Liputan6.com, Jakarta - Beberapa bulan lalu, kita mungkin dikejutkan dengan berita tentang perempuan yang memiliki tumpukan sampah di dalam kamarnya, yang kemungkinan bisa jadi tanda adanya gangguan hoarding disorder. Lalu bagaimana jika teman, keluarga, atau orang terkasih Anda yang lainnya ternyata memiliki gangguan ini?
Bisa jadi, perilaku mereka mungkin sangat memengaruhi kemampuan Anda untuk tetap berada dekat dengan mereka. Anda mungkin kesulitan menghabiskan waktu bersama karena barang-barang yang mereka timbun memakan tempat, atau Anda mungkin mengalami ketegangan karena Anda yakin mereka membahayakan diri mereka sendiri.
Selain itu, Anda mungkin ingin membantu orang yang Anda cintai, tetapi hal itu mungkin sulit dilakukan karena tantangan perilaku dan emosional dari gangguan tersebut.
Advertisement
Dilansir dari Betterhelp, Rabu (1/11/2023), menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition (DSM-V), hoarding disorder ditandai dengan “kesulitan membuang atau berpisah dengan harta benda, terlepas dari nilai sebenarnya.”
Seseorang dengan gangguan ini mungkin merasakan kebutuhan yang kuat untuk mempertahankan barang miliknya dan mengalami reaksi negatif jika ada kemungkinan barang tersebut diambil. Tidak hanya gangguan yang berdiri sendiri, hoarding disorder juga dapat dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental lainnya, seperti gangguan obsesif-kompulsif atau depresi.
Diperkirakan berdampak pada sekitar 2-6% orang dewasa, gangguan kesehatan mental ini juga dapat berdampak serius pada kehidupan seseorang, berpotensi menyebabkan tantangan emosional yang kompleks, kondisi kehidupan yang berbahaya, dan konflik hubungan.
Oleh karenanya, Anda perlu menemukan cara yang tepat dalam membantu orang terkasih untuk mengatasi masalah hoarding disorder tersebut.
Cara Membantu Seseorang dengan Hoarding Disorder
Meskipun orang yang Anda sayangi mungkin mengalami keinginan untuk menimbun sepanjang hidupnya, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk membantu seseorang yang mengalami hoarding disoder agar mendapatkan kembali ruangnya dan meningkatkan kesejahteraan mentalnya. Cara yang bisa dilakukan antara lain:
1. Dorong mereka untuk mencari bantuan profesional
Terapi dianggap sebagai pengobatan lini pertama untuk hoarding disorder. Anda dapat menyemangati orang yang Anda cintai dengan membantunya menemukan terapis dan sumber daya lain di komunitasnya.
2. Luangkan waktu untuk mempelajari tentang hoarding disorder
Melakukan penelitian mandiri tentang masalah kesehatan mental ini dapat membantu Anda memahami alasan orang yang Anda cintai menyimpan barang berlebih dan memberi Anda gambaran tentang cara terbaik untuk mendukungnya.
Namun, ada baiknya carilah sumber yang dapat dipercaya seperti contohnya dari Mayo Clinic, American Psychological Association, dan Anxiety And Depression Association of America.
Advertisement
3. Dengarkan mereka dan tetap berempati
Hoarding disorder merupakan penyakit mental yang bukan merupakan kesalahan individu yang mengalaminya. Cobalah untuk memberikan kasih sayang dan dukungan emosional kepada orang yang Anda cintai dan hindari memandang mereka hanya dalam konteks kondisi kesehatan mental ini.
Dukungan dan keterbukaan Anda dapat mendorong orang yang Anda kasihi untuk mencari perawatan profesional, lebih dari sekadar menghakimi atau mengkritik.
4. Bantu jika mereka meminta bantuan
Selama atau setelah menerima perawatan profesional, seseorang yang mengalami hoarding disorder mungkin meminta bantuan Anda dalam menangani tumpukan barang-barang berantakan di rumah, mobil, dan ruangan lainnya.
Bantulah bila Anda bisa atau pertimbangkan untuk menyewa jasa pindahan dan petugas kebersihan profesional untuk melakukan pekerjaan tersebut jika tugas tersebut menjadi terlalu berat.
5. Lihat kemajuan mereka
Penimbunan tidak terjadi dalam semalam, dan kemungkinan besar tidak akan terselesaikan dalam semalam. Dorong dan pujilah orang yang Anda sayangi jika Anda melihatnya berusaha membersihkan atau menata ruangan kecil atau membuat keputusan untuk berbicara dengan profesional.
Hal-hal yang Sebaiknya Dihindari
Jika orang yang Anda kasihi mengalami hoarding disorder, dia mungkin merasa sangat tertekan saat memikirkan untuk membuang harta miliknya. Hal ini dapat mempersulit penanganan perilaku mereka dengan cara yang bijaksana dan efektif.
Saat memberikan dukungan untuk mereka dengan hoarding disorder, sebaiknya hindari beberapa hal ini:
1. Menyingkirkan barang-barang dari rumah tanpa izin
Mungkin Anda tergoda untuk mencoba membersihkan ruangan orang yang Anda kasihi, tetapi hal itu dapat menyebabkan tekanan emosional yang parah karena membayangkan kehilangan barang-barang berharga atau penting.
Membuang atau menyingkirkan barang tanpa izin dapat memperburuk perasaan dan perilaku yang ditunjukkan seseorang.
2. Mengharapkan segala prosesnya bisa selesai dalam semalam
Diperlukan waktu yang lama bagi seseorang yang mengalami hoarding disorder untuk sampai pada titik memiliki rumah yang tidak aman, dan mungkin juga memerlukan waktu yang lama untuk mengubah baik lingkungan maupun perilaku yang menyebabkannya.
Advertisement
3. Membersihkan apa yang sudah mereka kerjakan
Mengatur ruangan bagi seseorang yang mengalami hoarding disorder dapat menghalangi mereka untuk mengatasi kekhawatiran lebih dalam yang mengarah pada perilaku mereka. Jika mereka memilih untuk membersihkan, Anda dapat membantu mereka melakukannya. Bukannya membersihkan kembali apa yang sudah mereka kerjakan.
4. Tanpa sengaja "mengaktifkan" perilaku mereka
Meskipun Anda mungkin tidak ingin melihat orang yang Anda kasihi mengalami kesusahan, menambah kekacauan dengan membeli atau memberinya barang atau mengajaknya berbelanja bisa menjadi masalah. Sebaliknya cobalah untuk memberikan dukungan dengan cara lain.
Seperti misalnya, meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang tidak berhubungan dengan konsumsi.
5. Mengharapkan kesempurnaan
Seperti banyak tantangan perilaku lainnya, seseorang yang mengalami hoarding disorder kemungkinan besar akan mengalami kemunduran bahkan setelah menerima perawatan profesional. Cobalah untuk tetap memahami dan terus menunjukkan cinta dan dukungan kepada mereka selama perjalanan mereka.