Sukses

Top 3: Alasan Wristband Konser Coldplay Jakarta Tak Boleh Dibawa Pulang dan Harus Dikembalikan

Artikel tentang alasan wristband konser Coldplay harus dikembalikan menjadi yang terpopuler di kanal Citizen6-Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta Bagi penggemar yang hadir menonton aksi panggung Coldplay semalam tentu terkesima penataan panggung hingga lampu konser Coldplay. Apalagi para penonton yang diperkiraan mencapai 80 ribu orang itu mengenakan gelang yang turut memancarkan lampu mengikuti lagu yang dimainkan.

Artikel tentang alasan wristband konser Coldplay harus dikembalikan menjadi yang terpopuler di kanal Citizen6-Liputan6.com. Disusul dengan artikel tentang sosok Baphomet patung yang dihadirkan di konser Hindia.

Sementara itu artikel terpopuler ketiga tentang Coldplay singgung isu sosial hingga kemanusiaan saat konser di Jakarta.

Berikut Top 3 Citizen6:

1. Tidak Boleh Dibawa Pulang, Ini Alasan Kenapa Wristband Konser Coldplay Harus Dikembalikan

Aksesori wristband konser Coldplay ini disebut Xylobands. Dikutip dari lama Tekno-Liputan6.com, Xylobands adalah gelang LED yang dikendalikan radio dan dirancang untuk membantu pencahayaan pada suatu pertunjukkan menjadi lebih meriah.

Ya, Xylobands selalu turut memeriahkan konser Coldplay di berbagai negara termasuk saat band asal Inggris tersebut tampil di GBK semalam. 

Namun para penonton tak boleh membawa Xylobands pulang ke rumah dan harus mengembalikannya setelah pertunjukan selesai. Mungkin banyak yang bertanya-tanya, mengapa Xylobands harus dikembalikan?

Selengkapnya...

2 dari 3 halaman

2. Mengenal Sosok Baphomet, Patung yang Diklaim Aliran Satanic di Konser Hindia

Hindia baru-baru ini dianggap menyebarkan aliran satanik, lantaran dirinya menampilkan sebuah patung dalam konsernya. Patung di konser Hindia tersebut digambarkan sosok bersayap dengan tangan yang mengisyaratkan layaknya patung Baphomet, yang dikenal sebagai figur satanisme.

Mengutip dari Dictionary, Rabu (15/11/2023), Baphomet awalnya dikaitkan dengan berhala yang konon disembah oleh Ksatria Templar. Belakangan ini, patung tersebut dimasukkan ke dalam tradisi okultisme lainnya sebagai sosok berkuasa, dan seringkali digambarkan sebagai pria bersayap berkepala kambing.

Baphomet ini dilaporkan telah digunakan setidaknya sejak tahun 1090-an, ketika muncul dalam surat awal tentara salib. Beberapa pihak berpendapat bahwa Baphomet merupakan perubahan dari Mahomet, ejaan alternatif dari Muhammad, meskipun banyak teori asal muasal yang samar-samar telah dikemukakan.

Selengkapnya...

3 dari 3 halaman

3. Coldplay Singgung Isu Sosial hingga Kemanusiaan Saat Konser di Jakarta

Coldplay sukses menggelar konser Music of the Spheres World Tour 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Rabu (15/11) malam.

Chris Martin dkk memberikan penampilan luar biasa kepada puluhan ribu penonton yang hadir. Ini menjadi konser perdana Coldplay di Indonesia usai 25 tahun berkarier. 

“Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali: ini membutuhkan waktu 25 tahun untuk bisa tampil di Jakarta. Ini terasa panas dan beruap dan sungguh menakjubkan, terima kasih sudah setia menunggu kami,” tulis Coldplay di akun Instagram-nya. 

Tak hanya menyuguhkan aksi panggung yang spesial, vokalis Coldplay, Chris Martin, juga menyinggung isu sosial hingga perdamaian dunia yang saat ini tengah menjadi perhatian publik. 

Selengkapnya...