Sukses

Seorang Ibu Tidak Pernah Mengecek Nilai Putranya saat Sekolah, Berakhir Sedih Mengingat Anaknya Sudah Tiada

Seorang ibu kehilangan anaknya yang terkena tumor mediastinum di usia 19 tahun.

Liputan6.com, Jakarta Tidak ada seorang ibu yang kehilangan anaknya. Begitu juga yang dirasakan oleh seorang ibu yang kehilangan anaknya, pada Minggu (26/10/23). Diketahui dari akun TikTok sang ibu @mamahtama17, anak pertamanya yang bernama Pratama Nur Anshor mengidap penyakit tumor mediastinum.

Melalui akun TikToknya, sang ibu juga menjelaskan bahwa penyakit anaknya baru diketahui kurang lebih 14 hari sebelum meninggal.

Baru-baru ini, sang ibu mengunggah video TikTok yang berisi penyesalannya tidak pernah melihat nilai anaknya saat masih hidup. Dirangkum dari akun TikTok @mamahtama17, pada Jumat (10/11/23) berikut isi penjelasannya.

2 dari 13 halaman

Sang Ibu Menyesal Tidak Pernah Mengecek Nilai Anaknya

Ibu dari Pratama Nur Anshor atau yang biasa dipanggil Tama, menyesal tidak pernah mengecek nilai anaknya. Hal ini diungkapkannya melalui akun TikToknya, pada Minggu (5/11/23), unggahan videonya tersebut meraih 46 ribu likes dan 921 komentar.

3 dari 13 halaman

Tama Selalu Meyakinkan Ibunya kalau Ia Pintar di Sekolah

Alasan ibunya tidak mengecek nilai Tama karena sang anak selalu meyakinkan ibunya kalau ia pintar di sekolah dan bisa mengikuti pelajaran.

4 dari 13 halaman

Terbukti Kalau Nilai Tama Selalu Bagus di Sekolah

Akhirnya, sang ibu melihat buku Tama, pada Minggu (5/11/23), dan terbukti kalau Tama pintar di sekolah.

5 dari 13 halaman

Ibunya Memberikan Ucapan Haru untuk Anaknya

Kemudian, di dalam video tersebut ibunya mengucapkan terima kasih kepada anaknya karena sudah menepati janjinya untuk menjadi anak yang baik.

6 dari 13 halaman

Sampai Sekarang Ibunya Masih Merasa Kehilangan

Di dalam unggahan videonya, sang ibu mengatakan masih merasa kehilangan anaknya yang meninggalkannya begitu cepat.

7 dari 13 halaman

Anaknya Telah Tiada Semenjak Bulan Oktober

Di akhir video, ibunya mengenang mendiang anaknya yang telah meninggal, pada Minggu (26/10/23).

8 dari 13 halaman

Sang Anak Berjuang Melawan Tumornya Sampai Akhir

Dalam postingan yang lain, pemilik akun menjelaskan bahwa anaknya, Pratama Nur Anshor dikenal sebagai anak yang sehat. Namun, ketika memasuki usia 16 tahun, Tama harus mengidap penyakit tumor mediastinum.

Tama yang telah berjuang keras melawan penyakitnya, harus menyerah pada 26 Oktober 2023 lalu di usia 16 tahun.

9 dari 13 halaman

Tumor Mediastinum Apa Saja?

Tumor mediastinum merujuk pada pertumbuhan abnormal yang terjadi di dalam rongga mediastinum, seperti timoma, kanker tiroid, kanker esofagus, metastasis kanker paru, dan limfoma. Mediastinum sendiri adalah ruang yang memisahkan paru-paru dari struktur lain di sekitarnya.

10 dari 13 halaman

Apa yang Menyebabkan Terjadinya Tumor?

Meskipun demikian, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terbentuknya tumor, antara lain gaya hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, konsumsi makanan tinggi lemak, dan minum alkohol secara berlebihan. Terpapar sinar ultraviolet dari matahari secara berkepanjangan juga dapat menjadi salah satu faktor risiko.

11 dari 13 halaman

Prinsip Apa yang Penting dalam Mengasuh Anak?

Pentingnya aspek positif dan penerapan disiplin dengan penuh kasih sayang dalam pengasuhan anak menunjukkan prinsip dasar untuk menghormati anak dan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang mandiri serta bertanggung jawab. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa strategi pengasuhan yang efektif untuk satu anak tidak selalu berhasil dengan baik pada anak lainnya.

12 dari 13 halaman

Bagaimana Sikap Orang Tua dalam Mendidik Anak?

Selalu menjadi pendengar yang setia bagi anak, termasuk mendengarkan keluh kesah, kebahagiaan, dan keseharian mereka. Memperhatikan interaksi sosial sehari-hari anak, mengelola waktu mereka, serta memberikan perhatian dan waktu yang cukup bagi mereka.

13 dari 13 halaman

Bagaimana Peran Ibu dalam Mendidik Anak?

Seorang ibu harus menyediakan atau memenuhi kebutuhan anak dengan sewajarnya, tidak berlebihan atau kurang. Pemenuhan kebutuhan anak melibatkan pemenuhan kebutuhan psikologis mereka, di mana seorang ibu diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang aman untuk anak-anaknya.