Liputan6.com, Jakarta - Menjalin hubungan dengan orang yang salah menjadi pengalaman yang dialami banyak individu, dan bisa menjadi masalah yang kompleks dan memiliki banyak aspek.
Orang-orang menjalin hubungan seperti itu karena beberapa alasan. Berikut beberapa alasan mengapa seseorang menjalin hubungan dengan orang yang salah seperti melansir dari Times of India, Selasa (7/11/2023).
Baca Juga
1. Harapan dan keinginan yang tidak selaras
Salah satu alasan utama orang menjalin hubungan dengan orang yang salah adalah ketidakselarasan antara ekspetasi, keinginan dan kenyataan hubungan tersebut.
Advertisement
Pada tahap awal berkencan, mudah untuk mengidealkan calon pasangan, memproyeksikan keinginannya sendiri kepada calon pasangannya.
Harapan-harapan ini bisa menyebabkan diabaikannya tanda bahaya atau ketidakkonsistenan dalam perilaku pasangan. Akibatnya, individu akan berkomitmen pada suatu hubungan yang tidak benar-benar sesuai dengan nilai-nilai mereka.
2. Beban emosi dan trauma masa lalu
Pengalaman masa lalu dan beban emosi bisa membuat orang salah memilih pasangan. Beberapa orang menjalin hubungan cinta dengan orang-orang yang meniru pola masa lalu mereka, seringkali secara tidak sadar berusaha menyelesaikan masalah atau trauma yang belum terselesaikan.
Hal ini mengarahkan mereka untuk memilih pasangan yang menunjukkan perilaku atau karakteristik negatif yang sama dengan orang yang pernah menyakiti sebelumnya.
Dalam beberapa kasus, mereka yang memiliki harga diri rendah atau memiliki riwayat hubungan yang tidak sehat akan merasa tidak pantas mendapatkan cinta atau tertarik pada pasangan yang memperkuat citra diri negatif mereka.
Persoalan yang menyabotase diri sendiri seperti ini bisa berujung pada ketertarikan dengan orang yang salah.
Â
3. Tekanan sosial dan teman sebaya
Ekspetasi orang-orang dan tekanan sebaya juga bisa memengaruhi seseorang untuk menjalin hubungan dengan orang yang salah.
Masyarakat seringkali mengedepankan cita-cita tertentu tentang seperti apa seharusnya sebuah hubungan yang "sukses," termasuk pernikahan, anak dan pencapaian lainnya.
Tekanan dari teman sebaya bisa memperkuat cita-cita ini, menekan individu untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial.
Menanggapi tekanan ini, orang akan menjalani hubungan dengan pasangan yang sesuai dengan kondisi orang lain, tetapi bukan yang paling cocok untuknya. Mereka akan memilih seseorang berdasarkan faktor eksternal seperti status sosial, pendapatan, atau penampilan fisik pasangannya, bukan kecocokan dan nilai-nilai yang dianut bersama.
Â
Advertisement
4. Takut kesepian atau penolakan
Rasa takut akan kesepian atau penolakan membuat individu menjalin hubungan dengan orang yang salah. Beberapa orang mungkin memprioritaskan menjalin suatu hubungan, meskipun dengan seseorang yang tidak cocok, karena mereka takut untuk sendirian.
Rasa takut akan kesepian ini bisa menjadi motivator yang kuat, mendorong individu untuk mengabaikan tanda-tanda peringatan atau mengkompromi nilai-nilai mereka untuk menghindari kesendirian.
Ketakutan akan penolakan ini bisa menyebabkan orang menerima hal-hal yang kurang dari yang seharusnya mereka terima.
Mereka mungkin takut tidak akan menemukan seseorang yang lebih baik, jadi mereka bergantung pada pasangan yang tidak cocok untuk menghindari rasa sakit karena ditolak atau ditinggalkan.