Sukses

Benjamin Netanyahu Akui Israel Gagal Meminimalkan Korban Sipil Tapi Salahkan Hamas

Netanyahu akui Israel gagal meminimalkan korban sipil tapi salahkan Hamas

Liputan6.com, Jakarta Benjamin Netanyahu mengatakan Israel melakukan semua yang bisa dilakukannya untuk meminimalkan korban sipil di Gaza namun "tidak berhasil".

Perdana Menteri Israel itu berbicara kepada CBS ketika dia menyampaikan komentar mengenai ribuan kematian yang dilaporkan sejak pasukannya memulai operasi mereka melawan Hamas.

Netanyahu menyalahkan kelompok yang menyerang Israel pada 7 Oktober atas kematian warga sipil.

Dia berkata: "Setiap kematian warga sipil adalah sebuah tragedi. Dan kita tidak boleh mengalaminya karena kami melakukan segala yang kami bisa untuk menyelamatkan warga sipil dari bahaya, sementara Hamas melakukan segalanya untuk menjaga mereka tetap dalam bahaya."

“Jadi kami mengirimkan selebaran, (kami) menelepon mereka melalui telepon seluler, dan kami berkata: ‘pergi’. Dan banyak yang telah pergi."

"Hal lain yang bisa saya katakan adalah kami akan berusaha menyelesaikan pekerjaan itu dengan korban sipil yang minimal. Itulah yang kami coba lakukan. Korban sipil yang minimal. Namun sayangnya, kami tidak berhasil."

Menurut laporan News Sky, ribuan warga sipil dilaporkan tewas selama kampanye militer Israel selama berminggu-minggu sebagai tanggapan atas serangan Hamas yang menewaskan 1.200 orang dan 240 lainnya disandera.

Dalam wawancara yang sama, Netanyahu mengatakan ada "indikasi kuat" bahwa beberapa sandera pernah ditahan di rumah sakit al Shifa, namun sudah tidak ada lagi ketika Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memasuki gedung tersebut.

 

2 dari 3 halaman

Serangan terhadap rumah sakit al Shifa

Pada hari Kamis lalu, tentara IDF terus melakukan pencarian di tingkat bawah tanah rumah sakit tersebut, yang merupakan rumah sakit terbesar di Gaza, menyusul penggerebekan yang dimulai pada Rabu pagi.

Teknisi yang bertanggung jawab menjalankan peralatan rumah sakit ditahan, kata kementerian kesehatan di Gaza dalam sebuah pernyataan.

Militer merilis rekaman dari dalam rumah sakit yang menunjukkan tiga tas ransel yang diduga ditemukan tersembunyi di sekitar laboratorium MRI - masing-masing berisi senapan serbu, granat, dan seragam Hamas.

Otoritas kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengklaim setidaknya 11.500 orang telah terbunuh selama operasi Israel yang sedang berlangsung, dan lebih dari 4.700 di antaranya adalah anak-anak.

Dua pertiga dari 2,3 juta penduduk Jalur Gaza kehilangan tempat tinggal akibat perang.

 

3 dari 3 halaman

Selebaran minta rakyat mengungsi

Pada hari Kamis, angkatan udara Israel menyebarkan selebaran di bagian selatan Gaza yang meminta masyarakat untuk mengungsi demi keselamatan mereka sendiri.

Israel juga menggunakan selebaran di Gaza utara untuk memperingatkan warga sipil agar pindah.

Ratusan ribu orang telah melakukan pengungsian massal yang dikhawatirkan akan menjadi permanen.

Tank dan tentara melintasi perbatasan dengan Gaza utara pada tanggal 26 Oktober dalam apa yang pada saat itu digambarkan sebagai "serangan terbesar" dalam konflik sejauh ini, hampir tiga minggu setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober.

Gaza juga telah mengalami empat kali pemadaman komunikasi massal sejak invasi darat dimulai.