Sukses

Jadi Klinik Ortopedi Terbesar, Artikular Ingin Indonesia Bebas Nyeri di 2030

Nyeri adalah masalah yang sangat mendasar di alami manusia dan sangat perlu segera diatasi untuk melancarkan gerak kehidupan manusia.

Liputan6.com, Jakarta Seringkali ditemukan kejadian kegawatan ortopedi (emergency orthopedics) yang memerlukan penanganan yang tepat. Sayangnya, alih-alih mengunjungi ahli ortopedik, banyak orang yang memilih pengobatan nonmedis.

Misalnya ketika patah tulang atau keseleo, banyak orang yang memilih mengunjungi tukang pijat. Padahal, mengurut bagian yang patah atau keseleo dapat merusak jaringan otot sehingga bagian cedera menjadi bengkak, semakin buruk, bahkan dapat menyebabkan catat.

dr. Alif Noeriyanto Rahman yang juga Owner & Founder Artikular Klinik mengatakan nyeri adalah masalah yang sangat mendasar di alami manusia dan sangat perlu segera diatasi untuk melancarkan gerak kehidupan manusia.

"Nyeri adalah sixth sense atau indera keenam, dan orang bebas nyeri adalah hak asasi manusia," ucap dr Alif dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/11/2023).

Lebih lanjut ia menjelaskan, Nyeri adalah alarm tubuh, ketika ada masalah alarm berbunyi dan cukup penting sekali karena hidup adalah gerak dan gerak adalah kehidupan.

"Maka dari itu nama kita ada artikular dari artikulasi kata sambung menyambung. Artikular sendi adalah yang menggerakkan tubuh dan mengatasi masalah sendi," sambungnya.

Oleh karena itu, Alif menghadirkan klinik artikular terbesar di bilangan Radio Dalam, Jakarta Selatan. Sebelumnya, ia telah menginisiasi 14 Klinik di berbagai daerah di Indonesia namun masih berskala kecil.

 

2 dari 2 halaman

Punya Visi Indonesia Bebas Nyeri di Tahun 2030

Artikular klinik ini memiliki enam layanan unggulan yang pertama hadir di Indonesia, guna mengatasi permasalahan orthopedi dan juga nyeri. Pelayanan tersebut meliputi, Orthopaedy Care center, Wound Care Center, Sport Massage Center, Joint pain center, Gammacore (nvns) pain relief, Ozone musculoskeletal center.

Klinik Artikular yang didirikannya ini memiliki visi baik, Indonesia bebas nyeri pada tahun 2030 dan menjadi contoh klinik ortopedi yang ideal dan unggul dari segi pelayanan ortopedi dan nyeri.