuk meraih cita-cita.
Advertisement
Edukasi Kesehatan Kulit Rutin Dilakukan
Edukasi kesehatan kulit merupakan aktivitas rutin yang dilakukan Kalpanax dan tahun ini dipilih pesantren sebagai lokasi acara. Berdasarkan data Kementerian Agama, pada tahun 2022/2023 terdapat 39.043 pondok pesantren di Indonesia, dengan jumlah 4.080.000 santri atau rata-rata menampung 104 santri per pesantren, sedangkan pesantren skala besar dapat menampung hingga 3000 santri.
Para santri diimbau untuk melakukan tata cara hidup bersih dan sehat dalam Islam, juga menerapkan pengobatan yang efektif untuk infeksi kulit akibat jamur.
Pada agenda gerakan Amanah ini tidak hanya dilakukan edukasi kesehatan kulit, namun Kalbe melalui brand Kalpanax juga memberikan sejumlah donasi untuk seluruh siswa-siswi Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Semarang. Di antaranya, berupa produk obat dan vitamin Kalbe, handuk, kaos, hingga layanan pemeriksaan dan konsultasi kesehatan kulit di lokasi acara.