Sukses

5 Film Pahlawan yang Diangkat dari Kisah Nyata, Cocok Ditonton di Hari Pahlawan 10 November

Untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November 2023, inilah film pahlawan berdasarkan kisah nyata yang patut kamu tonton demi mengingat perjuangan mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tanggal 10 November, masyarakat Tanah Air memperingati Hari Pahlawan. Momen ini diperingati untuk mengenang jasa dan pengorbanan para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

Peristiwa yang melatarbelakangi peringatan Hari Pahlawan adalah pertempuran Surabaya yang terjadi pada 10 November 1945. Pertempuran ini terjadi antara pasukan Inggris yang ingin kembali menjajah Indonesia dengan pasukan Indonesia yang ingin mempertahankan kemerdekaan.

Adapun cara untuk mengingat hari bersejarah ini yang dapat kita lakukan sebagai bangsa Indonesia, seperti menonton film pahlawan untuk mengenang jasa mereka. Melansir dari berbagai sumber, inilah beberapa film perjuangan pahlawan berdasarkan kisah nyata.

1. Battle of Surabaya (2015)

Battle of Surabaya menceritakan petualangan Musa, remaja tukang semir sepatu yang menjadi kurir bagi perjuangan pejuang arek-arek Suroboyo dan TKR dalam peristiwa pertempuran dahsyat 10 November 1945 di Surabaya.

Cerita dibuka dengan visualisasi dahsyat dari pengeboman atom kota Hiroshima dan Nagasaki oleh Sekutu, yang menandakan menyerahnya Jepang kepada sekutu di atas kapal USS Missouri (BB-63). Meskipun Presiden Indonesia, Soekarno, memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Belanda ingin mengembalikan kendali atas Hindia Belanda, yang menghasilkan Revolusi Nasional Indonesia.

Karena Belanda kekurangan tenaga kerja untuk menduduki kembali bekas jajahannya, pasukan Inggris dan India mendarat di Jawa, termasuk Surabaya, untuk memulihkan ketertiban atas nama Belanda.

Saat itu Musa dipercaya sebagai kurir surat dan kode rahasia yang dikombinasikan dengan lagu-lagu keroncong dari Radio Pemberontakan Rakyat Indonesia yang didirikan Bung Tomo. Berbagai peristiwa dilalui Musa sebagai kurir mulai dari kehilangan harta dan orang-orang yang dikasihi saat menjalankan tugas mulia tersebut.

Cerita ini merupakan cerita adaptasi dari pertempuran 10 November di Surabaya. Selain tokoh-tokoh nyata, terdapat tokoh fiktif yang sengaja dibuat untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Pesan perang tentang semangat, cinta Tanah Air, dan perdamaian.

Film perjuangan satu ini berupa animasi 2D yang diproduksi MSV Pictures oleh sutradara muda Aryanto Yuniawan. Dalam penayangannya, Battle of Surabaya sukses meraih berbagai penghargaan, seperti Best Animation dalam Hollywood International Motion Pictures Film Festival 2018, Best Animation Film European Cinematography Awards 2018, Best Animation Amsterdam International Film Festival 2018, dan sebagainya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Tjoet Nja’ Dhien (1988)

Tjoet Nja’ Dhien menceritakan tentang perjuangan gigih seorang wanita asal Aceh, Cut Nyak Dien, dan teman-teman seperjuangannya melawan tentara kerajaan Belanda yang menduduki Aceh, di kala masa penjajahan Belanda pada zaman Hindia Belanda.

Perang antara rakyat Aceh dan tentara kerajaan Belanda ini menjadi perang terpanjang dalam sejarah kolonial Hindia Belanda. Film ini tidak hanya menceritakan dilema-dilema yang dialami Tjoet Nja' Dhien sebagai seorang pemimpin, tetapi juga yang dialami oleh pihak tentara kerajaan Belanda kala itu, serta bagaimana Tjoet Nja' Dhien yang terlalu bersikeras pada pendiriannya untuk berperang, akhirnya dikhianati salah satu orang kepercayaannya dan teman setianya, Pang Laot.

Film ini dibintangi oleh Christine Hakim yang berperan sebagai Cut Nyak Dien, serta Slamet Raharjo sebagai Teuku Umar. Berhasil meraih piala citra di FFI tahun 1988, film Tjoet Nja’ Dhien menjadi salah satu film Indonesia yang ditayangkan dalam film Cannes 1989.

3 dari 4 halaman

3. Soerabaia 45 (1990)

Soerabaia 45 mengangkat kisah perang yang kemudian terkenal dengan sebutan peristiwa 10 November di Surabaya. Tokoh pembakar semangat di sini ialah Bung Tomo, yang berperan dalam perobekan bendera Belanda, tertembaknya jendral Inggris dan lain lain. Film ini seolah direkonstruksi ulang sebagai sebuah visual ulang kisah heroik itu dari kacamata rakyat biasa.

Soerabaia 45 menceritakan kemarahan rakyat Surabaya yang meledak, begitu mengetahui bahwa pasukan sekutu membawa misi mengembalikan Indonesia kepada Belanda. Perlawanan bersenjata pun dikobarkan hingga terbunuhnya pimpinan tentara Inggris di Jawa Timur, Brigadir Jenderal Mallaby.

Film perjuangan ini menggambarkan perjuangan Indonesia berdasar kisah nyata, yang dirilis pada tahun 1990 dan disutradarai oleh Iman Tantowi. Soerabaia 45 setelah penayangannya berhasil memenangi penghargaan dewan juri FFI 1991, untuk film yang berhasil menggambarkan semangat juang Indonesia.

Selain itu, film yang dibintangi oleh Nyoman Swadayani ini juga menjadi unggulan FFI dalam aspek skenario, fotografi, editing, musik, suara, dan artistik.

4 dari 4 halaman

4. Bandung Lautan Api (1974)

Dikisahkan kota Bandung dalam situasi genting. Serangan dari tentara sekutu makin menguat. Hingga akhirnya, tentara sekutu mengumumkan ultimatum untuk pengosongan kota Bandung. Saat itu tentara beserta penduduk mengikuti instruksi untuk membakar habis seisi kota. Tujuannya agar pasukan sekutu dan Belanda tidak bisa lagi untuk memakai fasilitas yang ada di kota.

Lalu terjadilah lautan api di kota Bandung. Selain menceritakan tentang proses terjadinya Bandung Lautan Api, ada pula cerita tentang konflik asmara yang melingkupi Nani (Christine Hakim), Hidayat (Dicky Zulkarnaen), dan Priatna (Arman Effendy).

5. Janur Kuning (1979)

Janur Kuning adalah sebuah film drama perjuangan Indonesia yang diproduksi pada tahun 1979. Film yang disutradarai oleh Alam Rengga Surawidjaja ini dibintangi antara lain oleh Kaharuddin Syah, Deddy Sutomo dan Sutopo H.S.

Film ini menceritakan tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam meraih kembali kemerdekaannya yang direbut kembali oleh pasukan sekutu. Latar belakang yang diambil adalah di sekitar peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.

Tokoh-tokoh nyata yang ditampilkan di sini di antaranya adalah Soeharto, Jenderal Soedirman, dan Amir Murtono. Janur kuning adalah lambang yang dikenakan para pejuang di lengan sebagai tanda perjuangan kemerdekaan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.